DAIRI – MATAKOMPAS.COM – Pada 23 April 2021, genaplah 2 tahun pasangan Dr Eddy K Berutu-Jimmy Sihombing SH memimpin Kabupaten Dairi. Selama 2 tahun menahkodai pemerintahan, sejumlah program diluncurkan, berbagai kebijakan diambil untuk mewujudkan visi-misi Dairi Unggul demi kesejahteraan masyarakat, di antaranya reformasi birokrasi, pengentasan kemiskinan, program kartu tani, dan perluasan lahan tanaman kopi.
Dua tahun belumlah cukup dalam mewujudkan Dairi unggul secara paripurna. Ada waktu sekitar 2 tahun 4 bulan lagi kesempatan untuk berbakti mewujudkan kesejateraan rakyat Dairi guna mengenapi janji yang diucapkan pada masa kampanye Pilkada 2018.
Bupati mengaku terus berusaha agar visi misi Dairi Unggul terwujud. Ketua DPD Partai Golkar Dairi ini pun berharap masyarakat tetap bersabar. Wabah pandemi Covid-19 yang melanda dunia, khususnya di Kabupaten Dairi membuat sejumlah program dan kebijakan harus dievaluasi. Sejumlah anggaran yang sudah diprogramkan pun harus dievaluasi kembali, dilakukan recofusing, anggaran difokuskan untuk pencegahan wabah Covid-19 demi kesehatan masyarakat. Kondisi ini pun membuat laju percepatan perwujudan visi-misi Dairi Unggul menjadi melambat.
Eddy Berutu pun mengungkapkan sejumlah program dan kebijakan yang telah, sedang dan akan dilakukannya guna mempercepat kemajuan Kabupaten Samosir, di antaranya reformasi birokrasi, pelayanan publik, pembangunan infrastruktur, kredit mudah bagi rakyat, kredit tani, pengembangan pertanian kopi dan pelayanan publik.
“Kami sejak pemerintah ini dimulai, melanjutkan pemerintah sebelumnya, pertama reformasi birokrasi. Itu yang paling utama. Reformasi diri kami secepatnya, lakukan perubahan cepat dan bertahap lalu kami bisa melayani,” ujar Eddy kepada wartawan.
Kata Eddy, saat pertama kali menjabat bupati, ia melihat ada 5 dinas harus digabungkan karena overlap, sekaligus untuk menghemat anggaran.
“Puji syukur disetujui juga para dewan dan kita selesaikan. Lalu ada beberapa tata kelola yang kita perbaiki. Ada beberapa prinsip-prinsip manajemen dan akuntabilitas SDM kita perbaiki. Kita berusaha sedapat mungkin menerapkan the right man the right place. Kita gunakan para ahli untuk membantu menempatkan orang terbaik sesuai keahlian di bidangnya masing-masing. Seperti uji kompetensi, cocok nggak mereka di kursi yang kita tempatkan,” paparnya.
Kata Eddy, ia bersama wakilnya Jimmy Sihombing juga ingin menciptakan tata kelola pemerintahan yang bersih (clean goverment dan good goverment), di mana sesuai dengan pedoman presiden bahwa kuncinya digitalisasi. Pengeluaran gaji ke PNS sudah online. Sekarang diteruskan sampai ke aparat desa. Termasuk anggaran dana desa yang dikirim online. Tidak lagi dibawa uang secara fisik lalu dibagikan.
Untuk pelayanan publik, papar Eddy Berutu, sekarang ini masyarakat Dairi tidak perlu lagi ke Medan untuk cuci darah, karena fasilitasnya sudah ada di sini. Soal administrasi kependudukan, ke depan, diusahakan tidak ada lagi antrean. Berkas-berkas tuntas dalam sehari.
“Saya harus berusaha bertahap. Pencetakan berkas kependudukan sudah dilakukan di kecamatan, bahkan kalau bisa ditarik ke desa. Jadi tidak ada lagi antrean sekarang. Termasuk anak-anak kita. Karena tanpa e-KTP BLT-nya tidak dapat, bedah rumah pun tidak bisa. Karena itu, e-KTP sangat berharga karena itu uang negara,” paparnya.
Untuk program pertanian, terang Eddy Berutu, Pemkab sedang menyiapkan 5.000 hektar lahan untuk tenaman kopi. Saat ini baru tersedia 1.500 hektar dengan kerja sama pihak swasta.
“Kita sudah punya satu market place. Sudah ada lapak digital kita, masyarakat hanya berusaha saja. Masyarakat hanya berproduksi saja,” imbuhnya.
