Diundang Jadi Pembicara, Penasehat LSM JARRAK Putu Suasta Soroti Pluralisme dan Keragaman Global dalam Era Digitalisasi
KUALA LUMPUR- MATAKOMPAS.COM| Kegiatan pertemuan pimpinan LSM atau Lembaga Swadaya Masyarakat dilaksanakan di sejumlah tempat, yakni Singapore, Malaysia dan Thailand. Acara Non-Governmental Organization (NGO) atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Internasional tersebut berlangsung selama 8 hari.
Putu Suasta selaku Penasehat LSM JARRAK menjadi pembicara di sejumlah kampus, yang meliputi Kampus Universitas Kebangsaan Malaysia, Universitas Songklha di Thailand Selatan, Universitas Thaksin dan Universitas Nasional Singapore.
Peserta LSM yang hadir berasal dari lintas negara, yakni Kamboja, Laos, Malaysia, Singapore, India, Vietnam, Srilangka, China Taiwan, Philipina dan Indonesia.
Pertemuan itu dalam rangka memperkuat Gerakan Masyarakat Sipil di seluruh Asia. Begitu juga pluralisme dan keragaman global dalam era digitalisasi.
Selain itu, juga dibahas tentang perlindungan hak-hak perempuan dan kekerasan terhadap perempuan, sekaligus mengupayakan kepemimpinan dan meningkatkan kualitas tata kelola Lembaga LSM.
Ajang bergengsi tersebut menjadi momentum pertemuan para pemimpin LSM tukar pikiran, tukar pengalaman dalam mengungkapkan kiprahnya dalam melaksanakan fungsi secara maksimal di masing-masing negaranya.
“Dalam menjaga pluralisme dan keragaman global dalam era digitalisasi, melindungi hak-hak perempuan dan kekerasan terhadap perempuan sekaligus mengupayakan kepemimpinan dan meningkatkan kualitas tata kelola Lembaga LSM,” kata Putu Suasta selaku Pendiri LSM Forum Merah Putih sekaligus Ketua Gerakan Indonesia Bersatu, saat dikonfirmasi awak media setelah pulang dari Kuala Lumpur, Minggu, 16 Juli 2023.
Menurut Putu Suasta yang juga Alumni UGM dan Cornell University menyampaikan, bahwa negara-negara Asia memiliki LSM yang sudah berkelas, khususnya Malaysia, Thailand, Singapore dan India.
Mereka betul-betul secara profesional bekerja untuk kepentingan publik dengan penuh dedikasi dalam memberikan kontrol, pengawasan dan edukasi terhadap berbagai kebijakan pemerintah untuk mengimbangi lembaga parlemen atau DPR.
“LSM-nya sudah maju, setiap pergerakannya lengkap dengan data dan argumen yang kuat. SDM-nya hebat dan literasinya kuat. Apalagi teman-teman dari India banyak datang dari kalangan peneliti yang memperjuangkan hak-hak sipil, buruh dan lainnya,” terangnya.
Mereka memanfaatkan segala sumber daya, termasuk digitalisasi. Setiap kebijakan mereka kontrol, mereka berikan komentar melalui akun-akun media sosial dan internet.
Gerakan itu mesti ditiru di tanah air, termasuk di Bali. Upaya itu dalam mencegah kebijakan publik pemerintah yang merugikan masyarakat, sekaligus LSM tanah air naik kelas dengan meningkatkan literasi dan SDM. Bahkan, LSM tanah air bisa mandiri, bukan hadir tengah masyarakat menyodorkan proposal sumbangan.
Kebangkitan netizen memiliki peranan besar, jika DPR/DPRD atau lembaga parlemen tidak berjalan sebagaimana mestinya dalam menjalankan tugasnya.
“Untuk itu, netizen memiliki andil yang besar dalam mengontrol dan mengawasi kebijakan publik. Upaya itu pula dalam mendewasakan dan membangkitkan demokrasi tanah air serta. Hal itu untuk cegah pemerintah bikin kebijakan serong kanan dan serong kiri,” tegasnya.
Putu Suasta sungguh menyayangkan netizen di Bali kurang bergeming. Belum lagi banyaknya muncul organisasi dan LSM musiman, terutama menjelang Pemilu.
Namun ketika ada kasus publik atau masyarakat khususnya di Bali, mulai dari persoalan sampah, pengerukan tanpa izin, soal LNG, banjir, longsor, biaya pendidikan, jalan rusak, jembatan putus, sekolah rusak, jalan bagus ditumpuk padahal masih banyak jalan rusak dan berlubang, pembangunan tanpa izin, hingga carut marut PPDB.
Semetinya netizen itu kuat di tengah kemajuan teknologi. “Mesti netizen kuat agar Pemerintah tidak main-main,” harapnya.
Ia pun menyayangkan kondisi ekonomi Bali yang belum pulih. Menurut Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan I 2023 tercatat sebesar 5,03% (yoy), sedikit meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 5,01% (yoy). Pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat meskipun perlambatan ekonomi global.
Sedangkan Ekonomi Bali selama periode triwulan I-2023 terkontraksi sedalam 4,81 persen jika dibandingkan dengan capaian triwulan IV-2022 (q-to-q). Ditinjau dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicatatkan oleh Kategori C Lapangan Usaha Industri Pengolahan sebesar 8,32 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Ekspor Luar Negeri tumbuh sebesar 2,52 persen, tertinggi kedua setelah Komponen Impor Luar Negeri yang merupakan faktor pengurang.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (y-on-y), ekonomi Bali pada periode triwulan I-2023 tumbuh sebesar 6,04 persen. Dikaji dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi tercatat pada Kategori H Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar 36,23 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Ekspor Luar Negeri mampu tumbuh sebesar 561,83 persen.
Struktur ekonomi Bali dari sisi produksi, pada triwulan I-2023 masih didominasi oleh Kategori I Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum yang berkontribusi sebesar 19,22 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, kontribusi terbesar tercatat pada Komponen Konsumsi Rumah Tangga yaitu 56,03 persen.
Selain itu, Putu Suasta juga menyoroti APBD Bali yang defisit hingga Rp1,9 Triliun. Hal itu telah menjadi perbincangan hangat masyarakat. Apalagi kepemimpinan Gubernur Bali Wayan Koster segera berakhir, pada 5 September 2023.
Untuk itu, kontrol netizen sangat diperlukan dalam menjaga transparansi publik Mengingat kondisi ekonomi global yang tidak menentu akibat pengaruh konflik geopolitik serta Indonesia akan melaksanakan Pemilu Serentak 2024.
Kondisi itu telah menjadi perhatian serius dari Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia. Hal itu telah diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 1987 tentang Kamar Dagang dan Industri dan diperkuat dalam KEPPRES Nomor 18 Tahun 2022 tentang Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Kamar Dagang dan Industri.
Dengan mengusung Motto “Tabah, Jujur, Setia” dapat diterapkan oleh semua anggota KADIN dalam menghadapi setiap gelombang dan tantangan dunia usaha.
Oleh karena itu, KADIN mempunyai peran strategis dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. (red).