Jakarta, MataKompas.com– Situasi perkambangan negeri termasuk munculnya kelompok Radikal yang tidak mentolelir keberagaman, mengundang Prof. OC Kaligis untuk kembali dalam kesekian kalinya membuat surat terbuka. Kali ini surat terbuka ditujukan kepada Ibu Megawati Soekarno Putri dengan isi lengkapnya sebagai berikut :
Sukamiskin Rabu 9 Desember 2020.
Hal. Kontemplasi atas jasa Bung Karno.
Yang terhormat ibu Megawati Soekarnoputri.
Dengan penuh hormat.
Perkenankanlah saya, Prof. Otto Cornelis Kaligis, menyampaikan renungan saya mengenai Presiden Soekarno yang hari ini tepat 90 tahun yang lalu menempati penjara Soekamiskin di Bandung.
- Pertama kali beliau ditempatkan di kamar bernomor 233, sekarang Timur Atas nomor 1. Buku buku beliau yang beliau baca masih terdapat dikamar tersebut, kamar berukuran kurang lebih 3X2,5 meter. Dua bulan dipekerjakan di bahagian percetakan, yang sampai sekarang masih ada, selanjutnya pindah kebagian administrasi. Di Penjara diharuskan pakai pakaian seragam penjara, rambut hampir gundul, istilah Belanda “ rambut dimilimiterkan”
- Penjara Soekamiskin didirikan atas hasil desain arsiteknya Prof. C.P. Wolf Schoemaker yang ideenya datang meniru desain penjara Alcatraz di Amerika setelah Schoemaker mengunjugi tempat ganster terkenal Al. Capone pernah dipenjarakan. Bangunan Hindia Belanda itu dinamai: Straf gevangenis voor Intelectuelen. Penjara bagi kaum intelek. P. Wolf Schoemaker punya kantor bernama biro arsitek C.P. Schoemaker & Ass, tempat bung Karno pernah magang. Karena Soekamiskin memang tempat kaum Intelek maka dua Belanda, masing masing Gubernur Jendral Alidius Warmoldus Lamertus Tjarda van Starkenborgh dan Panglima Tentara Hindia Belanda Letnan Jendral Hein Ter Poorten, juga pernah dipenjarakan di Lapas Sukamiskin
- Mungkin seluruh penghuni ex Sukamiskin sudah tidak mengetahui peristiwa ini. Bahkan buku karangan beliau: “Indonesia Menggugat (Indonesie klaagt aan” } sekarang tidak pernah dibaca lagi, apalagi oleh para warga binaan Sukamiskin.. Padahal buku itu adalah cikal bakal bahagian perjuangan kemerdekaan Indonesia . Buku Indonesia Menggugat, menyebabkan dunia Internasional, menekan Belanda untuk segera membebaskan Soekarno, lebih awal daripada vonis hukuman yang dijatuhkan Pengadilan Belanda..
- Di Bandung pula Presiden Soekarno bertemu dengan si petani kecil bernama Marhaen, yang hanya punya tanah sejengkal, dan pacul untuk menghidupi keluarganya. Cukup untuk makan seadanya, ditengah bumi Indonesia yang subur dan kaya raya , dikuasai pengusaha pengusaha kolonial, yang menyebabkan mereka punya harta yang tak kunjung habis. Mereka mengolah dan berusaha di pelbagai perkebunan diseantero pulau Tempat usaha mereka dikenal dengan sebutan onderneming. Undang undang Pokok Agraria dengan hak guna usaha (groot erfpacht) selama 75 tahun memberi kepastian hak kepada pengusaha kolonial itu, untuk terus menghisap tenaga petani kecil/bumi putra yang bekerja diperkebunan mereka dengan gaji yang sangat kecil. Bahkan praktek kerja paksa/kerja rodi yang dikeluarkan oleh pemerintahan kolonial, menyebabkan mereka kerja tanpa digaji.
- Semua bentuk eksploitasi rakyat kecil oleh Belanda adalah bahagian perjuangan kemerdekaan Soekarno untuk membentuk . Bung Karno tetap berjuang, sekalipun harus dirampas kemerdekaannya oleh Belanda ,diasingkan, dipelbagai tempat di Indonesia.