Eddy juga bicara soal kredit perbankan dan kartu tani. Menurutnya, untuk mengembangkan usaha masyarakat, maka Pemkab berusaha agar pihak perbankan membrrikan kemudahan pemberian kredit usaha rakyat (KUR). KUR ini supaya turun ke masyarakat, kalau bisa tanpa agunan atau bunga dengan kecil.
Begitu juga dengan kartu tani sangat penting. Tujuannya agar bantuan tepat sasaran. Pupuk diperlukan masyarakat petani harus diberikan kepada petani. Bantuan ini supaya dikontrol, maka transaksinya harus elektronik. Di kios tidak boleh langsung, sehingga bisa dipastikan petani-petani yang sudah layak dan disetujui mendapatkan pupuk subsidi. “Dinas kita lagi berjuang dan BNI juga masih membantu,” terangnya.
Dermaga di Paropo
Di bidang infrastruktur, Bupati Eddy mengungkapkan pemerintah pusat atas usulan Pemkab Dairi membangun dermaga di Desa Paropo. Pembangunanya sudah dimulai pada 2021 ini.
“Saya waktu itu menyampaikan hal terkait pembangunan dermaga kepada Pak Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan serta Kementerian Perhubungan. Puji Tuhan kita diberikan kepercayaan untuk pembangunan dermaga ini. Dermaga ini untuk sementara kita sebut dengan nama Dermaga Paropo yang dibangun dengan menggunakan APBN Rp 13,6 miliar,” imbuhnya.
Pemkab Dairi juga meraih prestasi dengan penghargaan smart city kategori kabupaten/kota terbaik untuk wilayah Toba dan Tanjung kelayang dari Kementerian Komunikasi dan Informatika. Penghargaan diserahkan Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate kepada Bupati Eddy Berutu dalam Closing Ceremony Gerakan Menuju Smart City di BSD City Tangerang, Selasa (14/12/2021).
“Saya mengucapkan terima kasih atas dukungan masyarakat. Seperti sensus penduduk, masyarakat Dairi itu responsif. Masyarakat Dairi luar biasa. Kami juga salut perhatian masyarakat soal pembangunan karena membutuhkan waktu. Kita bereskan banyak hal bertahap. Selain uang besar ratusan miliar untuk membangunan jalan, irigasi, perumahan dan pelayanan, tetapi secara strukturnya dan rencana besarnya harus ditata. Yang ketiga dukungan dari Forkompinda itu juga luar biasa. Mereka solid termasuk lembaga vertikal seperti BPS,” ungkap Bupati.
Kolaborasi
Kepala BPS Dairi, Asi Matanari memuji sejumlah capaian kinerja Pemkab selama dipimpin Eddy Berutu. Salah satunya, Dairi sukses melaksanakan Sensus Penduduk Online (SP2020) dan berhasil meraih capaian persentase tertinggi di Provinsi Sumatera Utara dengan respon penduduk 48,60% pada Agustus lalu. Raihan tersebut tidak terlepas dari kolaborasi yang nyata antara Pemerintah Kabupaten Dairi dengan BPS Dairi.
Asi Matanari juga mengapresiasi kinerja Pemkab, di mana jumlah pengangguran di Dairi kecil. “Bayangkan nasional pengangguran itu 7,07%, sementara kita hanya 1,75 persen dan Sumut itu penganggurannya 6,9%, tinggi. Jadi dari segi pertumbuhan ekonomi bagus, dari generasio kita merata. Tingkat kemiskinan Dairi juga kecil dibandingkan angka pengangguran tingkat nasional dan Sumut,” sebutnya..
Terkait soal pertumbuhan ekonomi, Asi Matanari menyebutkan, pertumbuhan ekonomi saat ini sedang pandemi terjadi kontraksi. Hal demikian disebabkan ada pembatasan-pembatasan, ada recofusing dana yang selama ini digunakan untuk membangunan jalan misalnya, mau membangun irigasi anggarannya sudah tersedot. Hotel tidak bisa bergerak. Transporasi tidak bergerak. Semua punya dampak.
“Tapi untungnya kita masih hebat, masih lebih hebat dari Sumatera Utara. Kalau secara ilmiah, kita tidak salah mengatakan rata-rata kabupaten/kota di Sumatera Utara tinggi. Kita (Dairi) berada di angka minus -09% dan Sumut itu sudah minus -1,07%. Bahkan nasional itu sudah minus -2,07%,” paparnya.
(MM-01)