Tokoh Masyarakat, Pendekar, Ulama & Keluarga Djuriyat Kesultanan Banten Bertekad Pasang Badan Untuk Jaksa Agung dalam Memberantas Korupsi
Matakompas.com | Banten – Kyai Haji Abah Tubagus Sangadiah sosok ulama kharismatik dan tokoh pendekar bersama Ribuan Jawara Pendekar Banten siap Pasang Badan untuk mendukung penuh Jaksa Agung Republik Indonesia ST Burhanuddin dalam Penegakkan Supremasi Hukum Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Tubagus Sangadiah yang sering disapa Abah Sangadiah Selaku Pengasuh Pondok Pesantren Albantani dan Juga Ketua Umum Paguron Jalak Banten Nusantara (PJBN) disaat jumpa wawancara dengan wartawan kami diacara Maulid Nabi Muhamad SAW di Pandeglang Banten, dirinya mengatakan bahwa PJBN yang berangotakan jutaan anggota dan sudah tersebar menjadi perwakilan PJBN di 20 Propinsi siap sebagai pengawal.
“Saya menegaskan Paguron Jalak Banten Nusantara beserta kurang lebih 5 juta Pendekar yang ada di berbagai Provinsi Mengingatkan kepada para pihak siapapun yang coba-coba mengganggu Kinerja Kejaksaan Agung hari ini, kami siap Berdiri di barisan Garda Terdepan untuk Mengawal Kepemimpinan Jaksa Agung Profesor DR ST Burhanuddin SH, MH dari serangan balik para Koruptor yang sekarang ini secara terang-terangan dan terus menerus menyerang dipastikan akan berhadapan dengan kami”, Tegasnya.
Abah Sangadiah berpesan Jaksa Agung Gausah hawatir dan tidak boleh kalah oleh Maling Uang Rakyat dan Kroni-kroninya. PJBN Banten meminta segera mengambil langkah-langkah strategis untuk percepatan dalam penuntasan perkara-perkara korupsi di Daerah yang ada di seluruh Indonesia.
” Jaksa Agung Jangan Pernah Takut sama para tikus dan kera putih mafia koruptor, mereka mau jual dan mau main model apapun dan bagaimanapun kita siap ladeni. Kami tidak akan membiarkan dan segan-segan untuk bertempur dengan Para terduga pesanan oknum Para Koruptor yang menjatuhkan Profesor DR ST Burhanuddin SH, MH ” Ungkapnya.
Seperti diketahui Abah Tubagus Sangadiah sangat mengapresiasi tekad Kejaksaan Agung untuk membongkar habis kasus korupsi ASABRI dan Kasus Korupsi Besar lainnya Keinginan Jaksa Agung dan jajarannya untuk menyatakan perang terhadap Koruptor dan Kroni nya pasti akan ada serangan balik dari para koruptor dan kroni nya yang merasa kepentingan kelompoknya terganggu dengan gerakan Kejaksaan Agung dalam Pemberantasan Korupsi .
Kejaksaan Agung berhasil merampas dan mengembalikan uang negara yang dirampok para koruptor, langkah pemulihan aset yang sejauh ini telah mencapai hampir Rp 14 triliun, menurut dia, harus terus dilakukan. Pihak yang coba-coba menganggu Kejaksaan Agung adalah sama artinya dengan secara tidak langsung berhadapan dengan Pemerintah( institusi TNI dan Polri) dan juga PJBN
”Abah Tubagus Sangadiah berharap, para pengganggu Jaksa Agung itu juga disikat dengan sangkaan obstruction of justice. yaitu secara sengaja telah menghalang-halangi kerja Kejaksaan Agung dalam Penegakan Hukum
Kita melihat kinerja Jaksa Agung tanpa ada beban dalam menyikat koruptor yang terlibat dalam kasus kasus korupsi besar, begitu pula pada beberapa waktu sebelumnya melalui Satgas Tabur Intelijen, puluhan DPO dalam kasus korupsi berhasil diringkus Kejaksaan Agung. Tambahan lagi, hebat nya Kejaksaan Agung berhasil mengembalikan triliunan rupiah aset koruptor kembali kepada negara
”Kejaksaan Agung justru menjadi episentrum masa kini dalam perang melawan korupsi”, ungkap Abah Tubagus Sangadiah
Namun demikian Abah Tubagus Sangadiah juga merisaukan dan melihat adanya matahari kembar di tubuh Adhyaksa sehingga membuat jarak, ketidaksolidan dalam tubuh Kejaksaan juga sistem kontroling dalam sistem peradilan pidana itu sendiri ada terjadi perbedaan dan penafsiran sehingga langkah cepat Jaksa Agung dalam penegakkan Hukum dan Pemberantasan Korupsi tidak seimbang dengan kinerja para Jaksa di Daerah.
Abah Tubagus Sangadiah sangat berharap Gebrakan Gerak Cepat Jaksa Agung bisa diimbangi Kejaksaan di Wilayah Provinsi dan kejaksaan di daerah Kabupaten / kota.
”Abah Tubagus Sangadiah juga meminta kepada Presiden Jokowi harus bisa menjaga Asset Bangsa dan Negara dari korps Adhyaksa Yaitu ST Burhanuddin sebagai Jaksa Agung untuk tetap dipertahankan jabatan nya sampai dengan habis priode kepemimpinan Presiden Jokowi ditahun 2024 ” Pesannya kepada Presiden.
Ditempat Terpisah, Kyai Haji TB A.Syad’zili Kenadiran Dzuriyat Kesultanan Banten mendukung untuk melaksanakan amanat Undang-undang agar segera direalisasikan oleh Jaksa Agung dan para punggawanya Yakni, menuntut koruptor dengan hukuman mati Juga sekaligus mempercepat pelaksanaan eksekusi bagi para terpidana mati.
”Dan saya juga mendengar dan membaca Pemberitaan di Televisi Kejaksaan Agung belum bereaksi untuk memerintah kan Jamintel dan Jampidsus untuk melakukan penelusuran terkait kebenaran adanya berita tentang sejumlah elite Politik yang diduga berbisnis peralatan penanganan Covid 19″, ungkap Tubagus Syadzily menambahkan.
Abah Tubagus Syadzily meminta Jaksa Agung ekstra hati-hati dengan keselamatan dirinya. Sebab, belajar dari masa lalu, sudah ada tokoh penegak hukum yang ditembak orang tak dikenal. Ada Juga menggunakan racun yang dilakukan dan bukan sekali dua kali dipakai sebagai senjata untuk menghabisi orang-orang yang berintegritas dan berkualitas.
”Jaksa Agung dan seluruh jajaran Korps Adhyaksa perlu berhati-hati dalam menjaga keseharian mereka. Waspada terhadap apa yang mereka makan dan minum”, pesannya menambahkan.
PJBN dalam waktu dekat akan mengundang Jaksa Agung ST Burhanuddin untuk berkunjung ke Mako PJBN di Pandeglang Banten seperti yang dilakukan oleh Pejabat Negara lainnya baik dari TNI – Polri dan Juga Lembaga Negara yang sering melakukan kunjungan ke Pendopo PJBN di Pandeglang Banten. Nanti nya juga akan dibawa ke Istana Dzuriyat kesultanan Banten. (Red/Aj)