Ponorogo, MATAKOMPAS.COM-, Ratusan pusaka keris dari berbagai wilayah di Indonesia dan beberapa negara nampak ikut andil dalam pameran keris dunia yang tertata apik di Pendopo Agung Pemkab Ponorogo, pada Jum’at (29/7/2022).
Hal tersebut merupakan rangkaian gelaran Grebeg Suro 2022 dan Hari Jadi ke-526 Kabupaten Ponorogo.
Di antara koleksi keris yang dipamerkan, ada beberapa yang pernah jatuh ke tangan kolektor dari Belanda, Belgia, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Filipina.
Sementara itu, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menegaskan bahwa pameran keris bertujuan untuk mendorong kesadaran atas kelestarian benda bersejarah.
Apalagi, keris milik Indonesia resmi diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia non-bendawi. Generasi muda juga perlu mengenal keris secara utuh.‘
’Bukan karena unsur klenik, melainkan keindahan karya seni,’’ tegas Kang Bupati –sapaan Bupati Sugiri Sancoko.
Kang Bupati membuka Pagelaran Keris Dunia itu bersama Wakil Bupati Lisdiyarita dan Sekretaris Daerah (Sekda) Ponorogo Agus Pramono.
Nampak juga, Bupati Sugiri Sancoko ikut menempa besi ketika Empu Basuki Teguh Yuwono mempraktikkan pembuatan keris.
Selain itu, seorang empu bersama sejumlah panjak (pembantu empu) mempraktikkan langsung pembuatan keris tak jauh dari lokasi pameran.
Suroso, ketua panitia pameran bertajuk ‘’Pagelaran Keris Dunia’’ itu, mengungkapkan bahwa terdapat keris tangguh masa kerajaan di Madura yang lama berada di Belanda.
‘’Dikoleksi seorang kolektor asal Belanda dan dikembalikan lagi ke Indonesia pada tahun 2016 atas jasa Raden Oesman. Ikut dipamerkan di sini,’’ kata Suroso.
Keris berdapur Brojol dengan pamor teknik tiban dan motif ngolek somangkah (kulit semangka) itu menjadi koleksi Fadli Zon Library di Jakarta.(nov)