Opini

Silsilah Leluhur dan Pratisentana

Keluarga Besar _"Prof. Dr. Ir. IPutu Sudiarsa Boy Arsa, LLB., ST., MT., M.Arch., AIA., Ph.D."

Oleh : Prof. Dr. Ir. IPutu Sudiarsa Boy Arsa, LLB., ST., MT., M.Arch., AIA., Ph.D.

MataKompas.com | Berdasarkan kitab Suci *Catur Weda*, Kita Suci Pancama Weda *”Bhagavat Gita”* dan kita suci Weda Smerti ” *Srimad Bhagavatam/ Bhagavantam Purana* “, kemudian dipertegas lagi dengan *Prasasti di Pura Pasek Gelgel Aan* di Desa Aan, Kecamatan Banjarakan, Kabupaten Klungkung Propinsi Bali (Indonesia) serta Lontar *Babat MAHA GOTRA PASEK SANAK SAPTA RSI dan * Babat Satria Dalam* maka Silsilah Leluhur dan keturunan Prof. IPutu Sudiarsa Boy Arsa, Ph.D adalah sebagai berikut:
Bermula dari Keperibadian *Tuhan Yang Maha Esa* telah menciptakan siklus Kehidupan dalam satu kurun waktu kehidupan semua jenis mahluk hidup di Jaga raya ini yang disebut dengan *Kalpa*. Berapapun waktu siklus Kalpa yang diciptakanNYA adalah atas keinginan dan sekehendakNYA.

Siklus ciptaan Tuhan yang dinamakan Kalpa ini berjumlah seribu Yuga. Dalam ajaran agama Hindu, satu Kalpa berarti: “satu hari Kehidupam ” *Dewa Brahma”* . Berarti satu hari untuk Brahma sama dengan seribu _Yuga._ Satu Yuga terdiri dari empat zaman: *Satya Yuga, Treta Yuga, Dwapara Yuga, dan Kali Yuga.* Jangka waktu pada masing-masing zaman adalah sebagai berikut ;

Satya Yuga jumlah waktunya 1.728.000 tahun kehidupan manusia, Treta Yuga waktunya sebanyak 1.296.000 tahun kehidupan manusia, Dwapara Yuga jumlah waktunya 864.000 tahun kehidupan manusia dan Kali Yuga waktunya sebanyak 432.000 tahun kehidupan manusia Jika jangka waktu keempat zaman tersebut dijumlahkan menjadi 4.320.000 tahun, artinya sama dengan masa satu siklus Yuga. Kalau Satu Kalpa masanya 1000 yuga maka satu Kalpa sama dengan 4.320.000 × 1000 = 4.320.000.000 tahun.

Kesimpulannya satu Kalpa sama dengan 4.320.000.000 tahun bagi manusia, atau sama dengan satu hari bagi kehidupan Dewa Brahman. Inilah jangka waktu satu Kalpa menurut agama Hindu.

Tuhan meciptakan Sistem bahwa dalam Satu Siklus Kalpa terdiri dari 14 zaman Manwantara yang berarti ada 14 Dewa Manu dalam satu Kalpa karena setiap satu zaman Manwantara dipimpin oleh seorang mahluk hidup berbeda yang bergelar *Manu*.

Menurut Purana, enam Manwantara telah berlalu dan Manwantara yang ketujuh sedang berlangsung sekarang yang diperintah oleh *Vaivasvata Manu.*
Selebihnya tujuh Manwantara lainnya akan terjadi di masa depan dan dipimpin oleh seorang Manu yang baru.

 

Berikut ini adalah daftar 14 Manwantara Manu dalam sikul satu Kalpa antara lain
Pertama _Swayambu_
Kedua _Swarocisa_
Ketiga _Utama_
Keempat _Tamasa_
Kelima _Raiwata
Keenam Caksusa_
Ketujuh *Waiwaswata* ( _Manu Sekarang)_
Kedelapan _Sawarni_
Kesembilan _Daksasawarni_
Kesepuluh _Brahmasawarni_
Kesebelas _Darmasawarni_
Kedua belas _Rudrasawarni_
Ketiga belas _Rocya atau Dewasarni_
Keempat belas _Botya atau Indrasawarni_

Sesuai dengan urain 14 daftar Manu yang sudah disebutkan diatas, Siklus waktu kehidupan dijagat raya yang disebut dengan Kalpa ini, pada awal mulanya telah menciptakan dua mahluk hidup dengan keperibadian yang berlawanan namun saling melengkapi untuk menjadi sempurna yang dikenal sebagai Manu Pertama yang bernama *Swayambuh Manu* (pria) dan *Satarupa* (Wanita).

Manu yang sekarang bernama _Vaivasvata Manu_ adalah putra dari Dewa Surya (Wiwaswan) atau dewa matahari yang merupakan Salah satu dewa yang menjadi manifestasi Keperibadian Yang Maha Esa. Waiwaswata Manu sendiri terlahir pada zaman Satya Yuga dan mendirikan kerajaan bernama Kosala, dengan pusat pemerintahan di Ayodhya. Ia memiliki sepuluh anak: Wena, Dresnu (Dresta), Narisyan (Narisyanta), Nabaga, *Ikswaku* , Karusa, Saryati, Ila, Persadru (Persadra), dan Nabagarista. Dalam kitab *Matsya Purana,* beliau muncul sebagai Pemimpin yang menyelamatkan umat manusia dari bencana cairan bah setelah beliau menerima Wahyu dari Awatara Dewa Wisnu yaitu Matsya Awatara (Awatara Dewa Wisnu yang berwujud ikan).

