Kapuas Hulu, MataKompas.com– Bertempat di Aula Kantor Desa Ingko’ Tambe Kecamatan Putussibau Selatan, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, para Pejuang Muda Kampus Merdeka Kementrian Sosial RI melaksanakan kegiatan Team Based Project sebagai program pamungkas. (Kamis, 16/12/2021).
Pejuang Muda Kapuas Hulu yang digawangi oleh 3 mahasiswa dan 5 mahasiswa in berasal dari lintas kampus se Indonesia yakni Hudayana Kurniawan, Irman Maulana dan Ma’ruf Hanafi dari STAI Darul Falah Cihampelas Bandung, Florentinie Crisik Ating dan Glenny Analpida dari Universitas Tanjung Pura, Kingkin Anjani Putri Universitas dari Slamet Riyadi Surakarta, Nurul Khasanah dari Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo, dan Okti Indriyani Universitas Sebelas Maret.
Gerakan Anti Stunting (GERANTING) bekerjasama dengan Dinas Sosial, Bappeda, Dinas Kesehatan, Puskesmas dan Pendamping PKH setempat. Program ini berupa penyuluhan dan sosialisasi edukasi kepada masyarakat khusus nya ibu-ibu dan balita.
PIC Team Based Project, Okti Indriyani mahasiswi dari Universitas Sebelas Maret menjelaskan pelaksanaan acara bahwa kegiatan di hari pelaksanaan Project GERANTING. Dumulai pukul 08.30 hingga pukul 11.30 WIB. Hadir secara langsung di lokasi Kepala Dinas Sosial beserta Kabid Bidang Perencanaan Sosial Budaya Bappeda, dan Anggota DPRD Provinsi yang menangani Stunting di Desa Ingko’ Tambe, dan Kepala Desa Ingko’ Tambe.
“ Acara ini Alhamdulillah dihadiri oleh Ibu Kepala Dinas Sosial, Bapak Kabid Bidang Perencanaan Sosial Budaya Bappeda, dan Anggota DPRD Provinsi yang menangani Stunting di Desa Ingko’ Tambe, serta Kepala Desa Ingko’ Tambe.Banyak sekali apresiasi yang kami dapatkan, banyak masukan dan saran untuk pembangunan kesehatan desa yang lebih baik.Kami bersyukur bisa melakukan pengabdian masyarakat secara langsung, dan banyak pengalaman yang tentu kami dapatkan” Tutur Okti kepada media ini secara tertulis
Menurut Koordintor Pejuang Muda Kapuas Hulu, Florentinie Crisik Ating mahasiswi Universitas Tanjung Pura, Team Based Project ini bertujuan dan memiliki manfaat antara lain memecahkan masalah sosial dan kemiskinan, mencegah meningkatnya angka stunting, menambah wawasan masyarakat tentang stunting dan pencegahannya.
“ Tujuan lainnya yakni mengurangi jumlah anak yang terkena stunting, pembedayaan masyarakat dalam penerapan pola hidup sehat guna terciptanya keluarga sehat sejahtera. Dan Puji Tuhan, diakhir kegiatan Pejuang Muda Kapuas Hulu, kami mampu melaksanakan program ini. Kami ucapkan terima kasih kepada semua stakeholder yang sudah membantu kelancaran kegiatan ini” Ungkap Icik, panggilan Florentinie
Selain kegiatan proyek sosial, Pejuang Muda Kapuas Hulu melakukan tugas verval Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) ke lapangan. Meski medan yang berat di Kalimantan Barat, mereka berhasil menaklukan area tersebut. Berdasarkan laporan akhir per 14 Desember 2021, pejuang muda ini mampu mendata secara kolektif sejumlah 1534 NIK dari Keluarga Penerima Manfaat (KPM).(sf/dd)