Masih Banyak Generasi Muda Ponorogo Lestarikan Keris, Gondo Puspito : Perlu Dukungan Semua Pihak
Ponorogo,matakompas.com,Pelestarian budaya peninggalan nenek moyang harus terus dilakukan. Salah satunya tosan aji, yang kini masih banyak ditemukan terutama generasi muda yang turut uri uri budaya leluhur.
Gandaning Puspito Hadinagoro, Pemerhati budaya sekaligus kolektor benda pusaka Ponorogo banyak bercerita soal generasi muda yang cukup besar turut melestarikan budaya leluhur. Ditemui dikediamannya Joglo Cilik Tawang Sari, dijalan Kyai Solikin, Tawang Sari Paju, pria kelahiran tahun 1980 itu mengatakan pertama kali mengenal dunia tosan aji sekitar tahun 1993. “Karena memang saya trah dalang ruat. Mendalami keris ini karena pernah tinggal di Jogjakarta. Menempuh pendidikan di Solo,”kata pemilik lebih dari 100 keris itu, Rabu (23/3).
Mbah Gondo Puspito sapaan akrabnya juga mengatakan selama dua puluh tahun terkahir ini, perkembangan tosan aji di Ponorogo sangat signifikan. “Karena di Ponorogo mulai tahun 2010, yang ada dua paguyuban besar yaitu terus melakukan edukasi hingga menggelar pameran,”terangnya.
Artinya, ia melanjutkan, Ponorogo telah memiliki gaya atau ciri tersendiri untuk warangka yang sudah diakui, namanya Gayaman Ponoragan. “Di Ponorogo dari 2 paguyuban Aji Wengker dan Tunggul Nogo, lebih 40 persen terdiri dari generasi muda. Dan di tahun 2021 tahun kemarin juga ada paguyuban baru lagi Cinde Puspito,”katanya salah satu Dewan Pakar Keris itu.
Ia berharap agar generasi muda terus melestarikan budaya warisan leluhur agar tidak punah. “Bagi pemula sebaiknya belajar keris dengan dapur Brojol dulu, karena bentuknya sederhana, tidak banyak rijikan,”paparnya.
Sejauh ini, lanjutnya, ketiga paguyuban yang ada, sangat terbuka bagi siapa saja untuk belajar soal tosan aji. “Harus ada pengertian kita bersama bahwa keris adalah benda budaya yang sudah diakui UNESCO. Untuk itu, edukasi disekolah sekolah menjadi penting, agar warisan budaya ini terus lestari dan berkembang,”pungkasnya. (dd)