Ikswaku adalah raja pertama dari kalangan Dinasti Ikswaku dan leluhur Suryawangsa atau Dinasti Surya dalam mitologi agama Hindu. Sesuai dengan yang sudah dijelaskan diatas bahwa Dewa Iksvaku adalah putra Waiwaswata Manu, leluhur manusia sekaligus *pelopor peradaban dunia termasuk di Nusantara* pada Manwantara ketujuh .

Penerus Dewa Iksvaku adalah _Dewa Ariyama_ sebagai penguasa Dunia penerus dari kalangan Dinasti Ikswaku dan leluhur Suryawangsa atau Dinasti Surya. Beliau merupakan keturunan Iksvaku yang merupakan leluhur generasi kedua umat manusia sekaligus pelopor peradaban dunia termasuk Nusantara. Pada saat ini disebut zaman Manwantara ketujuh.

Salah satu keturunan Dewa Aryama diutus ke Nusantara tepatnya di Jawa Dwipa untuk menjaga kedamaian dunian termasuk juga dibelahan Nusantara , beliau adalah *Sangyang Pasupati* titisan Dewa Siwa. Bliau melakukan Tapa brata dan Semedi di Gunung Semeru Jawa Timur memohon anugrah kepada Tuhan Yang Maha Esa agar Bumi di Nusantara Aman, Tentram dan damai.
_Sangyang Pasupati_ (titisan Dewa Siwa)
Menurunkan
_Sangyang Sapta Hyang_ ( Sangyang Tri Lingga dan Sangyang Catur Lingga) (para Nabi) setelah itu para Nabi ini Menurunkan
_Sangyang Panca Tirtar_ (Nabi), Nabi Nabi ini telah Menurunkan
_Sangyang Sapta Pandita_ (salah satunya dari ketujuh Rsi tersebut adalah Sangyang _Empu Whita Dharma_ )(Nabi)? Empu Ehita Dharma Menurunkan
_Sangyang Empu Wira Dharma_ (Nabi) lalu Empu Wira Dharma Menurunkan
_Sangyang Empu Pratekta_ (Nabi), Mpu Pratekta Menurunkan
_Sangyang Empu Dwijaksara_ (Nabi), Mpu Dwijaksara Menurunkan
_Ratu Kipatih Ulung_ (kesatria), Kipatih Ulung Menurunkan
_Ratu Gusti Semara Natha_ (Kesatria), Ratu Gusti Semara Natha Menurunkan
_Ratu Gusti Rare Angon_ (Kesatria), Ratu Gusti Rare Angon Menurunkan
_Raja Bali tahun 1343-1450 M. ( *Kiyai Gusti Agung Pasek Gelgel* )
Lalu Raja Bali Kiyai Gusti Agung Pasek Gelgel menurunkan
_Ratu Pasek Gelgel Aan,_ (Penguasa), Ratu Pasek Gelgel Aan Menurunkan
_Ratu Pasek Gelgel Aan Kedisan._ (penguasa), Ratu Pasek Gelgel Aan Kedisan Menurunkan
_Ratu Pasek Gelgel Aan Kedisan Tulikup._(penguasa), Ratu Pasek Gelgel Aan Kedisan Tulikup menurunkan
_Ratu Pasek Gelgel Aan Kedisan Tulikup Jagaraga._ (Penguasa), Ratu Pasek Gelgel Aan Kedisan Tulikup Jagaraga menurunkan
_Niang Kompyang_ Pratisentana Ratu Pasek Gelgel Aan Kedisan Tulikup Jagaraga._ ._(MahlukSuci), lalu beliau
menurunkan
_Kelab ._ Pratisentana Ratu Pasek Gelgel Aan Kedisan Tulikup Jagaraga Niang Kompyang. (Mahluk Suci), Klab telah menurunkan
_Buyut Pratisentana Ratu Pasek Gelgel Aan Kedisan Tulikup Jagaraga Niang Kompyang Kelab ._(mahluk Suci), setelah itu Buyut Menurunkan
_Kumpi_ Pratisentana Ratu Pasek Gelgel Aan Kedisan Tulikup Jagaraga Niang Kompyang Kelab Buyut.(mahluk Suci), lalu Kumpi srndiri telah Menurunkan
_Mendra_ Pratisentana Ratu Pasek Gelgel Aan Kedisan Tulikup Jagaraga Niang Kompyang Kelab Buyut Kumpi. ._(Suci) dan Ayah Mendra Menurunkan
_Nym Naksa._ Pratisentana Ratu Pasek Gelgel Aan Kedisan Tulikup Jagaraga Niang Kompyang Kelab Buyut Kumpi Mendra. dan Akhirnya Nym Naksa melahirkan *Prof I Putu Sudiara Boy Arsa, Ph.D bersaudara!*

_Salam Rahayu_

*Sumber Literatur*
1. _Kitab Suci Catur Weda ._
2. _Kitab Suci Pancama Weda Bhagavat Gita._
3. _Kitab Suci Weda Srimad Bhagavatam._
4. _Kitab Suci Weda Smerti Purana- Purana._
5. _Prasasti di Pura Pasek Gelgel Aan._
6. _Lontar Babat Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi._
7. _Lontar Babat Satria Dalem._

  Banner Iklan Rafting Jarrak Travel

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also
Close
Back to top button