Pemkot Denpasar Bersama Bank Indonesia Kembali Lakukan Sosialisasi Program SIAP ORIS di Pasar Tradisional Galang Ayu
Gencarkan Transformasi Pembayaran Sistem Digital
Matakompas.com, Denpasar – Guna terciptanya ekosistem ekonomi dan keuangan digital yang inklusif dan efisien khususnya di sektor perdagangan ritel dan pasar rakyat, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali kembali bersinergi dengan Pemerintah Kota Denpasar, Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali dan Desa Pemogan menyelenggarakan peresmian Digitalisasi Pembayaran dan Program S.I.A.P QRIS (Sehat, Inovatif, dan Aman Pakai QRIS) di Pasar Tradisional Galang Ayu, Jalan Pulau Galang, Pemogan, Denpasar, Sabtu (9/4).
“Dengan adanya sistem digitalisasi pembayaran program SIAP QRIS ini nanti nya akan mempermudah pedagang kita khususnya pedagang kecil dipasar rakyat dan masyarakat serta konsumen di Denpasar untuk bertransaksi. Serta saya harapkan kedepan semua pasar yang di kelola oleh PD Pasar Kota Denpasar serta Desa Adat akan menggunakan pembayaran secara digital,”kata Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa saat ditemui di sela-sela kegiatan.
Sembari melakukan peninjauan dan experience bertransaksi langsung dengan QRIS pada beberapa beberapa pedagang di Pasar Tradisional Galang Ayu, Pemogan bersama Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Asisten Gubernur Bank Indonesia Filianingsih Hendrata, Sekda Kota Denpasar, IB. Alit Wiradana, Kepala KPwBI Provinsi Bali, Trisno Nugroho, Dirut BPD Bali Nyoman Sudharma dan Kepala Cabang Bank BPD Bali Kantor Cabang Utama Denpasar, Putu Dharmapatni. Wawali Arya Wibawa menyampaikan apresiasi atas dukungan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali dan Bank BPD Bali dalam penerapan digitalisasi ini yang diharapkan akan semakin mendorong roda kegiatan transaksi di pasar tradisional.
“Saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Bali berkerja sama dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali yang merealisasikan Program SIAP (Sehat, Inovatif, Aman, Pakai) QRIS dan Digitalisasi Pembayaran di Pasar Tradisional Galang Ayu. Semoga hal yang inovatif ini dapat membiasakan pola pembayaran/transaksi perdagangan masyarakat Denpasar menjadi berbasis digital,” katanya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali, Trisno Nugroho menyampaikan komitmen BI untuk terus mendorong akseptasi digital khususnya melalui QRIS, di seluruh sektor termasuk pasar tradisional yang menjadi salah satu prioritas digitalisasi karena seiring dengan relaksasi PPKM, kegiatan aktivitas transaksi jual beli masyarakat khususnya di pasar sebagai jantung kegiatan ekonomi akan meningkat. Hal tersebut akan meningkatkan produktivitas sektor riil, yang pada akhirnya akan berdampak pada perbaikan ekonomi.
Bagi para pedagang dan kalangan UMKM, QRIS memiliki banyak manfaat yang bisa dirasakan yaitu cara bayar yang higienis, transaksi tercatat & langsung masuk rekening sehingga mudah dimonitor, tidak perlu uang kembalian, bebas risiko pencurian dan uang palsu; mengikuti tren pembayaran terkini dan murah dan bebas biaya bagi usaha mikro (0% sampai dengan bulan Juni 2022) serta membangun profil kredit untuk kemudahan mendapatkan pinjaman.
“Sampai dengan saat ini Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali telah melaksanakan program SIAP QRIS di 3 (tiga) pasar yaitu Pasar Banyuasri di Kabupaten Buleleng, dan Pasar Nyanggelan di Kota Denpasar, dengan keseluruhan target di tahun 2022 ini sebanyak 7 (tujuh) pasar dan 1 (satu) pusat perbelanjaan modern”, ujar Trisno Nugroho. (Aj).