Pembina Flobamora Bali Minta APH Tangkap dan Proses Hukum Anak Berulah Bikin Resah Hentikan Sebut Anak Timur

DENPASAR, Matakompas.com |Ditengah suasana pemulihan pasca bencana banjir di Bali, akhir-akhir ini kembali viral anak-anak mabuk dan ugal-ugalan di jalan raya, yang justru membuat onar, berulah dan meresahkan masyarakat sekitarnya.
Menyikapi hal tersebut, Senior Diaspora NTT di Bali yang juga adalah Pembina Paguyuban Flobamora Bali, Yusdi Diaz, Freddy Billy dan Ardy Ganggas meminta Aparat Penegak Hukum (APH), seperti Polisi dan Satpol PP agar memproses secara hukum buat anak-anak bermasalah, dan berulah serta meresahkan yang disebutkan berasal dari Timur.
“Kami minta tangkap saja, lalu proses. Tidak usah di damaikan tapi kemudian di viralkan. Itu khan niatnya sudah tidak bagus Apalagi menyebut mereka sebagai oknum dari etnis tertentu, atau wilayah tertentu dengan tujuan viralisasi,” kata Yudi Diaz didampingi Freddy Billy dan Ardy Ganggas, saat diwawancarai awak media di Posko Bencana Banjir Forum Komunikasi Paguyuban Etnis Nusantara (FKPEN), Jalan Tukad Musi I Nomor 5 Renon, Denpasar, Senin, 22 September 2025.
Menurutnya, siapapun orangnya berbuat onar langsung disebutkan nama dan alamatnya sendiri, baik maupun tempat asalnya, agar jelas dan tegas.
“Jangan digeneralisir yang bisa berdampak pada mereka yang baik dan tidak buat masalah, justru mereka dampaknya terimbas,” tegasnya.
Untuk itu, lanjutnya berhentilah menyebut anak berasal dari daerah Timur mengingat, istilah anak dari Timur itu luas terdiri dari beberapa provinsi di Indonesia, baik itu Papua, Maluku, Sulawesi dan lain sebagainya.
“Jika yang dimaksud itu NTT, sejatinya posisinya ditengah, Indonesia Tengah, bukan Indonesia Timur,” pungkasnya. (Ref).