Opini

Mekar dan Bersemilah “Olas asih”

by:
Prof. IPutu Sudiarsa Boy Arsa, Ph.D. Pembina Yayasan Arsa Laksana Indonesia (_AsLI_).

MataKompas.com |Budhiman Se-Dharma yang berbahagia apakah yang dimaksud dengan Olas Asih? Untuk itu berdasarkan kitab suci Weda, _Serat Dharma Arsa_ mengupasnya!

Olas Asih dapat diartikan sebagai kelembutan hati dan kepekaan perasaan sayang terhadap orang lain serta suatu sikap saling menghormati dan mengasihi semua ciptaan Tuhan baik mahluk hidup maupun benda mati seperti menyayangi diri sendiri berlandaskan hati nurani yang luhur.

Falsafah Adi luhung kehidupan umat Hindu di Bali yaitu Tri Hita Karana yang berarti tiga penyebab kebahagiaan yang bertujuan untuk mewujudkan kehidupan yang sejahtera dan bahagia baik lahir maupun batin, manusia haruslah menciptakan hubungan harmonis dengan Tuhan. Hubungan harmonis antara manusia dengan Tuhan adalah salah satu dari tiga unsur yang harus diciptakan manusia dalam mewujudkan kehidupan yang bahagia.

Salah satu diantara tiga penyebaba kebahagiaan yang dijabarkan dalam konsep Tri Hita yang sangat mempengaruhi _Mekar dan Berseminya sifat Olas Asih_ dihati setiap umat Se-Dharma adalah Pawongan, yaitu hubungan harmonis dengan sesama manusia.

Pawongan menekankan hubungan yang harmonis antar sesama manusia yang dapat diwujudkan dalam hubungan dalam keluarga, hubungan dalam persahabatan, maupun hubungan dalam pekerjaan.

Vasudhaiva Kutumbakam adalah ungkapan bahasa Sansekerta yang artinya bahwa seluruh dunia adalah satu keluarga tunggal/bersaudara tanpa membedakan Agama, suku, bahasa, bangsa, budaya, tradisi, warna kulit.

 

Begitu juga ajaran Tat Twam Asi mengandung arti bahwa ‘itu adalah engkau, engkau adalah dia’. Kata ‘itu’ bermakna sebagai Brahman atau Sumber segala kehidupan. Sedangkan kata ‘engkau’ adalah merupakan Atman atau jiwa yang menghidupi semua makhluk.

Tat Twam Asi merupakan ajaran moral sebagai landasan dalam membentuk sikap saling Asah, Asih dan Asuh, yang dapat menciptakan suasana kehidupan yang tentram dan damai baik internal umat Hindu maupun antar umat beragama.

Dengan menerapkan baik Ajaran Tri Hita Karana, Vasudhaiva Kutumbakam maupun Tat Twam Asi didalam diri setiap orang akan muncul Olas Asih sehingga disaat menjalin hubungan hidup Sosial kemasyarakatan baik itu ikatan persaodaraan maupun ikatan persahabatan/kekerabatan dengan sesama umat manusia dan makhluk ciptaan dari Ida SangHyang Widhi Wasa lainnya akan tercapai Keharmonisan dalam menjalani kehidupan didunia ini.

Perilaku kasih sayang bermacam macam implementasinya, mulai dari peduli terhadap bencana, membantu menyelesaikan masalah org lain, berbaik hati, selalu melindungi dan juga sifat sifat yang baik dan mulia lainnya. Sifat sifat seperti ini perlu diterapkan sejak usia dini, agar ketika beranjak remaja orang tersebut tidak banyak mengalami masalah dalam hidupnya.

Ada beberapa bentuk Olas Asih (kasih sayang) antara lain : kebaikan hati, kejujuran, kesabaran, apresiasi diri dan kepercayaan yang kesemuanya ini didasari oleh Dharma.

Tatkala dalam menjalani kehidupan norma agama, norma etika, sopan santun dan tata Krama menjadi Bingkainya lalu dilandasi oleh sifat Olas Asih maka terciptalah keharmonisan.

Tetapi sebaliknya Tatkala kehidupan didasari oleh sifat keserakahan dan nafsu maka sudah bisa dipastikan akan berubah menjadi iri dengki, saling membenci, saling menghina saling menjatuhkan, dan menggunakan jalan pintas untuk menghancurka orang lain dengan jalan menggunakan ilmu hitam, membunuhan karakter seseorang dengan cara memfitnah dengan keji dan biadab serta menghina yang kesemuanya ini tergolong sebagai dosa berat (Mahapataka).

Ketika orang selalu menabur kebencian suatu pertanda sudah bersemayamnya benih kebencian di dalam dirinya, dan sebaliknya orang yang memiliki nilai nilai kebajikan dapat dipastikan akan memiliki sifat Olas Asih sehingga akan terpancar ajaran kebenaran/Dharma Vahini dalam hidupnya.

Hanya orang orang yang sejuk di dalam hatinya yang bisa menemukan keteduhan, kedamaian dan keharmonisan didalam hidupnya.

Karena itu dengan menerapkan Ajaran Tat Twam Asi,Tri Hita Karana dan Vasudhaiva Kutumbakam sebagai umat Hindu mari kita Mekarkan sifat Olas Asih (Kasih Sayang) sampai bersemi lalu bangun dan tumbuhkan benih benih kedamaian dalam hati dengan Berhenti menabur kebencian, berhenti mencari kesalahan orang lain serta berhenti melakukan tindakan nista seperti menggunakan ilmu hitam apalagi terhadap upaya pembunuhan karakter yang cenderung dilandasi dengan penuh Dusta & fitnah, tentunya dengan jalan Memekarkan dan membuat Sifat OLAS ASIH bersemi, selalu introspeksi diri & mengendalikan diri Yama dan Nyama serta melakukan tapa brata dan yoga samadhi maka Niscaya kehidupan yang Damai, Manah Santih dan Parama Santih dapat terwujud sesuai dengan Hakekat Masesantih yaitu terbangunnya Kedamaian menuju Persaudaraan sejati. (Atharvaveda X.6.1 & Slokantara 77-78)

_Salam Rahayu_

  Banner Iklan Rafting Jarrak Travel

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also
Close
Back to top button