PONOROGO-Paska terconformasinya seorang perawat, pelayanan IGD RSUD Dr. Hardjono Ponorogo harus dihentikan. Terhitung mulai tanggal 7 hingga 9 Januari mendatang, dipastikan Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Plat merah itu berhenti beroperasi.
Dampaknya, sejumlah warga yang ingin mendapatkan pelayanan gawat darurat harus gigit jari dan mencari rumah sakit lain.
Reza Kaisar, Kabid Pelayanan RSUD Dr. Hardjono saat dikonfirmasi, Kamis (7/1) mengatakan, setelah satu perawat IGD hasil swabnya ternyata positif Covid-19. Sehingga untuk memutus rantai penyebaran kepada petugas lain, maka perawat itu melakukan isolasi mandiri.
“Atas kontak erat dengan perawat itu, telah dilakukan Swab kepada 43 tenaga medis lainnya. Hasilnya akan kita tunggu mulai sore nanti hingga besok. Tapi jika hasilnya negati, maka IGD akan dibuka hari Sabtu,”jelasnya.
Namun, lanjutnya, jika kontak erat hasilnya positif, maka ada alternatif kedua. Yaitu, IGD akan dibuka dengan menggunakan atau menggeser tenaga medis dari ruangan. “Tetapi ada persoalan terhadap dokter jaganya. Dokter jaga ini yang ada kesulitan, mudah-mudahan hasilnya Swab negatif,, apalagi tenaga medis di IGD menggunakan APD level 2, InsyaAllah teman-teman IGD aman,”lanjutnya.
Sementara itu, Yati salah satu warga kaget jika pelayanan IGD RSUD DR Hardjojo ditutup sementara. “Membawa mbahnya untuk periksa di IGD, ternyata tutup, ya harus mencari rumah sakit lainnya,”katanya.(Dedy)