Delapan Bulan Pencariaan Korban Jatuhnya Heli MI-17 Di Papua,Ini Suasana Penjemputan Jenazah Asal NTT
KUPANG–JARRAKPOSKUPANG.COM
Setelah delapan bulan pencarian korban Heli MI-17 yang jatuh di Pegunungan Mandala, Distrik Oskob,Papua sejak 28 Juni 2019 lalu.Jenazah diidentifikasi,Pratu Yanuarius Loe (Tamtama Bantuan Senjata Otomatis).Jenazah kelahiran Belu NTT ini tewas bersama 12 rekannya.Jenazah di pulangkan ke kampung halamannya melalui Lanud El Tari Kupang, Selasa (18/2/2020) sekitar pukul 17.40 WITA.
Pratu Yanuarius Loe merupakan pria kelahiran Desa Rinbesihat, Kecamatan Rai Manuk, Kabupaten Belu.Jenazah tiba di Lanud El Tari Kupang disambut dengan upacara militer.
Dandim 1604/ Kupang, Kolonel ARH. I Made Kusuma D. G, Si.P mengatakan, almarhum diberi penghargaan kenaikan pangkat dari Pratu menjadi Praka Anumerta.
Suara tangisan keluarga yang tak tertahan pecah seketika sambil mengiringi jenazah Pratu Yanuarius yang di letakkan dalam sebuah peti berbalut bendera merah putih yang dimuat di mobil ambulance milik Korem 161/Kupang yang menuju pintu keluar Lanud El Tari Kupang.
Dandim 1604/Kupang Kolonel Arh I Made Kusuma Dhyana Graha, S.I.P menyampaikan bahwa “dari 12 Prajurit Terbaik TNI-AD yang gugur dalam kecelakaan helikopter MI-17 di Pegunungan Mandala, Distrik Oksob, Pegunungan Bintang, Papua. Salah satunya adalah putra daerah Nusa Tenggara Timur lebih tepatnya di Atambua yang bernama Praka Anumerta Yanuarius Loe. Setelah jenazahnya kita terima di Lanud El Tari Kupang, selanjutnya jenazah langsung kita berangkatkan menuju pihak keluarga yaitu di Atambua. Jenazah akan di makamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Atambua.”
Dandim juga menambahkan “tentunya kami selaku warga besar TNI sangat berduka terhadap kejadian ini dan kami mendoakan semoga arwah almarhum mendapat tempat yang terbaik disisi Tuhan Yang Maha Esa”,tutup pimpinan Kodim 1604/Kupang.
Jarrakposkupang.com/Mario Langun
Editor: Uta