- Rangkaian perjuangan Soekarno, sejak mahasiswa ITB, berlanjut dengan deklarasi Sumpah Pemuda tahun 1928 yang dimotori mulai oleh Kaum Muda Katolik, selanjutnya oleh semua golongan agama, dan berakhir dideklarisakan dirumah seorang Tionghoa bernama Sie Kok Tiang di Jalan Kramat Raya 106 Jakarta. Bung Karno mendirikan Partai Nasional Indonesia tanggal 4 Juli 1927 yang diketuai oleh Bung Karno sendiri, dengan aktivitas politik untuk memerdekakan Indonesia. Semuanya itu adalah rangkaian kegiatan Politik Soekarno yang menyebabkan Belanda risih, berujung dengan dipenjarakannya Soekarno mulai dari Penjara. Banceuy sampai ke Soekamiskin. Bung Karno akhirnya menjadi tahanan Politik. Bung karno dituduh melanggar pasal 153 bis dan pasal 169 Wetboek van Strafrecht. Kira kira sekarang identik dengan kejahatan terhadap ketertiban umum melanggar pasal 165, 161,171,154 KUHP.
- Sedikit sejarah. . Di Soekamiskin Soekarno mendalami agama Islam. Yang pasti bukan Islam anarkis, karena Soekarno dalam kehidupannya sangat memegang teguh kepada Prinsip Bhineka Tunggal Ika, Kesatuan dalam perbedaan, Perbedaan dalam Kesatuan . Buktinya Anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia terdiri dari yang asalnya dari macam macam agama, suku, tanpa adanya diskriminasi antara agama yang satu dengan yang lainnya. Anggota Panitia ini yang akhirnya berhasil merumuskan Undang Undang Dasar 1945. Sebagai Pencetus Falsafah Pancasila, Bung Karno menolak desakan beberapa tokoh perjuangan untuk memasukkan Piagam Jakarta. Bung Karno menolak demi menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
- Anggota Panitia Persiapan Kemerdekan Indonesia terdiri dari 21 orang. 12 dari Jawa, 3 Sumatra, 2 Sulawesi. 1 Kalimantan, Maluku, golongan China dan golongan tambahan lainnya. Mereka ada yang dari golongan Tionghoa beragama Buddha dan dari golongan Salah satu tokoh minahasa adalah DR. Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangi. DR. Sam Ratulangi sangat benci perlakuan diskriminasi Belanda terhadap pekerja bumiputra yang dia sendiri alami , ketika bertugas sebagai pekerja di proyek jalan kereta api di Garut Selatan. Dr. Sam Ratulangipun pernah ditahun 1938 menempati salah satu sel di Sukamiskin hanya untuk beberapa bulan
- Sedikit catatan mengenai tokoh pluralisme Haji Agus Salim yang suku Padang. Pada tahun 1942 adik kandungnya Chalid Salim di baptis menjadi Komentar Haji Agus Salim ketika ditanya mengenai adiknya: “ Jawabnya: God Zij dank.” Alhamdulilah. Dulu dia komunis, tidak kenal Tuhan. Sekarang kenal Tuhan. Haji Agus Salim tokoh kemerdekaan, menjadi lebih akrab dengan adiknya setelah adiknya mengenal Tuhan. Chalid Salim tidak dikucilkan oleh keluarga Islam itu. Bahkan seandainya pada waktu itu Injil diterjemahkan dalam bahasa Minang, Penguasa pasti tidak melarang, sebagaimana sekarang larangan dikeluarkan oleh Gubernur. Perdana Menteri Amir Syarifoeddin yang tadinya Islam, pada tahun 1931 pindah agama kemudian di baptis sebagai pemeluk agama protestan. Amir Sjarifoeddin tidak pernah di cap murtadin oleh para pelopor pendiri bangsa.
- 1 Juni 1945. Pidato Bung Karno. Bung Karno sebagai pencetus lahirnya Pancasila. Tujuan mendirikan negera oleh Bung karno berdasar prinsip semua untuk semua, satu untuk semua, semua untuk satu. Bung Karno meletakkan dasar kebangsaan , tidak mengikuti dasar negara agama. Atas dasar Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 , NKRI diproklamirkan.
- Mendengar pidato provokasi yang berapi api sejak kedatangan Habib Rizieq, 10 Nopember 2020, , pasti pemirsa masih bisa menyaksikan dengan sangat jelas, seruan HRS antara lain yang menempatkan Pancasila dipantat, seruan revolusi, seruan people power, menuduh Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin Pemerintahan Illegal, dan ujung ujungnya menyerukan kepada para pengikutnya untuk ganti pemerintahan
- Mengenai pidato provokasi HRS. Didunia hukum dikenal Mens Rea dan Actus Reus. Niat,sikap bathin seseorang adalah saudara kembarnya perbuatan yang bersangkutan. Provokasi berujung kepada tindakan makar. Pidato provokasi tersebut bisa menimbulkan jihad. Dalam buku saya berjudul “ Terrorisme bahaya bagi umat Manusia” yang saya terbitkan ditahun 2003. Saya menguraikan bagaimana tulisan dari buku berjudul: “Kill the Infidel” bunuh sikafir, atau dari seruan Osama bin Laden yang meminjam nama Tuhan untuk membunuh orang Amerika dan merampas harta kekayaannya, diamini oleh para pengikutnya, dan berujung kepada tindakan teror. Toh kalau mereka berhasil membunuh, melalui jihad, mereka ditempatkan disurga dikelilingi puluhan bidadari.
