Jakarta,7 Juli 2020
MataKompas.Com– Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) di bawah kepemimpinan Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo dinilai semakin profesional dan modern memasuki usia Korps Bhayangkara ke -76 tahun.
Tubagus Rahmad Sukendar yang akrab disapa Kang Tb Sukendar selaku Ketua Umum Badan Peneliti Independen Kekayaan Penyelenggara Negara & Pengawas Anggaran RI ( BPI KPNPA RI), menyampaikan dan sekaligus memberikan Apresiasi serta dukungan kepada Kapolri Listyo Sigit Prabowo yang dianggap berhasil telah membawa perubahan terhadap Institusi Polri , diri nya ikut mengamati situasi di Polri sudah banyak perubahan semenjak Polri dikomandoi Jendral Listyo Sigit Prabowo ,kita semua dapat melihat saat ini Polri terus bertransformasi ke arah yang lebih baik sejalan dengan tantangan jaman dan tuntutan pelayanan kepada masyarakat yang semakin kompleks.
“Polri harus selalu menjadi abdi negara yang bertugas melayani, melindungi dan mengayomi masyarakat. Siapapun pemimpinnya harus bisa dan mampu menjalankan organisasi sesuai dengan tujuan reformasi Polri
Kang Tb Sukendar yang juga tokoh muda dari Banten menegaskan bahwa keseriusan Jenderal Sigit dalam melanjutkan reformasi Polri dengan konsep Presisi (Prediktif, Responsibilitas, Transparansi) serta Berkeadilan bukanlah kaleng kaleng , gebrakan sudah sangat cepat yang diusungnya sejak menjabat Kapolri dinilai kang Tb Sukendar sudah sangat berhasil dan sudah dapat dirasakan
Hal ini antara lain terbukti dari hasil survei Litbang Kompas yang mengungkapkan sekitar 56,3 persen responden menyatakan Polri sudah berkinerja sesuai dengan konsep Presisi. Dalam data yang sama, 51,4 persen responden menilai Polri selaku aparat penegak hukum sudah berlandaskan prinsip berkeadilan.
Kang Tb Sukendar juga menambahkan untuk membuktikan terkait Presisi Polri , dirinya beberapa waktu lalu mampir menyambangi Akademi Kepolisian di semarang (06/7/22) dan melihat langsung proses rekrutmen Akpol sekaligus menemui beberapa pengajar di akpol mulai dari jajaran pamen sampai ke pati Polri dalam dialog di akpol dirinya mendapatkan masukkan bahwa Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo tidak berhenti dalam bertransformasi untuk menjadi pelayan dan pengayom masyarakat yang lebih baik sehingga kepercayaan rakyat semakin tinggi dan akan melahirkan calon pemimpin masa depan yang baik , bijak dan berintegritas dalam membangun budaya dan moral bangsa menuju Polri yang profesional dan beretika
“Kang Tb Sukendar juga menambahkan dengan momentum Hari Bhayangkara ke-76 ini untuk menjadikan evaluasi internal. Setiap anggota Polri harus menjadi teladan bagi masyarakat, sebab perilaku mereka merupakan representasi institusi. Jangan mengkhianati sumpah dan janji, jangan khianati institusi,” ujarnya.
Dia menilai Kapolri sudah cukup tegas dalam membenahi perilaku bawahannya, terbukti banyak anggota yang terkena Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH). Sejak dilantik, Jenderal Sigit tercatat sudah memecat 352 anggota Polri dari 19 Polda.
Gebyar HUT Bhayangkara ke-76 tahun ini relevan dengan kondisi yang dihadapi negara saat ini kapolri bersama jajaran telah berhasil dalam melaksanakan perintah dari bapak Presiden Jokowi baik dalam melakukan vaksinasi dan membantu pemulihan ekonomi dimasa pandemi covid 19 juga berhasil dalam memberikan kepercayaan dari masyarakat untuk mendapatkan kepastian hukum yang berkeadilan dan tema HUT Polri ke 75 yang diusung yakni ‘Polri yang Presisi Mendukung Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural untuk Mewujudkan Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh’.
Tema tersebut menunjukkan dukungan Polri terhadap kebijakan pemerintah untuk fokus dalam melakukan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dengan dukungan reformasi struktural dalam mewujudkan transformasi ekonomi.
Dia mengatakan tema itu juga sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo kepada Polri untuk mendukung agenda strategis nasional di tengah pandemi Covid-19. Saat acara peringatan HUT Bhayangkara ke-76 di Akpol Semarang pada hari ini, Presiden menyampaikan tiga agenda besar yang harus didukung Polri.
Agenda besar pertama adalah agenda pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang tidak hanya simbol sebagai identitas bangsa tetapi juga representasi kemajuan bangsa. Kedua, menyukseskan Presidensi G20 Indonesia yang puncaknya akan digelar di Bali pada November mendatang.
Agenda besar ketiga yakni penyelenggaraan pesta demokrasi pemilihan umum (pemilu) serentak pada tahun 2024. Presiden menginstruksikan jajaran Polri untuk memberikan dukungan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) secara maksimal.
Kang Tb Sukendar juga menambahkan contoh keberhasilan Polri dalam penangan , polisi sebagai ujung tombak terdepan dalam penggerak vaksinasi dan pembagian BPTKLW secara tepat sasaran dan tepat guna dibagikan kepada para pedagang kaki lima, nelayan, petani sebagai wujud Polri Presisi dan semua itu terwujudkan di era kepemimpinan Listyo Sigit Prabowo , disamping itu juga nampak jelas bahwa pelanggaran yang dilakukan oleh anggota polri masih sangat minim, karena beliau mampu membuat terobosan dalam penegakkan hukum dan kedisiplinan anggota polri melalui Propam Presisi yang Profesional dalam melayani masyarakat, namun Polri juga jangan sampai lengah karena kedepan ini masih ada sejumlah tantangan berat yang harus diatasi bersama, antara lain pandemi Covid-19 yang masih perlu penanganan serius serta ancaman krisis energi, krisis pangan, dan krisis keuangan.
“Polri tidak hanya dituntut mampu menjaga kamtibmas agar bangsa Indonesia mampu menghadapi tantangan ini, tetapi juga harus siap mengantisipasi ancaman kejahatan berbasis teknologi. Karena itu, Polri harus terus berinovasi dan menguasai teknologi,” ujarnya.
Yang tidak kalah penting, Polri harus senantiasa bersinergi dengan TNI, kementerian/lembaga dan semua pemangku kepentingan dalam menjalankan tugas, sehingga tidak terjadi benturan atau timpang tindih dalam mendukung agenda Pemerintah.
Sumber: Kang Tb Sukendar
Ed : Mardi