Daerah

Derita Penyakit Tumor, Anaknya Nyaris Putus Sekolah Karena Tidak Bisa Bayar Pakaian

AMLAPURA, Matakompas.com | Ketut Pujawan, pria kelahiran Muncan yang kini menginjak usia ke 34 tahun ini harus melewati jalan kehidupannya yang kurang beruntung.

Di usianya yang masih cukup muda ini, ia harus berjuang melawan penyakit tumor yang dideritanya. Sedangkan dalam kondisi seperti itu ia tidak boleh lepas dari tanggung jawabnya untuk menanggung 2 orang buah hatinya yang saat ini masih duduk di bangku pendidikan.

Dengan mengandalkan istrinya, Ni Komang Juliati (37) yang hanya bisa berusaha berjualan canang. Terkadang tidak cukup untuk biaya sekolah anak – anaknya.

Komang Juliati mengaku anaknya disuruh berhenti sekolah karena tidak bisa membayar pakaian sekolahnya. Sangat sedih, “bapaknya melawan tumor di kepalanya, tiang (saya) cuma bisa jualan canang, tidak dapat hasil seberapa, untuk makan aja kurang, belum biaya sekolah anak.

Kemarin anak tiang (saya) disuruh berhenti sekolah karena tiang tidak bisa membayar uang pakaiannya”, keluh Juliati sembari meneteskan air mata saat ditemui dirumahnya di Br. Dinas Meranggi, Desa Muncan, Kecamatan Selat.

Pada kesempatan itu pula Kapolsek Sidemen AKP Gede Mudana yang kebetulan berasal dari Desa Muncan bersama pengusaha muda Putu Edy Tohjiwa terketuk hatinya menyambangi keluarga Ketut Pujawan untuk menjenguk sekaligus memberikan bantuan serta melunasi uang pakaian sekolah anaknya yang tidak bisa dibayar itu.

“Kasihan anaknya kalau sampai diberhentikan sekolah gara-gara tidak bisa bayar pakaian, bapaknya juga sedang berjuang melawan penyakit tumor yang dideritanya, ibunya berjualan canang menjadi tulang punggung untuk kehidupan keluarganya, mereka sangat membutuhkan uluran tangan kita”, terang Putu Edy seusai memberikan bantuan.

 

“Semoga semakin banyak para dermawan nanti yang memperhatikan dan memberikan bantuan untuk keluarga Ketut Pujawan, kita yang lebih mampu mari saling rangkul untuk saling membantu, sisihkan sedikit rejeki kita untuk keluarga Ketut Pujawan, berbagi untuk orang yang kurang mampu itulah rumah Tuhan yang sejati”, tambah Edy kepada media ini, Senin, (16/5/22).

Sementara Juliati hanya bisa bersyukur dan menangis mengucapkan terimakasih karena disaat keadaannya sangat terpuruk ada yang datang untuk membantunya, uang pakaian sekolah anaknya sudah dilunasi agar anaknya tetap bisa melanjutkan sekolahnya. (Jabe)

  Banner Iklan Rafting Jarrak Travel

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also
Close
Back to top button