Opini

Politik Praktis dimata Digital Natives

Oleh:
Prof. I Putu Sudiarsa B.A., Ph.D.
[ _Sekretaris Jendral Organisasi Intelektual (OnIn) Gribranholic Nusantara]._

MataKompas.com – Kelompok orang yang lahir antara tahun 1995 hingga 2010, atau lebih spesifik lagi sekitar 1997 hingga 2012 dikenal sebagai “Digital Natives” karena mereka tumbuh di era perkembangan teknologi dan informasi. Digital Natives ini sering disebut Generasi Z atau Gen Z. Dibandingkan dengan generasi-generasi sebelumnya, Gen Z memiliki akses yang lebih luas terhadap informasi terutama melalui media sosial, yang memengaruhi cara mereka memahami dan berpartisipasi dalam politik. Namun, bagaimana sebenarnya Gen Z memahami politik praktis? Apakah mereka benar-benar peduli atau justru malah sebaliknya lalu apatis?

*1. Fleksibel dalam berpolitik praktis*

Ciri khas utama kaum Gen Z adalah fleksibilitas dalam melibatkan diri dipolitik praktis. Mereka tidak selalu terlibat dalam politik melalui jalur formal seperti partai politik atau pemungutan suara, tetapi lebih aktif dalam isu-isu yang mereka anggap relevan, seperti perubahan iklim, hak asasi manusia, dan kesetaraan gender. Kampanye dimedia sosial menjadi sarana utama bagi Gen Z untuk menyuarakan opini politik mereka. Baikot produk, Hashtag dan petisi online sering kali menjadi bentuk aksi yang mereka pilih dibandingkan demonstrasi fisik atau bergabung dengan organisasi politik konvensional.

*2. Terhadap Institusi Politik sangat Skeptis*

Tidak sama dengan generasi generasi sebelumnya, Gen Z cenderung lebih skeptis terhadap institusi politik formal seperti parlemen, partai politik dan pemerintahan. Mereka berpikir bahwa sistem politik saat ini kurang mewakili kepentingan rakyat terutama anak muda serta tidak cukup transparan. Ketidakpercayaan ini sering kali didasarkan pada pengalaman melihat skandal politik, korupsi dan kebijakan politik yang dianggap tidak berpihak pada masyarakat luas khusus kaum Gen z.

*3. Peran Media Sosial sebagai Politik Digital*

 

Yang berperan besar dalam membentuk pandangan politik Gen Z adalah media sosial. Berbagai platform media sosial seperti Twitter, Instagram, TikTok, dan YouTube digunakan sebagai sarana edukasi dan diskusi politik. Influencer dan aktivis digital sering kali lebih berpengaruh dalam membentuk opini politik dibandingkan tokoh politik tradisional. Namun, tingginya arus informasi ini juga memiliki dampak negatif, seperti penyebaran berita palsu (hoaks) dan polarisasi politik yang semakin tajam.

*4. Tantangan dalam Partisipasi Politik Praktis*

Walaupun Gen Z memiliki kesadaran politik yang sangat tinggi namun tidak semua dari mereka aktif dalam sistem politik formal. Sebagian dari mereka merasa bahwa suara mereka tidak benar-benar berpengaruh dalam proses demokrasi, terutama di negara-negara yang birokrasinya sangat kompleks. Selain itu pula untuk di Indonesia beberapa wilayah akses terhadap pendidikan politik yang baik dan Konstruktif masih menjadi kendala, sehingga banyak anak muda yang merasa bingung dalam memahami proses politik secara mendalam.

*5. Harapan dalam berpartisipasi Politik Praktis*

Walaupun berbagai tantangan yang harus dihadapi, Gen Z tetap memiliki potensi besar dalam membentuk masa depan dan platform politik tanah air. Dengan intelektual, kreativitas dan pemanfaatan teknologi, mereka dapat menciptakan inovasi dalam berpolitik praktis, seperti inisiatif grassroots dan gerakan sosial berbasis digital. Jika diberikan peluang dan ruang yang lebih besar, diyakini Gen Z akan menjadi agen perubahan yang signifikan dalam sistem politik praktis global.

*Kesimpulan*

Gen Z mempunyai cara pandang yang unik terhadap politik karena dipengaruhi oleh era digital dan dinamika sosial yang mereka hadapi. Mereka mungkin tidak selalu mengikuti jalur politik praktis temporer dan tradisional, tetapi memiliki kepedulian yang tinggi terhadap isu-isu sosial dan politik. Tantangan terbesar bagi mereka adalah karena masih dianggap yunior maka mereka harus membangun kepercayaan terhadap sistem politik praktis itu dan tentunya menemukan cara agar keterlibatan mereka dapat memberikan dampak yang lebih baik dan atau nyata. Jika dapat mengatasi hambatan ini, Gen Z berpotensi menjadi generasi yang membawa perubahan besar dalam dunia politik praktis.

  Banner Iklan Rafting Jarrak Travel

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also
Close
Back to top button