by:
Prof. IPt. Sudiarsa Boy Arsa, Ph.D.
Pembina Yayasan *Arsa Laksana Indonesia* (_AsLI_)
MataKompas.com | Budhiman yang berbahagia, Seseungguhnya setiap Manusia yang lahir kedunia ini ingin menjadi Orang (manusia yang sebenarnya) yaitu ingin mendapatkan *Kebahagiaan Sejati* yang berarti kebahagiaan Sempurna yang meliputi kebahagiaan *Sekala* maupun kebahagiaan *Niskala* dengan menggunakan pikiran yang suci menjadi dasar untuk mencapainya.
Jika dikaji dari sifatnya, Kebahagiaan dapat diklasifikasikan menjadi tiga bentuk yaitu : Kebahagiaan yang timbul dari hubungan antara Indra dengan obyek duniawi disebut dengan kebahagiaan yang bersifat *rajasa*, sedangkan kebahagiaan yang mengakibatkan penderitaan, kesesatan jiwa disebut dengan kebahagiaan *Tamasa*, Begitu pula kebahagiaan dengan landasan tanpa keterikatan, keteguhan hati, tidak mudah goyah dan selalu berada dalam jalan dharma inilah yang disebut dengan kebahagiaan yang *Satvika*
Lalu yang mana dinamakan kebahagian Sejati diantara ketiga kebahagian yang sudah diulas Tadi?
Para Budhiman yang berbudhi, Sebagai umat Hindu cara membangun kebahagiaan dalam diri sendiri baik dengan *Manah santih* maupun dengan *parama santih* seharusnya dilakukan dengan jalan menjaga dan membersihkan pikiran sehingga akan dapat menjalankan *Wiweka* dengan benar, baik, terkendali serta terbebas dari berbagai bentuk keterikatan menuju kebahagiaan yang Satvika, *Kebahagian Satvika inilah yang namanya Kebahagian Sejati.*
Dengan kebahagian Satvika ini niscaya Tujuan Roh hidup menjelma menjadi manusia akan dapat terwujud yaitu suatu tujuan tertinggi dalam ajaran Agama Hindu yaitu “moksartham jagadhita ya ca iti dharma”, yang artinya dengan dharma kita mewujudkan kedamaian semua mahluk dan keharmonisan alam semesta [jagadhita], serta mencapai pembebasan dari roda samsara [moksartham].
(BG.XVIII.25-37)
_Salah Rahayu_