Berita

Puluhan Tenaga Penunjang Diusulkan Terima Insentif

SINGARAJA, WWW.MATAKOMPAS.COM- Sebanyak 50 tenaga penunjang yang terlibat penanganan pasien Covid-19 di RSUD Buleleng diajukan untuk mendapatkan insentif atas jasanya. Bahkan, Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Buleleng tengah memproses pencairan insentif tersebut.

Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng, Gede Suyasa mengungkapkan tenaga penunjang yang dimaksudkan diantara seperti cleaning servis, pembawa spesimen, binatu dan tenaga non medis lainnya. Saat ini insentif tenaga penunjang sedang dalam proses kelengkapan administrasi.

Pencairan yang menggunakan dana Belanja Tidak Terduga (BTT) Kabupaten Buleleng dipastikan akan cair sebelum akhir tahun ini.

Pihaknya menyebut jika RSUD Buleleng sudah mengajukan berapa penerima dan besarannya masing-masing.

“Saat ini tinggal proses kelengkapan administrasi saja, kebutuhannya disesuaikan dengan kondisi di lapangan dan Peraturan Bupati yang mengatur tentang hal tersebut,” jelas Suyasa belum lama ini.

Masih kata dia, insentif tenaga pendukung penanganan Covid-19 diberikan sesuai dengan ketentuan pemerintah pusat.

Mereka yang memiliki potensi tertular cukup tinggi hampir menyamai tenaga medis dibijaksanai pemerintah untuk mendapatkan intensif.

 

Nominal penerimaan intensif setiap tenaga penunjang sebut Suyasa berbeda-beda. Hal itu disesuaikan dengan pola penghitungan yang sudah ditetapkan.

“Akan tidak sama nilai yang mereka terima antara satu tenaga penunjang dengan yang lainnya. nilainya dihitung berapa kali mereka kerja, berapa kali keluar masuk ruangan isolasi, itu dihitung rinci dan sudah diatur dalam peraturan bupati,” imbuhnya.

Terpisah, Dirut RSUD Buleleng, dr. Putu Arya Nugraha saat dikonfirmasi menyebut jika RSUD Buleleng telah mengajukan anggaran sebesar Rp 160 juta. Intensif itu akan diberikan kepada 50 orang tenaga penunjang penanganan pasien Covid-19 di RSUD Buleleng.

“Masing-masingng orang berbeda-beda jumlah yang akan diterima, dari hitung-hitungan kami berkisar dari Rp 400 ribu sampai Rp 2,5 juta per orang per bulan. Anggaran yang kami ajukan dirapel nanti untuk tiga bulan,” singkat Dirut Arya Nugraha melalui telepon seluler.

Sementara, perkembangan kasus Covid-19 di Buleleng pada Rabu (16/12) kemarin ditemukan 10 kasus konfirmasi baru.

Kasus tersebut tersebar 2 orang dari Kecamatan Gerokgak, 4 orang dari Kecamatan Buleleng, 3 orang dari Kecamatan Seririt dan 1 orang lainnya dari Kecamatan Busungbiu.

Selain itu, Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng juga mencatat 7 orang pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh. Lima orang diantaranya dari Kecamatan Seririt, 1 orang masing-masing dari Kecamatan Buleleng dan Sukasada.(Red/Aj)

  Banner Iklan Rafting Jarrak Travel

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button