Pedagang Ingin Adanya Perubahan, Paslon AMERTA Harus Bisa Wujudkan Denpasar Berseri, Smart City, Berbudaya dan Berdaya Saing
DENPASAR, WWW.MATAKOMPAS.COM, Pasangan Calon (Paslon) AMERTA Nomor Urut 2 Gede Ngurah Ambara Putra dan Made Bagus Kertha Negara saat mengunjungi Pasar Padangsambian dan Pasar Gunung Agung, Denpasar, Jumat (6/11).
Para pedagang sangat merasakan sekali dampaknya yakni menurunnya omzet penjualan. Ini mungkin dikarenakan oleh pengaruh Pandemi Covid-19.
“Hal ini akan menjadi perhatian Paslon AMERTA Nomor Urut 2 setelah jadi Walikota Denpasar.
Itupun kalau diberikan kepercayaan dan dukungan suara oleh masyarakat Kota Denpasar pada tanggal 9 Desember 2020,” terang Calon Wakil Walikota Denpasar Gede Ngurah Ambara Putra.
Sembari menyampaikan, saatnya masyarakat butuh perubahan untuk menuju Denpasar Berseri, Smart City, Berbudaya dan Berdaya Saing. Paslon AMERTA pilihannya. Ingat Coblos Nomor 2.
“Untuk bisa melakukan perubahan itu tentu dibutuhkan ida kreatif untuk menjadi Kota Denpasar lebih kedepannya bisa berdaya saing dengan menggandeng seluruh stakeholder,” ujarnya.
Ngurah Ambara menjelaskan, dalam tatanan pasar sendiri yang dibutuhkan saat ini adalah sistem yang benar-benar transparan terutamanya dalam pengelolaan restribusi keuangan pasar.
“Pastinya, Paslon AMERTA nantinya akan terus mencarikan jalan keluar untuk mengatasi persoalan-persoalan yang dihadapi oleh para pedagang.
Jika perlu Paslon AMERTA siap berkantor di pasar. Maka itu, pilih Paslon AMERTA jadi Walikota Denpasar,” jelasnya.
Ngurah Ambara menambahkan, Paslon AMERTA memang benar-benar ingin melakukan perubahan.
Ini demi memajukan Kota Denpasar dan menjadikan masyarakatnya lebih sejahtera kedepannya.
Hal tersebut juga sudah tertuang dalam program Visi-Misi.
Salah satu program Visi-Misi unggulan Paslon AMERTA adalah bisa memberikan bantuan dana santunan kelahiran 1 Juta, kematian 10 Juta, insentif kepada pengurus atau prajuru Banjar 30 Juta/tahun.
“Selanjutnya, Paslon AMERTA juga akan memberikan bantuan dana kreatifitas Sekaa Teruna 25 Juta/tahun, bantuan program PKK 5 Juta/tahun, bantuan setiap Dadia 5 Juta/tahun, serta pendidikan dan kesehatan gratis untuk pekerja non formal,” tambahnya.
Redaksi : AJ