Matakompas.com, Mangupura – Polres Badung kembali melanjutkan program Polisi Bersemi (berkebun di masa pandemi). Berbeda dengan belasan lokasi lainnya, kali ini kegiatan Polisi Bersemi yang digelar di Subak Tungkub, Pengiasan, Mengwi, Badung, Rabu (9/2/2022) dikolaborasikan dengan launching Warung Men Sampik (Warga Beruntung Menabung Sampah Plastik).
Kapolda Bali, Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra menerangkan, kegiatan yang digagas oleh Kapolres Badung terkait Polisi Bersemi atau Polisi Berkebun di Masa Pandemi itu merupakan terobosan kreatif yang bisa menjadi embrio yang patut dikembangkan di tempat lainnya.
Lanjutnya, terkait dengan program Warung Men Sampik, Kapolda Bali memberikan apresiasi yang luar biasa kepada Polres Badung yang dikolaborasikan dengan Bali Waste Cycle (BWC) dengan Founder sekaligus Owner, Putu Ivan Yunatana.
“Untuk Warung Men Sampik adalah program yang berkaitan dengan lingkungan. Kita tau Provinsi Bali membatasi penggunaan produk plastik. Disini kita ada program Warung Men Sampik. Ini dikelola oleh pak Ivan Yunatana yang tahu pemanfaatannya. Dimana, pemanfaatan produk plastik ditampung, lalu diolah untuk membuat produk lain. Program ini mendukung pemerintah, terkait pelestarian lingkungan, dimana di KTT G20 salah satu isu yang diangkat adalah pelestarian alam juga,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Putu Ivan Yunatana selaku Founder dan Owner PT. Bali Waste Cycle (BWC) memaparkan, kegiatan ini sebagai bentuk pemberdayaan yang dilakukan Polres Badung kepada masyarakat di Kabupaten Badung, agar meningkat kesadaran masyarakat terhadap bahaya sampah plastik.
“Yang dimana, kami harapkan kesadaran masyarakat terhadap sampah plastik meningkat. Dampak dari penanganan sampah plastik ini, juga bisa menghindari pencemaran lingkungan. Jadi, program ini sangat luar biasa dan kami selaku mitra membantu dari eksekusinya,” terangnya.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Kapolres Badung, AKBP Dedy Defretes menjelaskan, kegiatan polisi berkebun kini sudah dilakukan di 14 lokasi. Namun, di lokasi ke-14 ini, dikolaborasikan dengan program baru, Warung Men Sampik.
Menurutnya, isu yang diangkat dalam program ini adalah isu lingkungan hidup.
“Dimana di wilayah hukum kami, dibuatkan satu pionir yang akan menjadi pengepul sampah plastik dan kami kerjasama dengan Bali Waste Cycle, yang mengelola sampah plastik menjadi biji plastik yang bisa dijual kembali ke pabrik yang mengelola biji plastik itu menjadi barang kebutuhan sehari-hari,” pungkasnya. (red/aj).