
Matakompas.com – JEMBRANA | Pengerjaan proyek sarana dan prasarana Pusdalops Daerah Kabupaten Jembrana dipertanyakan oleh banyak pihak, diantaranya LSM Jarrak Bali.
Pasalnya proyek yang berlokasi di halaman Kantor BPBD Jembrana tersebut terkesan misterius karena besarnya anggaran yang digunakan tidak jelas dan masa pengerjaannya.
Untuk diketahui, proyek bangunan yang rencananya berlantai dua tersebut dikerjakan oleh PT Wijaya Karya Nusacipta. Dari informasi proyek tersebut mulai dikerjakan bulan Desember 2024 lalu.
Namun hingga saat ini, pengerjaan proyek tersebut baru sekitar 20 persen atau hanya baru sampai tahap pengecoran tiang-tiang bangunan.
“Itu proyek tidak jelas karena papan informasi proyek yang dipasang pihak rekanan asal-asalan,” ujar Ray Sukarya, Ketua LSM Jarrak Bali, Kamis (27/2/2025)
Menurut Ray Sukarya, pihak rekanan memasang informasi proyek dengan tidak mencantumkan besar anggaran yang digunakan serta sumber dana yang digunakan serta tidak mencantumkan waktu dimulainya kontrak.
“Itu tidak jelas berapa dana yang digunakan dan dari mana sumber dana, apakah dari APBD Kabupaten atau APBD Provinsi ataukah dari APBN, tidak jelas itu. Ini kan menyangkut informasi publik,” kata Ray Sukarya.
Disamping itu, dari laporan yang diterimanya menurut Ray Dukarya, pengerjaan pengecoran tiang bangunan sempat dibongkar ulang. Karena pihak rekanan mengerjakannya tidak sesuai spek.
Karena itu, LSM Jarrak Bali sebagai fungsi kontrol dan pengawasan akan segera turun ke lokasi untuk melakukan pengecakan terhadap pengerjaan proyek yang tidak jelas tersebut.
“Termasuk kami akan meminta klarifikasi dari pihak rekanan dan dinas terkait terkait pelaksanaan proyek tersebut,” tutup Ray Sukarya.
Terkait hal tersebut, pihak rekanan dari PT Wijaya Karya Nusacipta belum bisa dikonfirmasi. Dicoba menghubungi melalui telpon dalam keadaan aktif namun tidak direspon. Demikian halnya dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp tidak direspon.
Disisi lain Kepala BPBD Jembrana I Putu Agus Artana dikonfirmasi melalui telpon mengatakan, proyek tersebut merupakan proyek pusat dengan menggunakan anggaran APBN. Namun dirinya tidak mengetahui berapa besar anggaran yang digunakan.
“Terkait besaran anggaran, saya tidak tahu karena tidak pernah bertemu dengan pihak rekanan dan tidak ada papan informasi proyek,” terangnya.
Pihaknya juga tidak mengetahui kapan kontrak pengerjaan proyek tersebut dimulai karena tidak ada informasi yang jelas. Hanya saja dia mendapat informasi, pengerjaanya harus kelar pada bulan Juni 2025 mendatang.
Agus Artana juga membenarkan pengerjaan pengecoran tiang bangunan sempat dibongkar ulang karena tidak sesuai dengan speck yang ada. Terutama pada besi kolom tiang bagunan gedung yang rencananya berlantai dua tersebut.
“Ya, tiang yang sudah dicor sempat dibongkar karena beli kolom terlalu renggang atau tidak sesuai spek. Ini berdasarkan penjelasan pengawas proyek,” imbuhnya.
Namun menurut Agus Artana, pihak rekanan sudah memasang beli kolom ulang sesuai speck dan saat ini sudah dilakukan pengecoran ulang.
“Sekalilagi kami sama sekali tidak mengetahui besaran dana yang digunakan. Katanya sih ini bantuan dari Bank Dunia,” tutupnya.(red)