Matakompas.com – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengajak perlunya perbaikan pola belanja pemerintah untuk mengoptimalkan dampaknya terhadap perekonomian.
Pola Belanja sebaiknya dilakukan sejak awal tahun dengan pola merata sepanjang tahun.
Hal ini disampaikan Menteri Suharso Monoarfa sesuai mengikut Sidang Kabinet Paripurna pada hari Rabu, 6 Januari 2021 di Istana Negara dengan topik Evaluasi Pelaksanaan APBN 2020 dan Implementasi Kebijakan APBN 2021 yang dihadiri oleh para Menteri Kabinet Indonesia Maju.
Suharso Monoarfa menjelaskan bahwa belanja yang dilakukan awal tahun dengan pola merata untuk meningkatkan perekonomian termasuk aktivitas agen ekonomi (swasta) dan penyerapan yang tertumpuk banyak di akhir tahun tidak memberikan kesempatan yang cukup untuk memberikan efek pengganda terhadap perekonomian pada tahun tersebut.
“Pola belanja pemerintah yang lebih terencana dan merata sepanjang tahun mampu memperbaiki pertumbuhan PDB hingga 0,6 persentase poin,” kata Menteri.
Di samping itu, Suharso juga menyampaikan terkait evaluasi Program PEN yang telah memulihkan konsumsi masyarakat dan usaha, sangat bermanfaat bagi UMKM dan memberikan efek pengganda terhadap perekonomian.
“Program Pemulihan Ekonomi Nasional telah membantu memulihkan konsumsi masyarakat. Hal ini ditandai oleh Indeks Nilai Belanja yang semakin meningkat di kuartal IV-2020, terutama pekerja informal dan swasta,” ujar Suharso.
Program penanganan Covid-19 tahun 2021 menjadi sangat kritikal, kemudian program PEN tahun 2021 perlu berlandaskan pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2021 yang telah dirancang untuk pemulihan ekonomi nasional secara detail sudah dituangkan dalam major projects dan proyek prioritas RKP 2021.
“Hal ini dapat dilakukan dengan pertimbangan, proses penyusunan RKP 2021 telah melalui serangkaian komitmen pemerintah pusat dan daerah serta Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dan mengoptimalkan keuangan negara, sehingga meminimalkan tambahan anggaran yang tidak perlu,” kata Suharso.
Suharso juga menambahkan bahwa APBN 2021 perlu difokuskan pada pengendalian Covid-19, Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Sosial.
Pengendalian Covid-19 akan mencakup pembelian dan distribusi vaksin, penyediaan sarana dan prasarana layanan kesehatan, testing masal dan massif serta Gerakan 5M.
Sedangkan Pemulihan Ekonomi agar dititikberatkan pada perlindungan sosial, penguatan daya saing UMKM, terciptanya lapangan kerja melalui investasi, industri dan pariwisata.
Dan Reformasi Sosial agar dititikberatkan pada Reformasi Sistem Kesehatan, Reformasi Sistem Perlindungan Sosial, dan Reformasi Ketahanan Bencana. (Red/Mk)