Bantuan Terob untuk Subak Abian Sarikuning Tulung Agung Raib , Sudah Cair Empat Tahun Yang Lalu

JEMBRANA,matakompas.com ! Sejumlah warga Subak Abian Sari Kuning Tulung Agung, Desa Tuladaya, Kecamatan Melaya, Jembrana, mempertanyakan batuan beberapa unit terob yang hingga kini tak kunjung diterima.
Padahal menurut mereka bantuan yang bersumber dari dana BKK Kabupaten Jembrana senilai puluhan juta rupiah telah cair tahun 2021 silam. Warga subak meminta pihak APH turun tangan mengusut kasus tersebut.
“Sudah bertahun-tahun masalah ini tidak pernah di selesaikan, bantuan tak pernah sampai di Subak secara utuh. Ini harus diungkap biar ketahuan dalangnya,” ujar salah satu warga subak setempat, Rabu (16/4/2025).
Disisi lain Ketua LSM Jarrak Jembrana Dian Riswanto mengaku telah memproleh data lengkap terkait masalah ini. Menurutnya dari penelusuran yang dilakukannya, kasus ini mengarah ke dugaan tindak pidana korupsi.
Lanjut Dian, dari data yang diprolehnya, bantuan BKK dari Kabupaten Jembrana untuk Subak Abian Sarikuning Tulung Agung tersebut turun ke rekening Desa Tukadaya, kemudian oleh pihak desa data tersebut ditansper ke rekening tukang pembuat terob.
Sayangnya menurut Dian, setelah dana tersebut masuk ke rekening tukang pembuat terob dan setelah dicairkan, pihak desa (salah satu Kaur Desa Tukadaya) yang melakukan pengiriman dana tersebut meminta kembali uang tersebut dengan alasan tidak jelas. Karena itu, terob tidak kunjung diterima hingga saat ini.
“Nilai berterob per unitnya berkisar tiga puluh satu juta rupiah lebih. Sementara subak mestinya mendapatkan batuan tiga unit terob,” terang Dian.
Terkait temuan tersebut Dian Riswanto selaku Ketua LSM Jarrak Jembrana meminta pihak penegak hukum (APH) turun tangan megusut kasus tersebut dan menindak tegas pelaku sesuai ketentuan aturan yang berlaku.
“Bila perlu kami akan membuat laporan ke Polres Jembrana terkait temuan ini dan minta kasus ini diusut tuntas,” tutup Dian.
Sementara itu Kelian Subak Abian Sarikuning Tulung Agung Subrata dikonfirmasi melalui telpon terkait masalah tersebut membenarkan hingga saat ini subak belum menerima batuan terob tersebut. Padahal subak sangat memerlukan terob tersebut untuk menunjang kegiatan subak.
“Kalau tidak salah bantuan tersebut telah turun melalui desa empat tahun lalu. Tapi sampai sekarang barangnya belum kami terima secara utuh,” terangnya.
Dari tiga unit terob yang mesti diterima oleh subak, menurut Subrata sudah ada beberapa perlengkapan terob yang diserahkan ke subak. Namun karena tidak lengkap, terob tersebut tidak bisa digunakan. Pihaknya mengaku akan mengembalikan barang tersebut ke pihak desa.
“Kami pernah menanyakan kepada rekanan yang membuat terob. Penjelasannya dia tidak bisa melengkapi terob karena dana yang sudah diterimanya diambil kembali oleh salah satu Kaur Desa Tuladaya,” tutup Subrata melalui sambungan telpon.(red)