Daerah

Nasib Pelajar dan Mahasiswa Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi, Tanggung Jawab Kita

Momen Wakil Presiden RI, Gibran sambangi langsung anak-anak korban erupsi gunung Lewotobi di Flores Timur (Humas NTT)

Oleh: Damasus Lodolaleng, S.Pd., M.Pd

NTT, Matakompas.com- Pendidikan adalah salah satu aspek fundamental dalam pembangunan sebuah bangsa.

Tidak hanya sebagai sarana untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan, pendidikan juga berperan penting dalam membentuk karakter, meningkatkan kesadaran sosial, serta membangun rasa tanggung jawab pada individu.

 

Di era globalisasi ini, pendidikan seharusnya mampu mengikuti perkembangan zaman, menyiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan yang semakin kompleks, dan mendorong mereka untuk berinovasi.

Namun, masalah yang sering dihadapi dalam dunia pendidikan adalah kesenjangan kualitas antara wilayah, serta ketidakmerataan akses terhadap pendidikan yang layak.

 

Terutama di daerah-daerah terpencil atau kurang berkembang, banyak anak yang masih kesulitan untuk mengakses pendidikan yang berkualitas, baik karena faktor ekonomi, infrastruktur yang terbatas, atau kurangnya tenaga pengajar yang kompeten.

Untuk itu, negara harus hadir lebih aktif dalam menjamin pemerataan kualitas pendidikan, dengan memperhatikan kondisi lokal dan memfasilitasi akses ke pendidikan untuk semua lapisan masyarakat.

Di samping itu, sistem pendidikan juga perlu lebih menekankan pada pengembangan keterampilan abad 21, seperti keterampilan berpikir kritis, kreativitas, dan kemampuan bekerja sama.

Pendidikan yang hanya mengandalkan hafalan dan teori tanpa memberikan ruang untuk aplikasi praktis akan membuat lulusan kurang siap menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya.

Peristiwa Alam yang terjadi di Kabupaten Flores Timur yakni erupsi gunung Ile Lewotobi Laki-laki.

Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, NTT, terjadi sejak 3 November 2024 yang menyebabkan adanya korban jiwa dan kerusakan terhadap rumah warga.

Dirilis dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 14 desa di tiga kecamatan yang terdampak letusan Gunung Lewotobi Laki-laki yang terjadi pada Minggu (3/11/2024) malam.

Selain itu, lebih dari 10 ribu warga ikut terdampak bencana alam itu. Sebanyak 2.734 kepala keluarga (KK) dengan 10.295 jiwa terdampak letusan Gunung Lewotobi tersebut.

Dengan rincian di Kecamatan Wulanggitang sebanyak 2.527 KK dengan 9.479 jiwa dan Kecamatan Ile Bura 207 KK dengan 816 jiwa.

Bencana bukanlah sebuah rencana tetapi sebuah peristiwa yang datang tanpa mengenal Waktu.

Tentunya hal yang manjadi pertanyaan bagaimana dengan anak-anak mereka yang kuliah dan sekolah di luar kota.

Banyak hal yang menjadi kendala mereka, bagaimana dengan uang kos mereka, kebutuhan seharian mereka dan juga Semua kebutuhan dikampus baik itu tugas dan juga transportasi.

Anak-anak yang latar belakang orangtuanya PNS, TNI atau POLRI tentunya bisa tertolong dengan gaji bulanan yang diterima.

Lantas bagaimana dengan mereka yang orang tuannya petani dan peternak dengan kondisi bencana pastinya mereka mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan anak mereka di sekolah dan kampus.

Pendidikan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat, keluarga, dan berbagai pihak terkait lainnya.

Kolaborasi antara sektor publik dan swasta, serta peran orang tua dalam mendukung pendidikan anak namun pada peristiwa kali ini tentunya besar harapan saya semua pihak terkait dan yang bertanggung jawab bisa secepatnya melakukan komunikasi, konfirmasi dan koordinasi agar para pelajar dan mahasiswa bisa melanjutkan proses pembelajaran dengan baik di sekolah dan juga kampus mereka serta kebutuhan hidup mereka di kos bisa terpenuhi.

Kerja sama dan koordinasi yang baik menjadi harapan peting untuk membantu sahabat dan kawan-kawan pelajar dan mahasiswa yang berdampak dari peristiwa alam ini. Semua Kita saling bantu dan berharap badai ini cepat berlalu.***

  Banner Iklan Rafting Jarrak Travel

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button