Daerah

Pemadaman Listrik Berkepanjangan di Betun: Jeritan Warga dan Pelaku UMKM di Tengah Gelap

NTT, Matakompas.com- Warga di pusat Kota Betun, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali harus merasakan pahitnya hidup di tengah gelap akibat pemadaman listrik berkepanjangan.

Sejak Selasa, 9 September 2025 kemarin, pasokan listrik terputus, memicu keluhan dan keresahan di seluruh lapisan masyarakat.

Aktivitas sehari-hari lumpuh, sementara kerugian terus membayangi, terutama bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang menggantungkan nasibnya pada listrik.

Suara-suara keluhan tak hanya terdengar di jalanan, tapi juga menggema di media sosial. Seorang warga Betun berinisial BB mengungkapkan perasaannya kepada media,

“Status di medsos hampir semua mengeluhkan hal yang sama. Kita semua merasakan dampaknya.”

Lebih dari sekadar penerangan, padamnya listrik ini mengganggu segalanya, mulai dari sinyal telepon yang eror, aktivitas memasak, hingga jaringan internet yang terputus.

Nasib UMKM di Ujung Tanduk

 

Bagi para pelaku UMKM, krisis listrik ini terasa seperti pukulan telak. Mereka yang selama ini berjuang menghidupi keluarga kini harus menghadapi kerugian besar.

Produk makanan dan minuman yang seharusnya menjadi sumber penghasilan, kini terancam busuk dan tak bisa dijual.

Kerugian omzet tak terhindarkan, sementara peralatan elektronik mahal yang menjadi modal usaha terancam rusak.

“Kami berharap ada mitigasi risiko dari PLN,” ungkap salah satu pelaku usaha.

Mereka tidak hanya meminta agar pemadaman tidak sering terjadi, tetapi juga menuntut adanya langkah konkret untuk meningkatkan keandalan pasokan listrik.

Selain itu, para pelaku usaha juga mendesak adanya kepastian informasi yang jelas dan tepat waktu dari pihak PLN setiap kali terjadi gangguan.

Pertanyaan besar kini menggantung di benak masyarakat dan pelaku usaha: Ada apa sebenarnya dengan pasokan listrik di Betun? Kapan masalah ini akan berakhir?

Di tengah gelap, harapan untuk mendapatkan solusi dan kejelasan semakin tinggi, agar roda kehidupan dan ekonomi di Kota Betun bisa kembali berputar normal.*** Eki Luan

  Banner Iklan Rafting Jarrak Travel

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button