Pijat ternyata suatu terapi pengobatan penyakit tradisional yang sudah ada sejak jaman kuno. Salah satu keunggulan pijat, tidak ada yang harus dimakan atau diminum maupun di operasi dan tidak menimbulkan efek samping.
Dengan keunggulan ini, tidak heran pengobatan ini banyak digemari oleh kalangan masyarakat sebagai terapi yang tidak banyak mengeluarkan biaya atau mahal.
Dilansirkan mantrasukabumi.com himpun dari berbagai sumber, pijat terapi bukanlah ilmu yang baru tetapi ilmu yang sudah sangat tua, terapi ini lahir kira-kira sejak 6000-an yang lalu di Tiongkok.
Dalam teori pijat China, tubuh manusia di bagi dalam sepuluh Zona atau wilayah, pembagian ini ditentukan dengan sepuluh jari.
Artinya dalam tubuh yang dipergunakan untuk merawat atau mengobati anggota tubuh yang sakit, karena hal itu pijat harus diarahkan pada zona-zona yang terdapat titik-titik tertentu (Nyeri tekan).
Dari cerita China kuno, ketika seorang yang mendadak diserang penyakit usus buntu atau akaut. Orang itu menjadi sehat kembali setelah tanpa disengaja ia mendapat luka memar ditelapak kakinya, tepat diarea respon yang ditekan.
Menurut pandangan tabib dulu, dengan memijat-mijat punggung seseorang akan ditemukan titik-titik peka yang ada hubungannya dengan penyakit-penyakit tertentu.
Dengan memijat dalam-dalam pada suatu area tersebut, penyakit-penyakit itu menghilang secara misterius.
Banyak teori lain yang menjelaskan tentang penemuan tersebut, walau tidak satu orangpun yang tau secara persis bagaimana dan kapan orang menemukannya.
Yang jelas sudah berabad-abad orang memberi bermacam-macam nama untuk pengobatan pijat ini, dan apada akhirny sekarang banyak orang yang membuka praktek pijat refleksi ini.
Di zaman moderen dan serba canggih ini, tetap tidak bisa menggeser juga tidak bisa menghapus pengobatan tradisional ini, hampir dimna-mana terapai ini selalu dikunjungi banyak pasien.**