DENPASAR, Matakompas.com | Forum Pemerhati Sejarah Islam (FPSI) Bali berupaya terus menjalin silaturahmi antar anggota maupun antar agama. Tidak hanya itu, FPSI Bali juga terus meningkatkan kualitas lembaganya meski baru berdiri 2 tahun lalu.
Terbukti, dalam acara halal bi halal, FPSI Bali juga melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan beberapa stakeholder dan langsung dirangkai dengan pengukuhan 7 koordinator daerah, pengukuhan Batom LHKP, pengukuhan Batom Perekonomian, pengukuhan Batom Khusus DAM FPSI, pengukuhan UPZ FPSI, orasi kebangsaan dan keumatan, serta FGD FPSI.
Ketua FPSI Bali H. Imam Asrorie di sela acara mengatakan, dalam kegiatan hari ini pihaknya mengusung harmonisasi. Disebutkannya, hingga saat ini, umat muslim dan umat Hindu ataupun dengan yang lain tidak pernah konflik.
“Kenapa demikian, karena nilai-nilai menyama braya yang selama ini berkembang di Bali, kami usung kembali,” ujarnya, Minggu (5/6/2022).
Tampak hadir dalam kegiatan, Ketua MUI Provinsi Bali yang diwakilkan, Ketua Badan Pembina FPSI Bali beserta anggota, Rektor ITB STIKOM Bali yang diwakilkan, Dewan Pakar MPP ICMI Dr. Hj. Tuty Mariani, serta pimpinan ormas dan parpol Provinsi Bali.
Senada dengan apa yang disampaikan Ketua FPSI Bali H. Imam Asrorie, Dr. Hj. Tuty Mariani yang jauh-jauh datang dari Jakarta ini dalam orasinya menekankan, kita tidak bisa melepaskan aspek kebangsaan dengan aspek lokal di Bali.
“Bicara tentang kebangsaan, bicara juga tentang daerah, bicara kebangsaan juga bicara tentang umat Islam. Karena itu sudah menjadi tali temali,” tegasnya.
Ketua Panitia H. M. Junaedhi, S.E. di akhir acara menyampaikan terima kasih atas dukungan kepada para sponsor, yakni Global Management, ITB STIKOM Bali, Mata Camera Studio, Glory’s Water, BAZNAS Denpasar, BPRS Bank Fajar, EOA Gold, Natural Alami Tea, Nujek, Al-Yasini, ARMINA Bali, serta Ning Catering sehingga acara bisa berjalan dengan baik.
“Tentunya kami tetap melakukan protokol kesehatan ketat, sehingga apa yang menjadi tujuan acara bisa tercapai dan saling menjaga, karena Covid-19 masih ada,” pungkasnya. (Iskandar/red).