JAKARTA, WWW.MATAKOMPAS.COM- Dewan Pimpinan Pusat Aliansi Masyarakat Untuk Nawacita ( DPP Al Maun ) M. Rafik Perkasa Alamsyah mengatakan, rakyat mengalami langsung dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19. Beberapa sektor usaha, termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengalami kemerosotan.
Hal itu disampaikan Rafik Perkasa Alamsyah, dalam refleksi akhir tahun, melalui rilis yang diterima redaksi Matakompas.com, Kamis (31/12/2020).
Rafik mengungkapkan, perekonomian masyarakat saat ini menurun drastis akibat Covid-19 ini, dikarenakan sektor-sektor usaha mengalami keterpurukan, termasuk BUMN.
“Aktifitas perekonomian lumpuh, sektor usaha juga lumpuh, termasuk BUMN. Dan saya yakin target deviden BUMN 2020 ini pun juga jauh dan dipastikan meleset. Kami menyoroti BUMN, karena BUMN memiliki sumbangsih dalam menopang ekonomi rakyat Indonesia,” kata Rafik.
Rafik mengungkapkan, di masa pandemi Covid-19 ini, sejumlah BUMN mengalami penurunan kinerja, seperti BUMN sektor perbankan, PLN, Pertamina atau BUMN sektor lainnya. Akibat penurunan kinerja ini, kata Rafik, sangat berdampak terganggunya arus kas BUMN.
“Saya melihat Menteri BUMN gagal dalam memaksimalkan potensi BUMN untuk menopang ekonomi rakyat Indonesia yang ambruk gara-gara musibah dunia Covid-19. Ini harus menjadi perhatian Menteri BUMN Erick Tohir,” terang Rafik.
Sebagai mantan orang BUMN, Rafik mengaku paham bagaimana internal BUMN.
Disampaikan Rafik, seharusnya Menteri BUMN bisa memaksimalkan perusahaan-perusahaan plat merah yang mempunyai produk-produk untuk dijadikan lahan pengganti usaha masyarakat, yang terpuruk karena efek Covid-19.
“Ada Kimia Farma, Telkom dengan penjualan vouchernya, pupuk, BUMN permodalan seperti pegadaian, PTPN dengan produk perkebunan, Pertamina, dan lain-lain. Ini harus dioptimalkan, agar bisa menopang perekonomian rakyat,” terang Rafik.
“Buatlah gagasan yang visioner, membuat gerai-gerai modal murah hingga level desa. Perhatikan usaha-usaha rakyat, agar bisa survive. Jangan berpikir kepentingan pengusaha level midle up saja yang kuat untuk bertahan di saat kondisi covid seperti sekarang ini,” ujarnya.
Rafik juga menyoroti gagalnya pelayanan BUMN Transportasi dalam mencegah keramaian yang berpotensi meningkatkan penularan Covid-19.
Erick Tohir, kata Rafik, jangan hanya sibuk bermanuver untuk maju Capres 2024, dan harus fokus pada pemberdayaan ekonomi rakyat melalui inovasi-inovasi, sehingga BUMN berkinerja baik dan berkontribusi untuk ekonomi rakyat.
“Pak Erick jangan sibuk manuver untuk maju capres 2024 dan menggolkan Pak Lutfi dan Sandiaga Uno sebagai menteri saja, ini analisa politik saya karena dua orang ini sohib beliau,” jelas Rafik.
“ Semangat Nawacita harus digaungkan, dioptimalkan, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan rakyat seperti harapan Presiden Joko Widodo,” pungkasnya. (Red/Tim/Mk)