
Matakompas.com, Jembrana | Disinyalir banyak adanya bagunan usaha tanpa ijin alias bodong di wilayahnya, pihak Pemerintah Desa Yehsumbul, Kecamatan Mendoyo, Jembrana turun tangan melakukan pendataan.
Pendataan bagunan bodong melibatkan aparat desa, sejumlah kelian banjar, Bhabinkamtibmas, Babinsa dan Polprades Yehsumbul. Pendataan dilakukan sejak Jumat, 14 Februari 2025.
Sasarannya, bagunan hotel, vila, Homstay dan sejenisnya yang ada di kawasan pesisir Pantai Yehsumbul yang belakangan ini bangunan tempat usaha mulai menjamur di kawasan tersebut.
Satu persatu bangunan usaha yang ada di kawasan tersebut didatangi dan dicek perijinannya. Aparat gabungan juga mendata pemilik dari bagunan tersebut termasuk kegunaannya.
Pengecekan dan pendataan tersebut dilakukan pihak desa menyusul jarangnya pihak Perijinan dan Pol PP Kabupaten melakukan pengawasan dan pengecekan terhadap bangunan-bagunan usaha di lokasi tersebut.
Perbekel Yehsumbul I Putu Gede Diantariksa dikonfirmasi melalui telpon Senin, 17 Februari 2025, membenarkan pihak Pemerintah Desa Yehsumbul turun melakukan pengecekan dan pendataan adanya bagunan-bagunan usaha di wilayahnya.
“Pengecekan dan pendataan itu kami lakukan untuk mengetahui apakah bagunan-bangunan itu sudah berijin atau belum,” terangnya.
Saat ditanya hasil dari pengecekan tersebut, Diantariksa mengatakan belum bisa menyampaikan secara terbuka karena pendataan tersebut belum selesai dilaksanakan.
“Nanti saja akan kami sampaikan hasilnya, sekarang kami masih melakukan pengecekan dan pendataan. Nanti kalau sudah selesai pasti akan kami sampaikan hasilnya,” imbuhnya.
Saat disinggung mengenai isu jual beli tanah negara di kawasan pesisir tersebut, Diantariksa mengaku belum mengetahuinya. Namun demikian dia akan melakukan penelusuran dan klarifikasi terkait isu tersebut.(ded)