Wujud Bakti Manusia pada Alam untuk Bali Hijau dan Harmoni, Gubernur Bali Ajak Gotong Royong Semesta Berencana

DENPASAR, Matakompas.com – Pada Sabtu, 25 Oktober 2025, bertepatan dengan perayaan Rahina Tumpek Wariga, Gubernur Bali Wayan Koster menginisiasi kegiatan serentak di seluruh Bali untuk penanaman pohon dan bersih-bersih sungai. Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada alam dan tumbuh-tumbuhan, yang selama ini memberi kehidupan bagi umat manusia.
Gubernur Bali Wayan Koster mencetuskan kegiatan positif yang melibatkan ribuan warga Bali dalam rangkaian Rahina Tumpek Wariga. Penanaman pohon dan gotong royong bersih-bersih sungai dipusatkan di berbagai lokasi, dimulai dari tingkat provinsi hingga ke desa-desa adat. Dalam kegiatan ini, sekitar 20.453 warga Bali mendaftar untuk berpartisipasi.
“Kegiatan ini dilaksanakan secara Niskala dan Sakala, sebagai wujud bhakti kepada alam, dengan penanaman pohon serta persembahyangan di pura-pura besar,” ujar Gubernur Koster saat ditemui di rumah jabatan Jaya Sabha, Rabu (22/10).
Gubernur Koster menjelaskan bahwa kegiatan ini melibatkan berbagai kalangan, mulai dari pegawai pemerintah, aparat TNI/Polri, kepala desa, hingga masyarakat umum dan pelajar. Penanaman pohon dilakukan di tiga Daerah Aliran Sungai (DAS) di Bali, yakni Tukad Ayung, Tukad Badung, dan Tukad Mati.
“Dengan menanam pohon, kita menjaga keseimbangan ekosistem alam, dan dengan membersihkan sungai, kita mencegah bencana yang dapat terjadi akibat sumbatan di aliran air,” lanjut Gubernur Koster.
Pohon yang ditanam pun beragam, mulai dari pohon yang bermanfaat untuk upakara, sumber pangan, kesehatan, hingga yang memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekologis. Beberapa pohon yang ditanam antara lain Durian, Kelapa Genjah, Mangga, Jati, dan Mahoni.
“Pohon-pohon ini bukan hanya untuk mempercantik alam, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, seperti menghasilkan oksigen dan buah-buahan yang berguna bagi kehidupan,” kata Koster.
Peserta kegiatan juga diminta untuk memilih lokasi penanaman pohon dan kegiatan bersih-bersih sungai sesuai dengan domisili atau daerah asal mereka. Hal ini untuk memastikan bahwa kegiatan ini dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat Bali.
“Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mempererat rasa kebersamaan dan gotong royong di antara warga Bali dalam menjaga alam,” tambah Gubernur.
Selain itu, Gubernur Bali juga mengingatkan pentingnya menjaga keseimbangan alam yang diwariskan oleh leluhur. Menurutnya, acara Tumpek Wariga ini bukan hanya sekedar tradisi, tetapi juga sebagai pengingat bagi manusia untuk terus berbakti kepada alam yang telah memberi banyak manfaat.
“Prinsip keseimbangan alam adalah warisan leluhur yang harus terus dijaga, salah satunya dengan menanam pohon sebagai bentuk penghormatan kepada alam,” tegas Gubernur Koster.
Gubernur Koster berharap bahwa kegiatan ini akan menjadi inspirasi bagi masyarakat Bali untuk lebih peduli terhadap alam dan berperan aktif dalam menjaga lingkungan. Di akhir acara, diharapkan seluruh wilayah Bali akan lebih hijau dan sungai-sungai akan bersih, menjaga kelestarian alam untuk masa depan yang lebih baik.
“Melalui kegiatan ini, mari kita berikan kembali kepada alam, menjaga bumi Bali dengan menanam pohon dan membersihkan sungai,” tutup Gubernur Bali, Wayan Koster.(red)