Matakompas.com | Tabanan – Selaraskan komunikasi rutin di jajaran tim BNK (Badan Narkotika Kabupaten) Tabanan, Wakil Bupati I Made Edi Wirawan, S.E., yang juga selaku ketua BNK Tabanan, gelar pertemuan rutin perihal sosialisasi kegiatan BNK di Tabanan, di Ruang Rapat Wakil Bupati Tabanan, Senin (20/11).
Turut hadir dalam pertemuan itu, Kasat Narkoba Polres Tabanan, Kepala Kesbangpol, Kepala Dinas Kesehatan dan OPD terkait selaku tim Badan Narkotika Kabupaten Tabanan.
Pertemuan ini sebagai langkah lanjutan dari pembuktian pemerintahan bersih dari penggunaan narkoba, termasuk di dalamnya pelaksanaan tes urin di DPRD dan di kalangan pejabat dan OPD di lingkungan Pemkab Tabanan di bulan Oktober silam. Hal tersebut, agar pemerintahan bisa menjadi contoh dan panutan dalam masyarakat.
Pada kesempatan itu, Wabup Edi memberikan apresiasi terhadap program Desa Bersinar (Bersih Dari Narkoba) yang digalangkan dengan baik sehingga mampu membantu mengendalikan penyalahgunaan obat terlarang yang masih semarak di kalangan anak muda, namun di satu sisi ia juga menekankan agar sosialisasi tetap digencarkan.
“Sosialisasi dan pemahaman penting terhadap penggunaan narkoba, serta akibat dari obat tersebut secepatnya harus diselenggarakan di berbagai desa, khususnya pemuda” tegasnya.
Hal tersebut bisa berupa penyuluhan, bimbingan teknis, FGD (Focus Group Discussion) dan kolaborasi di Bimas yang rutin dilaksanakan setiap bulan terkait edukasi narkoba dan kenakalan remaja, yang harus semakin digenjot di penghujung tahun 2021.
Ia juga menegaskan, rancangan kegiatan yang sudah diprogramkan di akhir tahun, harus bisa berjalan dengan riil. “Harapan saya, karena kegiatan ini menggunakan dana pemerintah yang harus kita pertanggungjawabkan, dan tidak disalahgunakan”.
Sasaran selanjutnya untuk sosialisasi yaitu Desa Banjar Anyar dan Desa Wongaya, namun tidak menutup kemungkinan untuk diadakan sosialisasi di daerah yang lebih krusial. Sehingga Apa yg dilakukan dapat bermanfaat guna bagi semua pihak.
Mendukung arahan Ketua BNK, I Wayan Sarba selaku sekretaris BNK juga menyampaikan memang terjadi peningkatan penyalahgunaan narkotika selama pandemi Covid-19.
“Sebenarnya ingin melakukan sosialisasi secara menyeluruh untuk pencegahan, bukannya memenjarakan, supaya masyarakat teredukasi dengan baik” ungkapnya.
Pada laporannya ia juga menyampaikan, bahwa penunjukkan Desa Kediri selaku Desa Tangguh Anti Narkoba yang sebelumnya justru sangat rawan terhadap narkotika, sejak bulan Juli hingga saat ini tidak terdeteksi adanya laporan. Sebab masyarakat sudah berkoordinasi dengan baik dan memberikan informasi yang akurat, sehingga peredaran bisa menurun. (Red/Iskandar).