SINGARAJA, WWW.MATAKOMPAS.COM- Kabupaten Buleleng menjadi salah satu lokasi program Indonesia Coral Reef Garden (ICRG) atau restorasi terumbu karang di Bali dari Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Program padat karya ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat pesisir yang terdampak pandemi Covid-19, melibatkan tenaga kerja sekitar 11.000 orang.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas (Kadis) Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Buleleng, Gede Melandrat saat ditemui di Pantai Tukad Mungga belum lama ini.
Kadis Melandrat menyebut restorasi terumbu karang ini dilaksanakan di enam (6) desa pesisir Kabupaten Buleleng, yakni Desa Les, Desa Pacung, Desa Bondalem, Desa Tukad Mungga, Desa Baktiseraga dan Desa Kaliasem.
Masih kata dia, restorasi terumbu karang tersebut diharapkan mampu mempercepat tumbuhnya terumbu karang yang nantinya bisa dijadikan destinasi bahari di Kabupaten Buleleng.
Dimana nantinya, ada atraksi wisata bawah laut, sekaligus sebagai sarana edukasi, penelitian ataupun kegiatan riset.
Struktur transplantasi karang dengan berbagai metode ditempatkan sesuai dengan habitat dan tema masing-masing lokasi.
“Kita berharap 20 Desember ini penurunan struktur sudah bisa dirampungkan. Ribuan struktur di masing-masing lokasi (desa) ini tentunya berbeda.
Misal di Desa Kaliasem didominasi oleh patung ikan. Nah, kalau di Tukad Mungga sendiri ada patung khusus yang menceritakan histori (sejarah) desa itu sendiri,” ungkapnya.
Jero Made Wirana selaku Ketua Kelompok Pengawas (PokMasWas) Pantai Desa Tukad Mungga mengungkapkan, terdapat stuktur patung kempu bawang merupakan legenda berdirinya Desa Tukad Mungga yang akan diturunkan menjadi kebun karang di Pantai Tukad Mungga.
Sementara, Andre selaku kordinator Yayasan Alam Lestari Indonesia (LINI) merinci, ada empat (4) jenis struktur khusus di tiga lokasi yakni Desa Baktiseraga, Desa Tukad Mungga dan Desa Kaliasem. Struktur itu diantaranya, struktur roti buaya, fishdom, pasak bumi dan besi isagonal.
“Khusus di Desa Tukad Mungga pengerjaannya dilakukan 35 hari dari 8 Nopember sampai 12 Desember 2020, melibatkan masyarakat.
Mereka bebas membuat kreasi struktur. Ada 4 lokasi penurunan struktur di Tukad Mungga, mulai Pantai Happy sampai depan Hotel Bali Taman,” terangnya.
Pantauan, warga berjuang keras menurunkan ke laut untuk ditata penyelam.
Maklum, setiap bulan Desember cuaca tak menentu seperti hujan lebat, angin kencang, dan gelombang laut akan selalu menjadi kendala.
Sebelum dimulainya kegiatan pembuatan struktur terumbu karang massal, koordinator masing-masing desa dan tokoh pelestarian laut di 6 desa di Kabupaten Buleleng dipertemukan dalam pelatihan program padat karya yang dikoordinir Yayasan Alam Lestari Indonesia (LINI) pada 29 Oktober dan 1 November 2020 lalu. (Red/Aj)