DENPASAR, WWW.MATAKOMPAS.COM- Kota Denpasar sebagai pusat Pemerintahan seharunya bisa mengambil kebijakan yang mensejahterakan Masyarakat.
Tak sabar lagi untuk menuju perubahan semakin dekat Pilwali makin banjir dukungan kepada Paslon AMERTA (Ngurah Ambara-Kertha Negara) di Pilkada 9 Desember 2020 kembali menggema di Pasemetonan Tangkas Kori Agung Kebon Kuri Kelod Jalan Sedap Malam, Minggu (29/11) Malam. Puluhan relawan dalam acara simakrama itu sangat gembira dan menyatakan sepakat memilih Paslon Nomor 2.
Ketua Tim Pemenangan AMERTA Wayan Mariyana Wandhira yang hadir memompa semangat para relawan yang juga menjadi saksi, mengajak warga kompak untuk mewujudkan perubahan di Denpasar menjadi lebih maju. “Karena selama ini, Denpasar masih kalah dari daerah lain.
baik fisik maupun non fisik. Kita masih tertinggal dibandingkan kabupaten lain,” ujarnya.
Untuk itu, para saksi yang juga berperan sebagai agen atau duta perubahan diharapkan bisa berperan ke depannya membawa Denpasar semakin maju dan berkembang.
“Kita ingin ada aksi nyata dan menyentuh langsung ke masyarakat. Aksi yang bisa dirasakan langsung seperti tunjangan kelahiran dan kematian serta bantuan lainnya,” jelasnya.
Memiliki program dan visi misi yang di inginkan warga, dari lahir sampai meninggal di tanggung.
Seperti memberikan BPJS gratis kepada pekerja sektor non formal, subsidi sekolah swasta, bantuan untuk kelahiran Rp 1 juta, santunan kematian Rp 10 juta, dadia Rp 5 juta, prajuru Rp 30 juta, STT 25 juta, PKK Rp 5 juta, serta program lainnya.
“Jadi AMERTA adalah solusi untuk menjawab persoalan ataupun permasalahan di Kota Denpasar,” tandasnya.
Ini alasan kita semua sepakat untuk memilih Paslon Amerta karena kalau tidak ini menjadi sia-sia untuk itu saya tegaskan mari ajak saudara semua menjemput perubahan Kota Denpasar kedepannya untuk datang ke TPS 9 Desember mencoblos Nomor 2,”tambahnya
Calon Walikota Denpasar Gede Ngurah Ambara Putra mengatakan, untuk mewujudkan program perubahan yang tertuang dalam visi-misi Denpasar Berseri, Smart City, Berbudaya, dan Berdaya Saing tersebut, bakal dicarikan dari peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan sistem digitalisasi terintergrasi.
“Langkah digitalisasi ini sudah terbukti di beberapa daerah di luar Bali yang menerapkannya, menjadikan PAD meningkat secara signifikan. Karena digitalisasi ini menutup terjadinya kebocoran,” jelasnya.
“Saya juga akan melakukan efisiensi dengan memangkas kegiatan seremonial yang menyebabkan pemborosan. Jika saya terpilih, Jika tidak bisa merealisasikan program dalam jangka 2 tahun, kami siap mundur,” pungkasnya.(Aj/Gustu)