BULELENG, Matakompas.com | Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana menginginkan ajang pameran dan lomba bonsai di Kabupaten Buleleng menjadi agenda rutin tahunan.
“Khususnya menjadi kegiatan tahunan pada HUT Kota Singaraja. Kami di pemerintah daerah siap memfasilitasi,” ujarnya saat ditemui usai membuka secara resmi Pameran Nasional (Pamnas) Bonsai Tahun 2024 serangkaian HUT ke 420 Kota Singaraja di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Bung Karno, Sukasada, Selasa (19/3)
Lihadnyana menjelaskan kegiatan pameran dan lomba bonsai ini sudah selayaknya dijadikan agenda rutin tahunan. Utamanya pada saat HUT Kota Singaraja. Namun, harus ada peningkatan dari sisi peserta dan jangkauan. Saat ini sudah masuk sebagai kegiatan skala nasional. Namun, belum diikuti oleh seluruh provinsi.
“Kedepan mungkin bisa diikuti oleh seluruh provinsi. Dan bisa tingkat internasional. Kami di pemerintah daerah siap mendukung kegiatan yang dilaksanakan,” jelasnya.
Kegiatan Pamnas ini juga memberikan dampak yang positif bagi Kabupaten Buleleng karena ini merupakan kegiatan akbar yang diikuti oleh ratusan peserta. Bonsai juga memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi. Menggerakkan ekonomi dan juga melestarikan lingkungan.
“Pergerakan ekonominya sangat besar. Itu menyebabkan banyak yang mulanya hanya penghobi menjadi pebisnis bonsai. Penghobinya juga semakin banyak,” ucap Lihadnyana.
Sementara itu, Ketua Pamnas Bonsai tahun 2024 Ketut Windu Saputra menyebutkan ajang kali ini diikuti 574 peserta dan 717 pohon. Peserta terjauh datang dari Provinsi Lampung. Banyak juga peserta dari Pulau Jawa seperti Bandung dan Surabaya. Jika dilihat dari tahun lau, kali ini merupakan sebuah peningkatan. Pada tahun 2023 pameran masih bersifat lokal. Sedangkan, tahun ini sudah skala nasional.
“Karena komunitas kita ini tidak hanya ada di Buleleng. Buleleng menjadi cabang dari Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI). Jika tidak salah di seluruh kabupaten/kota di Indonesia ada cabangnya,” sebutnya.
Dirinya juga berharap agar ajang pameran dan lomba bonsai ini diberikan izin untuk digelar setiap tahun. Khususnya pada HUT Kota Singaraja. Dengan begitu, perkembangan bonsai di Buleleng bisa berjalan secara berkesinambungan.
“Harapannya ya tahun-tahun selanjutnya bisa digelar lagi,” imbuh Windu Saputra. (dra)