Jakarta – Badan Penanggulangan Bencara Daerah (BPBD) Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara mencatat tak ada pengungsi akibat erupsi Gunung Sinabung. Pengungsian tak terjadi karena kawasan zona merah yang terdampak parah erupsi sudah lama ditinggalkan warga.
“Selama dua kali terjadinya erupsi Sinabung, tidak ada warga maupun petani diungsikan ke tempat yang cukup aman,” kata Plt Kepala BPBD Kabupaten Karo Natanail Perangin Angin seperti dilansir dari Antara, Senin (10/8).
Kawasan permukiman saat terletak cukup jauh dari zona berbahaya. Kawasan penduduk hanya terdampak hujan abu. Tercatat ada empat kecamatan terdampak hujan abu, satu di antaranya kemarin sempat gelap gulita.
“Erupsi Sinabung itu berada di kawasan zona merah (zona larangan) dan warga sudah lama meninggalkan lokasi tersebut,” ujarnya.
Natanail menyebutkan yang perlu dikhawatirkan terhadap warga maupun petani adalah jika mereka memasuki areal zona merah ketika terjadinya erupsi.
Karena selama ini ada saja warga/petani yang berbuat nekad menerobos masuk ke kawasan zona merah untuk melihat kebun mereka.
Padahal rumah dan perkebunan milik masyarakat yang berada di zona merah itu, sudah lama mereka tinggalkan (tidak dikelola lagi).
“Pemerintah juga melarang masyarakat untuk tinggal di kawasan zona merah tersebut demi keselamatan jika terjadi erupsi Gunung Sinabung,” katanya.
Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Senin (10/8) sekira pukul 10.16 WIB kembali erupsi menyemburkan abu vulkanik.
Erupsi tersebut mencapai ketinggian kolom abu kurang lebih 5.000 meter di atas puncak 7.460 meter di atas permukaan laut. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur dan tenggara.
Saat ini Gunung Sinabung berada pada status Level III (siaga) dengan rekomendasi warga maupun petani agar tidak melakukan aktivitas di desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius 3 km dari puncak Gunung Sinabung. Kemudian radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara.
Sebelumnya, Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Sabtu (8/8) dini hari pukul 01.58 WIB kembali erupsi dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 2.000 meter di atas puncak (lebih kurang lebih 4.460 meter di atas permukaan laut).
Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga coklat dengan intensitas sedang hingga tebal condong ke arah timur. Erupsi ini terekam seismogram dengan amplitudo maksimum 120 mm dan durasi lebih kurang 1 jam 44 detik.
Empat kecamatan di Kabupaten Karo, terkena dampak erupsi Gunung Sinabung yang menyemburkan abu vulkanik setinggi 2.000 meter. Wilayah yang terdampak abu vulkanik Gunung Sinabung yakni Kecamatan Naman Teran, Kecamatan Berastagi, Kecamatan Simpang 4 dan Kecamatan Merdeka.