Matakompas.com, Denpasar – Memenuhi kebutuhan akan air bersih masyarakat banyak yang menjadi pelanggan PDAM, yang tinggal di wilayah Denpasar tentunya menjadi pelanggan PDAM Denpasar
Dimasa pandemi ini ditengah terpuruknya ekonomi masyarakat yang terpuruk tidak sedikit yang tidak bisa membayar kewajibanya membayar air PDAM
Ida Bagus Gede Arsana, ST., selaku Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Sewakadarma (PDAM) menjelaskan memang ada sejumlah pelanggan dicabut meteran airnya dikarenakan menunggak pembayaran.
Dari kondisi tersebut
Ida Bagus Gede Arsana melakukan langkah strategis dengan memberi kelonggaran terhadap pelanggan berupa kelonggaran tidak mencabut meteran selama 3 bulan pemakaian yang tertunggak.
“Dulu biasanya 3 bulan berturut-turut menunggak kita langsung melaksanakan pencabutan. Melihat kondisi sekarang ini, kita hanya ambil tindakan tutup air saja (segel), pencabutan (putus air) dilakukan setelah 2 bulan bila tetap tidak dibayarkan, kita anggap pelanggan tersebut tidak membutuhkan saluran air tersebut”, ucap Ida Bagus Gede Arsana ,di ruang kerjanya, di Denpasar, Kamis (03/09/2021)
Ditambahkan, pelanggan dalam 3 bulan itu wajib bayar air dan denda, bila sudah diputus maka harga yang dikenakan akan sama seperti masang baru.
“Selama pelanggan kita ingin berlangganan, maka diberi keringanan seperti mencicil Pemohon barupun sekarang kita kasih cicil, 10 bulan, “jelasnya,
“Terkait pendapatan dari pemakaian hotel dan rumah tangga sekarang ini turun 15 sampai 20% ,” imbuh Ida Bagus Gede Arsana
Disaat yang sama Ni Luh Putu Sri Utami selaku Direktur administrasi keuangan, menjelaskan kondisi sumber mata air saat musim penghujan, hujan sekali saja kadang banjir (menggerus dasar sungai)
“Sumber air yang berasal dari sungai Ayung ini rawan keruh akibat sungai Ayung berlumpur dan berpasir, jadi harus melakukan penanganan khusus, bisa sampai 10 hari bila hujan berturut – turut. Bila dipaksakan untuk diolah alat bisa rusak”, ungkapnya.
Kebutuhan pelanggan 1.500 liter perdetik, sedangkan kita masih mampu 1.300 liter perdetik. Tahun ini untuk menangani permasalahan tersebut, kita akan membangun kanal baru (september) yang akan digunakan untuk pengendapan air, ini untuk menjaga kontinuitas ketersediaan air bagi warga kota Denpasar”, terang Sri Utami.
“Untuk itu kami menghimbau agar pelanggan sebaiknya memiliki tandon ataupun penampung air agar memiliki cadangan air untuk 2 – 3 hari , untuk menjaga-jaga saat ada gangguan aliran air di musim penghujan ,” himbau Ibu asal Batur, Kintamani ini
Musim penghujan kedepan Ia juga menjelaskan untuk mitigasi resiko sebelum kanal itu selesai, telah disiapkan 3 truk tangki, 2 pick up, siap sewa (bila kekurangan) serta kerjasama dengan BPPD serta PU, tenaga yang disiapkan untuk penanganan itu sampai jam 11 malam.
“Dengan 6 mobil tangki dan apabila kurang kami siap sewa, kita harap sudah teratasi, karena saya pikir air sudah duluan mengalir, ” pungkas Sri Utami
Nomer pengaduan yang dapat dihubungi 240749 siap melayani sampai jam 11 malam. (Red/Yut).