Matakompas.com | Bali – Umat Hindu di Bali memiliki jumlah hari raya keagamaan yang dilakukan rutin dalam waktu yang telah ditentukan sesuai dengan kalender Bali.
Adapun hari raya agama Hindu atau hari suci yang datangnya setiap bulan (30 atau 29 hari) disebut hari Purnama dan Tilem, hari ini dirayakan oleh umat Hindu untuk memuja dan memohon berkah kepada sang Hyang Surya dan Sang Hyang Chandra.
Sebagai wujud bhakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang selalu melimpahkan anugerahnya kepada setiap insan ciptaannya maka setiap Purnama dan Tilem Seluruh petugas dan warga binaan lapas/rutan se-bali melaksanakan persembahyangan bersama.
Tilem kali ini spesial bagi Rutan Gianyar karena dibarengi dengan Upacara Pecaruan di lingkungan Rutan Gianyar. Upacara mecaru ini berfungsi untuk menanamkan nilai-nilai luhur dan spiritual kepada umat manusia agar selalu menjaga keharmonisan alam, lingkungan beserta isinya.
Sementara makna upacara mecaru sendiri adalah kewajiban manusia merawat alam yang diumpamakan badan raga Tuhan dalam perwujudan alam semesta beserta isinya.
Begitupun Rutan Gianyar melaksanakan pecaruan ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan dan keharmonisan alam dan manusia di lingkungan Rutan Gianyar.
Selain itu, Pelaksanaan persembahyangan bersama juga dilakukan di Lapas Singaraja dengan menghadirkan Jero Mangku yang bertujuan untuk meningkatkan ketaqwaan dan keimanan bagi seluruh Warga Binaan sebagai keseimbangan kebutuhan jasmani dan rohani serta merupakan terobosan Inovasi dari Kalapas Singaraja dengan nama “BINTAL PURTIL” (Pembinaan Mental Purnama Tilem).
Selama menjalani masa pidana di dalam Lapas/Rutan, seluruh WBP terus didorong untuk aktif dalam mengikuti setiap program Pembinaan salah satunya adalah Pembinaan Kerohanian dengan melakukan persembahyangan bersama di Hari Raya Tilem maupun Hari Raya Purnama bagi umat hindu.
“Pembinaan Kerohanian ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dalam melaksanakan ajaran-ajaran agama, meningkatkan pengetahuan agama serta memantapkan kembali kepercayaan diri mereka sehingga dapat bersikap dan berprilaku yang lebih baik di masa yang akan datang”, tutup Kakanwil Kemenkumham Bali Jamaruli Manihuruk. (Red/Aj).