Medan – Polemik di kandang “Ayam Kinantan” PSMS Medan memanas lagi. Kali yang disorot masalah keberadaan Julius Raja mengklaim dirinya sebagai Sekretaris Umum. Pasalnya, PSMS dengan Ketuanya Adi Sahputra tidak mencantumkan pria berdarah India itu masuk dalam kepengurusan.
“Pakai SK siapa dia. Dan siapa yang membuat SK nya. PSMS sekarang di ketuai Adi Sahputra dan kami berada dalam kepengurusan dari Rapat Anggota Biasa (RAB) PSMS tanggal 26 Januari 2020 lalu”, kata Ketua Harian PSMS Jangga Siregar pada wartawan di Medan, Sabtu (15/8)
Seperti diketahui, RAB Oleh 40 klub dihadiri 23 klub. Rab dilakukan pada Januari lalu karena kepengurusan sebelumnya sudah selesai. Adapun dr Mahyono sebagai ketua umum sebelumnya mundur dari jabatannya pada 2017. Lalu mandatkan dikembalikan ke klub anggota hingga kepengurusan berakhir 2019.
“Karena periode kepengurusan Mahyono sudah berakhir, klub kemudian memilih Adi Saputra. Itu sesuai dengan AD/RT PSMS,” tegasnya didampingi Sekretaris Umum Ibrahim.
Jangga justru mempertanyakan kepengurusan PSMS yang saat ini berada di Kebun Bunga.
“Mereka siapa yang milih? Kalau memang kepengurusan Mahyono, seharusnya mereka sudah berakhir. Jangan menuding orang ilegal, padahal merekalah yang tidak jelas,” tandasnya.
Jangga menegaskan, tudingan oknum itu telah melukai para pemain PSMS U-14 dan klub. Apalagi para pemain itu masih muda. Tidak seharusnya asal dituding aja. Untuk itu, mereka berencana menempuh jalur hukum.
“Oknum itu kemarin mengatakan ingin menempuh jalur hukum, kita tunggu apakah mereka berani? Jangan hanya cakap saja. Kalau oknum itu tidak melapor, maka kita yang akan menempuh jalur hukum,” ungkapnya.
Hal sama juga dikatakan Sekretaris Umum Ibrahim. Dia menegaskan, kepengurusan PSMS yang diketuai Adi Saputra memiliki dasar hukum. Mereka terpilih melalui RAB, Januari 2020 lalu.
“Tidak ada dualisme PSMS. Kita yang sah. Kita dipilih klub setelah kepengurusan Mahyono berakhir. Kalau ada oknum mengaku kepengurusan PSMS, tanya siapa yang memilih?” tegasnya.
Ibrahim menegaskan, hingga saat ini PSMS masih milik 40 klub. Klub merasa belum pernah melepaskan tim berjuluk Ayam Kinantan tersebut.
“Kita dipilih dan didukung klub. Saat ini sudah 25 klub yang mendukung PSMS. Setelah berkas lengkap, kita akan segera melapor ke PSSI pusat,” tegasnya. (malaon)