Masih Ada Peluang, Kang Bupati Sugiri Minta Mendikbudristek Kaji Ulang Prioritas Ajuan Ke ICH-UNESCO
Ponorogo, MATAKOMPAS.COM-, Ribuan seniman Reog tak dapat membendung rasa kecewa usai mendengarkan kabar terkait Reog Ponorogo yang tidak diprioritaskan dalam pengajuan ke daftar ICH-UNESCO oleh pemerintah pusat.
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menganggap Pemerintah Indonesia terkesan abai terhadap urgensi pelestarian Reog Ponorogo ditengah isu bahwa Pemerintah Malaysia juga berencana mengajukan kesenian Reog ke ICH-UNESCO,pada Sabtu (09/4/2022).
“Kami kaget dengan keputusan Mendikbudristek. Ini bukti bahwa pemerintah abai terhadap pelestarian dan pemajuan kebudayaan asli rakyat Indonesia.”terangnya.
Meski Reog belum menjadi prioritas untuk didaftarkan ke ICH-UNESCO, Kang Bupati akan tetap berusaha agar ada perubahan usulan pemerintah pusat.
“Kami ingin mengetuk hati Mas Menteri Nadiem, agar mengkaji ulang, dan mengganti jamu dengan Reog untuk prioritas utama pengusulan ke Unesco pada tahun ini,” ungkapnya.
Sementara itu Mbah Pur MPWG, sesepuh seniman Reog Ponorogo juga mengaku kaget dengan keputusan Mendikbudristek yang lebih memilih mengusulkan Jamu ke UNESCO di tengah maraknya klaim seni Reog oleh pemerintah Malaysia.
“Terus terang kami kaget dengan keputusan Mendikbudristek yang mengabaikan suara wong cilik. Kami selama pandemi covid-19 merasakan betul kesulitan itu,” keluhnya.
Mbah Pur mengungkapkan bahwa dalam masa pandemi, para seniman menjerit karena kesulitan melakukan pentas. Ditambah dengan berita klaim Reog oleh Malaysia yang mau mendaftarkan Reog ke UNESCO, Reog justru dipinggirkan.
“Negara tidak hadir untuk rakyat! Kami memohon Mas Menteri merevisi keputusannya dan mengusulkan Reog ke UNESCO sebagai bukti keberpihakan pada wong cilik!,” tukasnya. (ad/nov)
