DENPASAR, WWW.MATAKOMPAS.COM- Aksi damai tolak radikalisme dan intoleransi warnai Kota Denpasar pada Kamis (17/12). Informasi dihimpun, aksi damai sejumlah aktivis dan komunitas itu, sebagai bentuk dukungan kinerja pemerintah dan TNI-Polri.
Seperti halnya Bambu Kuning dipimpin Kordinator Lapangan (Korlap) Nyoman Suardana yang memilih menggelar aksi damai di depan Gedung DPRD Bali, Renon-Denpasar. Mereka menyampaikan aspirasi, tegas menolak radikalisme dan intoleransi di Bali.
Saat unjuk rasa, belasan massa membentangkan spanduk bertuliskan, Bali Menolak Radikalisme dan Intoleransi, Ayo dukung TNI-POLRI lawan kelompok Radikal Pecinta Teroris, Tolak Provokator yang Mengatasnamakan Agama, Kami Siap Memberantas Pemecah Persatuan dan Kesatuan Bangsa serta Negara Jangan Mundur Tumpas Preman Berkedok Agama.
Ketika orasi dari massa Bambu Kuning tegas menolak keras radikalisme dan intoleransi di Pulau Bali karena dinilai mengganggu kerukunan masyarakat Bali dan merugikan pariwisata di tengah pandemi Covid-19
Terpisah, kalangan mahasiswa turut mendukung kinerja pemerintah dan TNI-Polri di Monumen Badjra Sandhi Niti Mandala Renon, Denpasar dengan menggelar aksi damai Komunitas Peduli NKRI.
Mereka berjalan kaki sambil melakukan orasi seraya membentangkan spanduk bertuliskan, Bali Menolak Radikalisme dan Intoleransi, Kami Tidak Butuh Ormas Radikal, Tolak Tukang Adu Domba di Bali, Jaga NKRI Dari Kelompok Radikal dan Intoleran dan Ayo Dukung TNI Polri lawan Kelompok Radikal Pecinta Teroris.
Tak hanya itu, mereka pun menuangkan pernyataan sikap diantaranya,
1. Kami komponen mahasiswa Bali dengan tegas menolak intoleransi dan ormas Radikal serta Terorisme yang ada di Indonesia.
2. Kami mendukung penuh kerja bapak Presiden Joko Widodo beserta TNI POLRI dalam melaksanakan tugasnya memberantas pemecah persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia.
3. Kami masyarakat Bali meminta untuk selalu menjaga keamanan disetiap daerah Bali, agar tidak masuknya paham radikal di Bali.
Selanjutnya, Komunitas Cinta Damai diketuai Moch Ali dan Korlap Susila.
Pun mereka menolak keras adanya segala bentuk radikalisme dan intoleransi di pulau Bali serta mendukung penuh aparat TNI-POLRI untuk menindak tegas siapa saja yg ingin mengacaukan NKRI.
Selain pembentangan spanduk, mereka juga melakukan orasi di seputaran Bundaran Renon Denpasar, menyatakan menolak tukang adu domba di Bali, menyatakan kalau ada yg asik ngapain pilih yang berisik, menyampaikan Bali menolak Radikalisme dan Intoleransi serta menyatakan Bali tidak butuh Ormas Radikal. (Red/AJ)