Daerah

Resmikan Gedung Baru, Bupati Suwirta Ajak Undangan Makan Bakso di Tempat Olah Sampah

KLUNGKUNG,Matakompas.com |
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta meresmikan Pengembangan Pusat Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) Center Karangdadi Kusamba diresmikan oleh Klungkung,
Senin, 30 Oktober 2023.

Peresmian pengembangan TOSS Center dihadiri oleh Kepala Kejaksaan Negeri Klungkung, Dr Lapatawe B Hamka, S.H, M.H., Direktur PT. CTBL yang juga Ketua APSI Bali Nusra Putu Ivan Yunatana, Direktur Bali Waste Cycle (BWC) Olivia Anastasia Padang serta pihak Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali.

Dalam kegiatan peresmian tersebut juga dirangkai dengan penyerahan bingkisan dari rekanan kerjasama yaitu dari APSI, Indonesia Power, Bak BPD Bali Cabang Klungkung.

Pengembangan TOSS Center yang kini sudah dilengkapi dengan mesin pengolah Residu milik PT Cahaya Terang Bumi Lestari (CTBL) tersebut diperoleh dari Dana Insentif Daerah (DID) sebesar Rp 4,5 Milyar atas prestasi yang diperoleh dari inovasi pengolahan sampah.

Dalam sambutanya, Bupati Suwirta mengatakan, bahwa dirinya tidak menyangka TOSS Center akan menjadi seperti sekarang ini, dikenal dan dikunjungi banyak orang. Mengingat, diakhir masa jabatannya pada 14 November 2023 itu, TOSS Center dapat menghasilkan uang berupa Dana Insentif Daerah (DID) sebesar Rp 4,5 Milyar tiga kali.

Lebih lanjut, Bupati Suwirta menjelaskan, pada 2016 pihaknya telah menlaunching inovasi yang diberi nama Gema Shanti. Pada 2018 inovasi tersebut dan ditambah lagi dengan inovasi Bima Juara diikutkan lomba berhasilkan masuk 40 besar dan mendapatkan DID sebesar Rp 9 Milyar.

“Pertama kali menikmati DID dari lomba inovasi. Rp 13,5 Milyar tanpa harus membuat proposal tetapi kita tunjukkan dengan prestasi,” terangnya.

 

Bukan hanya dari DID saja, pengembangan TOSS Center juga mendapat bantuan dari beberapa pihak, diantaranya adalah Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia (APSI), Indonesia Power dan PLN. APSI kata Suwirta banyak membantu peralatan untuk memilah, mencacah sampah. “APSI dulu banyak membantu peralatan,” kata Bupati Suwirta.

Saat ini, kata Suwirta fokus pengolahan sampah di TOSS Center ada dua macam, yaitu organik dan anorganik. Sampah organik akan diolah menjadi pupuk kompos, sementara anorganiknya akan dipilah lagi dan residunya ditangani oleh PT CTBL untuk diolah menjadi Solid Recovered Fuel (SRF).

Keberhasilan lain dalam menangani sampah, kata Suwita adalah konsistensi. Oleh karena itu, ia mengaku konsisten tidak mau diganggu, dan diajak berubah oleh siappun juga.

“Itulah kunci sukses dalam mengelola TOSS Center ini menjadi tempat pengolahan sampah yang terinstegrasi dari hulu hingga hilir,” ujarnya.

Disebutkan, SDM juga merupakan kunci sukses dalam pengolahan sampah. Menurutnya SDM tidak perlu yang pintar atau berpendidikan tinggi, tetapi yang betul-betul mempunyai komitmen.

“Menangani sampah ini bukan hal berat, tetapi kita mempunyai jiwa bagaimana mencintai lingkungan. Karena dengan mencintai lingkungan pasti kita ingin sampah ini dikelola dengan baik. Nah tidak ada yang berat, tidak ada inovasi yang wah dalam pengelolaan sampah ini, yang dibutuhkan hanya komitmen saja,” kata Suwirta.

Kedepan siapapun pemimpinnya, kata Suwirta, tidak ada alasan untuk tidak melanjutkan TOSS Center karena ini bukan urusan duit Milyar-Milyaran yang terus-terusan, bahkan saat terjadi efisiensi luar biasa dan pihaknya bisa bekerja sama dengan pihak ketiga.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Suwirta juga mengajak undangan untuk makan bakso bersama, yang standnya berada di sebelah pintu gedung tempat olah sampah yang baru saja diresmikan.

Tampak rombong bakso bertuliskan Bakso Ayam itu, dipadati undangan yang sedang memesan bakso. Para undangan lain juga tampak lahap menikmati bakso ayam yang berada di tempat olah sampah yang bersih dan tidak ada bau sampah sama sekali itu.

Sementara itu, Direktur PT. CTBL Putu Ivan Yunatana yang turut hadir dalam acara peresmian tersebut mengatakan, dengan adanya penambahan gedung baru ini diharapkan dapat lebih mengoptimalkan pengelolaan sampah residu di Kabupaten Klungkung, sehingga nantinya sampah-sampah residu tersebut tidak lagi terbuang ke TPA Sente, sehingga dapat membantu memperpanjang usia TPA terbesar di Kabupaten Klungkung itu.

Putu Ivan yang juga sebagai Ketua APSI Bali-Nusra ini juga mengatakan, bahwa selama masa uji coba mesin pengolah residu yang merupakan karya anak bangsa di TOSS Center itu, telah berhasil mengolah sampah residu sebanyak 470 ton. Dari 470 ton residu itu, dapat menghasilkan kurang lebih 47 ton energi baru terbarukan (EBT) dalam bentuk Refuse Delivered Fuel (RDF). “Sehingga sampah residu sebanyak itu tidak dibuang ke TPA Sente,” pungkasnya. (red).

  Banner Iklan Rafting Jarrak Travel

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button