Daerah

Dihadiri Gubernur Bali, Desa Adat Padangsambian Denpasar Gelar Tawur Walik Sumpah Agung

DENPASAR, MataKompas.com | Krama Desa Adat Padangsambian, Kecamatan Denpasar Barat, Kota Denpasar melaksanakan upacara yadnya bertajuk “Karya Memungkah, Ngenteg Linggih, Pedudusan Agung Menawa Ratna, Tawur Walik Sumpah, Melaspas, Mupuk Pedagingan” di Pura Dalem Kahyangan lan Pura Prajapati, yang puncak karya digelar pada rahina saniscara kliwon wuku wayang, Sabtu, 1 Oktober 2022.

Sesuai dudonan karya, rangkaian upacaranya, dimulai dari 6 September 2022 hingga 10 Oktober 2022 mendatang.

Sementara itu, untuk hari ini, dilaksanakan Karya Tawur Walik Sumpah Agung, yang digelar bertepatan dengan nemoning Tilem, rahina Redite Wage Wuku Wayang, Minggu, 25 September 2022.

Bahkan, Karya Tawur Walik Sumpah Agung ini terasa istimewa, karena dihadiri langsung Gubernur Bali, Wayan Koster.

Bahkan, pada kesempatan tersebut, Gubernur Koster mengikuti persembahyangan bersama, yang dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti serta penyerahan punia.

Bendesa Desa Adat Padangsambian, I Made Suparman, ST., mengucapkan terima kasih atas kehadiran Gubernur Koster dan juga rangkaian upacara yadnya ini dapat dilaksanakan dengan baik dan berjalan lancar yang disebut sida karya, sida purna labda karya sesuai tujuan bersama.

 

“Seluruh rangkaian upacara ini dapat dilaksanakan, sesuai hasil Paruman Krama Desa Adat Padangsambian yang akhirnya disepakati bersama, untuk nyanggra karya di Pura Dalem Kahyangan lan Pura Prajapati,” kata Bendesa Made Suparman.

Lebih lanjut, dikatakan, bahwa rangkaian upacara hari ini disebut “Karya Tawur Walik Sumpah Utama ini dipuput oleh Sang Katrini Katon atau Tri Sadaka, diantaranya Ida Sulinggih Siwa, Ida Sulinggih Buda dan Ida Sulinggih Ida Rsi Bhujangga Waisnawa.

“Hari ini, Pemuput Karya Karya Tawur Walik Sumpah adalah Ida Rsi Agung Yoga Siddhi Wang Bang Pinatih
Griya Agung Tegallinggah
Padangsambian sekaligus selaku
Yajamana Karya, Ida Rsi Agung Buda Wayabia Sugrata Karang Griya Buduk dan Ida Rsi Bhujangga Waisnawa Putra Wirya Ardha Nareswara Griya Sesetan,” ungkapnya.

Melalui pelaksanaan mecaru ini, Bendesa Made Suparman berharap, agar bisa nyuda malaning jagat atau menyucikan dan mengharmoniskan alam semesta, khususnya di wilayah Desa Adat Padangsambian.

“Krama Desa Adat Padangsambian juga tetap mendapatkan kerahayuan dan kebahagiaan, asah asih asuh dan paras paros sarpanaya. Semoga sida guyub semuanya,” harapnya.

Sementara itu, Yajamana Karya, Ida Rsi Agung Yoga Siddhi Wang Bang Pinatih dari Griya Agung Tegallinggah
Padangsambian menyebutkan, bahwa rangkaian upacaranya diawali dengan caru Tawur Agung dan caru Panca Rupa di Pura Prajapati serta petitelun medurga di tengah Setra Gandamayu dan di ajeng Ida dipersembahkan metebas Rsi Gana.

Ida Yajamana Karya juga menambahkan, bahwa Tawur Agung Walik Sumpah ini sudah lama tidak dilakukan, bahkan hingga ratusan tahun belum pernah digelar.

Sekarang ini, imbuhnya, baru bisa dilaksanakan, karena pura dibongkar total yang namanya Karya Mamungkah, sehingga patut dilaksanakan Tawur Agung.

Lebih lanjut, dijelaskan, Tawur Agung Walik Sumpah ini sebagai bagian dari konsep mecaru lantaran Tawur Agung merupakan mecaru tingkatan paling tinggi.

Dalam bahasa Sansekerta, mecaru ini adalah harmonis dan kasih sayang, yang berarti mengharmoniskan alam semesta serta Car artinya mempercantik alam semesta.

Dengan demikian, dikatakan Tawur Agung ini adalah caru yang terbesar dengan memakai dasar ayam sembilan atau sanga dan diatasnya berisi angsa di timur dan banteng, sapi di posisi selatan. Sementara kambing gading di pascima atau barat dan juga ada babi plet di posisi utara.

“Disamping itu, ada dik widik, darimana diageniam atau kelod kangin bebek bulu sikep, ada juga diranetri caru asu bang bungkem, di wayabia adalah caru tulang dan pering atau banyak serta ditengah blang kalung dan kebo.
Jadi, tingkatannya adalah Tawur Agung Walik Sumpah Utama,” terangnya.

Menurutnya, upacara hari ini sudah terlaksana dengan baik dan diharapkan, semoga melalui upacara Tawur Agung dibayar syukur kehadapan alam semesta, Ida Hyang Siwa Sakti, Hyang Yamaraja serta Sang Hyang Siwa Raditya sebagai Saksi Agung Dewata Nawa Sanga yang melinggih di Parhyangan Ida Dalem Kahyangan dan Prajapati, sehingga Ida mapaica kerahayuan, keselamatan, kedirgahayu, dirgayusa, kebahagiaan dan kesukertan jagat di Desa Adat Padangsambian, pada khususnya dan sejagat Bali serta Nusantara pada umumnya.

“Nemu pah loh jinawi dan nemu pakedek pakenyem salunglung sabyantaka, paras paros sarpanaya, shanti jagadhita. Astungkara, Asung Waranugraha Ida Hyang Parama Wisesa/ Ida Sang Hyang Widhi Wasa dan Ida Bethara Dalem Khayangan lan linggih Ida ring Prajapati Desa Adat Padangsambian, upacara Tawur Agung berjalan dengan baik dan lancar,” tutupnya. (Agus/Red).

  Banner Iklan Rafting Jarrak Travel

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button