Nadiem Makarim Dinilai Abaikan Kesenian Adhi Luhung Reog Ponorogo yang Kondisinya Terancam Punah
Ponorogo, MATAKOMPAS.COM,- Di saat Pemerintah Malaysia berencana mengklaim dan mengajukan kesenian Reog sebagai kebudayaan negaranya ke United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), Pemerintah Indonesia terkesan abai
dengan tidak memasukan kesenian Adhi Luhung Reog Ponorogo ke dalam daftar ICH
UNESCO.
Kesenian Adh Luhung Reog Ponorogo dikalahkan oleh jamu.
“Kami kaget dengan keputusan Mendikbudristek, Nadiem Makarim yang secara nyata lebih memilih jamu dibandingkan dengan memilih Kesenian Adhi Luhung Reog Ponorogo untuk diusulkan ke dalam daftar ICH UNESCO. Ini bukti bahwa pemerintah abai terhadap pelestarian dan pemajuan kebudayaan asli rakyat Indonesia.” Ujar
Sugiri Sancoko sambil menahan kekecewaan, dalam konferensi pers (Kamis, 8/4/2022).
Mendikbudristek Melanggar Petunjuk Pengusulan UNESCO
Lebih lanjut Bupati Ponorogo menjelaskan bahwa dalam petunjuk operasional ICH
UNESCO (Operational Directive for the Implementation of the Convention for the Safeguarding of the Intangibel Cultural Heritage, 2020) terdapat 3 prioritas dalam menentukan berkas usulan ICH UNESCO.
Kelompok Prioritas yang pertama adalah berkas dari negara yang belum pernah
sama sekali memiliki elemen yang terinkripsi, praktik pelindungan terbaik yang terpilih atau yang mendapatkan bantuan internasional lebih dari US$ 100.000 dan berkas nominasi yang masuk dalam daftar warisan budaya tak benda yang membutuhkan
pelindungan mendesak.
“Kesenian Adhi Luhung Reog Ponorogo menjadi satu-satunya warisan budaya yang masuk dalam prioritas pertama yang diusulkan dalam berkas usulan daftar warisan budaya tak benda yang membutuhkan pelindungan mendesak (form ICH-01), sementara warisan budaya yang lain tidak masuk dalam prioritas tersebut. Mengapa
Mas Menteri Nadiem tidak memilih Kesenian Adhi Luhung Reog Ponorogo sebagai pengusulan berkas nominasi yang masuk dalam daftar warisan budaya tak benda
yang membutuhkan pelindungan mendesak?.” Pungkas Kang Giri.
Sementara dikutip dari radioedukasi.kemdikbud.go.id Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy mendukung pengusulan kesenian Reog Ponorogo kepada Organisasi.
Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa Bangsa (UNESCO) sebagai warisan budaya tak benda Indonesia.
“Saya mendukung penuh Reog Ponorogo diusulkan menjadi warisan budaya tak
benda di UNESCO. Saya upayakan supaya berhasil dan bisa menjadi kebanggaan, bukan hanya bagi masyarakat Ponorogo tapi juga seluruh Indonesia,” katanya, melaui
keterangan pers tertulis, Selasa (5/4/2022).
Muhadjir mengatakan, kesenian Reog Ponorogo masuk nominasi tunggal Warisan Budaya Tak Benda (Intangible Cultural Heritagen/ICH) setelah sebelumnya tercatat sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia oleh Mendikbud RI.
Seniman Reog Ponorogo Kecewa
Sementara itu, para seniman Reog Ponorogo juga mengaku kaget dengan keputusan Mendikbudristek yang lebih memilih mengusulkan Jamu ke UNESCO di tengah maraknya klaim seni Reog oleh pemerintah Malaysia.
“Kami terus terang kaget dengan keputusan Mendikbudristek yang mengabaikan suara wong cilik. Kami selama pandemi covid-19 merasakan betul kesulitan itu”keluhnya.
Para seniman menjerit karena kesulitan melakukan pentas. Ditambah dengan berita klaim Reog oleh Malaysia yang mau mendaftarkan Reog ke UNESCO, Reog justru dipinggirkan. Negara tidak hadir untuk rakyat! Kami minta Menteri merevisi keputusannya dan mengusulkan Reog ke UNESCO sebagai bukti keberpihakan pada wong cilik! Ujar Hari Purnomo salah satu tokoh seniman Reog Ponorogo.
Seharusnya moment penetapan Kesenian Adhli Luhung Reog Ponorogo ke dalam daftar ICH UNESCO agar diakui dunia internasional mampu memulihkan
sektor pariwisata di Indonesia yang hancur lebur selama 2 tahun lebih karena Pandemi Covid-19,”tukasnya.(nov)