- Diera Soeharto tak ada kelompok atau ormas yang hendak mendirikan Negara Khilafah. Bahkan saya pernah membela Adah Jaelani ditahun. 1982 dengan sangkaan makar. . Perkara berlangsung tanpa kegaduhan. Divonis. Akhirnya karena Adah Djaelani berkelakuan baik sadar dan menghilangkan niatnya untuk mendirikan Negara Islam Indonesia , Adah Djaelani dibebaskan lebih dini (Untuk tulisan ini vide Tempo edisi 19 Pebruari 1983. Judul Berita. Negara Islam di Pengadilan. Nama saya sebagai pengacara Adah Djaelani tertera disitu). Mengapa sekarang Badan Inteligen Negara membiarkan benih lahirnya negara Khilafah di bumi NKRI? Benih perpisahan yang dibiarkan, pasti akan tumbuh subur dan berakibat runtuhnya NKRI.
- Revolusi Achlak yang didengungkan dengungkan dan yang menghias baliho HRS, tidak lain dari kamuflase menuju penggantian Pemerintahan alias makar. Seorang Berachlak, apalagi keturunan nabi, tidak mungkin memaki kaum perempuan dengan sebutan “Lonte yang berangkali minta jatah” . Apa HRS tidak malu menghadapi Nikita Mirzani, yang deradjatnya bukan keturunan nabi? Saya yakin Nabi beserta seluruh keturunannya yang bangsa Indonesia hormati dan muliakan , mempunyai mulut yang sopan dan santun.
- Tadinya saya kira HRS tetap bersemangat dan punya jiwa pejuang yang konsisten terhadap revolusi. Bukankah agenda kedatangannya di Indonesia, padat berat. Menghadiri ceramah ceramah keagamaan di mana mana tanpa kenal lelah. . Eh tau taunya ketika polisi memanggil, nyalinya hilang dengan rupa rupa
- Sebagai praktisi yang beracara mulai dari polisi sampai ke Pengadilan, saya bandingkan ketika KPK harus menghadapkan saksi di Pengadilan. Kalau perlu walau sakit diinfus, meskipun saksi harus didorong dengan kursi roda, KPK berhasil membawa saksi ke sidang Pengadilan. Semoga Polisi dapat mengikuti cara cara KPK melakukan/ mempraktekkan upaya paksa, terhadap HRS yang saya yakin tidak kebal hukum, karena yang bersangkutanpun pernah punya pengalaman di Penjara. Bung Karnopun ketika diadili tidak pernah menghindar dengan alasan macam macam. Bung Karno dengan gagah perkasa membuat pledooinya dihadapan hakim kolonial itu di pengadilan.
- Pasti Bung Karno dan para pendiri NKRI bila mendengar seruan HRS bahwa Pancasila ada di pantat, bahwa Pancasila lahir bukan dari pemikiran Soekarno tetapi dari perjuangan umat Islam sebagaimana yang diserukan oleh HRS kepada pengikutnya , pasti seruan para pendiri Bangsa adalah “Kok ada Penghianat Bangsa”? Mereka sang provokator yang dibiarkan merobek robek azas kebangsaan, azas NKRI yang para founding fathers perjuangkan?
- Sebenarnya dalam menghadapi kasus hukum HRS, kita harus rela belajar dari perjuangan perlawanan kaum perempuan melawan HRS. Mereka yang punya nyali seperti yang dilakukan oleh si Pemberani Nikita Mirzani dan Dewi Tanjung. Untung kita masih punya Ade Armando dan Denny Siregar. Bagaimana kalau kita mendirikan “Ormas Akal Sehat “ yang merah putih? Pasti anggotanya membeludak.
- Semoga perjuangan bung Karno yang pernah menempati lapas Sukamiskin ini, menyebabkan kami bangsa Indonesia yang cinta damai, yang cinta NKRI, cukup punya andil untuk membuat Indonesia aman Tidak digelisahkan oleh ulah kelompok kecil manusia yang punya nafsu makar. Nasib kami tergantung dari upaya Polisi dan TNI membangun Indonesia yang satu dan Pancasilais.
Suara dari Sukamiskin.
Hormat saya.
Prof. Otto C.Kaligis.
Cc. Yth. Menteri Hukum dan Ham Pak Yasonna Laoly Ph.d.
Cc. Yth. Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto
Cc. Yth. Kapolri Jendral Idham Azis
Cc. Semua media pencinta sang Proklamator Bung Karno.
Cc. Pertinggal.
Editor : YL