Daerah

Utsawa Jnananing Sad Dharma II Getarkan Buleleng Mengusung Tema “Yowana Satrianing Bhuana”

BULELENG, Matakompas.com – Suasana penuh semangat dan vibrasi spiritual mewarnai halaman Kantor Kementerian Agama Kabupaten Buleleng pada Selasa, 14 Oktober 2025, saat Utsawa Jnananing Sad Dharma ke-2 resmi digelar. Kegiatan ini merupakan persembahan penuh makna dari Kelompok Kerja Penyuluh Agama Hindu (Pokjaluh) Kemenag Kabupaten Buleleng, sebagai bentuk perayaan ulang tahun Nirwasita Gantari kelompok kreatif binaan Pokjaluh yang terus menyalakan cahaya pengetahuan dan dharma di tengah masyarakat.

Dengan mengusung tema “Yowana Satrianing Bhuana: Generasi Unggul Memuliakan Alam”, kegiatan ini menjadi ajang yang mempertemukan kreativitas, spiritualitas, dan kepedulian lingkungan dalam satu harmoni yang indah.

Semangat Dharma dan Kreativitas Generasi Muda

Jika tahun sebelumnya Utsawa pertama menghadirkan empat jenis lomba, maka kali ini, Utsawa Jnananing Sad Dharma II menampilkan tujuh kategori lomba yang lebih beragam dan melibatkan ratusan peserta dari berbagai jenjang.

Lomba-lomba tersebut meliputi:

* Dharmawacana tingkat SMP (38 peserta)

* Sloka tingkat SMA (14 peserta)

 

* Puja Tri Sandya tingkat Yowana usia 13–19 tahun (93 peserta)

* Cipta Lagu Religi tingkat Yowana (18 peserta)

* Kolase dari Barang Bekas tingkat SMP (41 peserta)

* Geguritan tingkat SMP (20 peserta)

* Menggambar dan Mewarnai tingkat SD (42 peserta)

Seluruh kegiatan telah dipersiapkan secara matang selama tiga bulan, dimulai dari pembentukan panitia, pendaftaran peserta pada 4–30 Agustus, hingga tahap seleksi dan penyisihan yang berlangsung sepanjang September 2025.

Rangkaian Dharma Sadhana: Memuliakan Alam, Menebar Kasih

Menjadi bagian yang tak terpisahkan dari Utsawa, Dharma Sadhana VII turut dilaksanakan pada 26 September 2025 di Pura Taman Yeh Selem, Desa Adat Pangkungparuk, Kecamatan Seririt.

Kegiatan ini bukan sekadar ritual, tetapi juga aksi nyata kepedulian terhadap alam dan sesama, meliputi:

* Pembersihan area pura (mereresik),

* Persembahyangan bersama,

* Penanaman pohon,

* Serta pembagian 45 paket sembako kepada lansia, ibu hamil, penyandang disabilitas, dan warga kurang mampu.

Semua bantuan dihimpun secara swadaya oleh para penyuluh agama Hindu, bekerja sama dengan berbagai pihak yang turut mendukung.

Para Juara dan Pesan Dewan Juri

Babak penilaian utama berlangsung dalam dua sesi — pagi dan siang.

Di pagi hari, lomba Dharmawacana dan Puja Tri Sandya berlangsung meriah di halaman kantor Kemenag Buleleng, dengan hasil sebagai berikut:

Lomba Dharmawacana tingkat SMP:

* Juara 1: Ni Komang Anindya Caturasmi – SMPN 1 Singaraja

* Juara 2: Putu Pipit Amira Putri – SMPN 4 Singaraja

* Juara 3: Putu Anggy Myeisha A – SMPN 1 Singaraja

Lomba Puja Tri Sandya tingkat SMP:

* Juara 1: Luh Putu Jeni Hindira – SMPN 1 Sawan

* Juara 2: I Gusti Ayu Kirani – SMPN 8 Singaraja

* Juara 3: Putu Krisna Sanjaya – SMPN 4 Singaraja

Lomba Puja Tri Sandya tingkat SMA/Yowana:

* Juara 1: Putu Angga Heryawan – SMAN 4 Singaraja

* Juara 2: Komang Sasmita Wahyu T. – SMAN 1 Singaraja

* Juara 3: Komang Tri Rahayu – SMAN 3 Singaraja

Dewan juri yang terdiri dari Drs. I Made Pasek, I Kadek Satria, S.Ag., M.Pd.H, dan Dr. I Putu Ari Sudiada, S.Pd., M.Pd., mengapresiasi peningkatan kualitas peserta tahun ini.

“Tahun ini kami melihat kesiapan peserta lebih matang. Pembinaan dan seleksi berjenjang benar-benar menghasilkan generasi yang unggul dan penuh bhakti,” ungkap Dr. Ari Sudiada mewakili tim juri.

Kreativitas dan Apresiasi

Pada sesi siang, lomba Geguritan dan Sloka menampilkan penjiwaan sastra dan lantunan suci yang memukau.

Lomba Geguritan tingkat SMP:

* Juara 1: SMPN 1 Satap Sawan

* Juara 2: SMPN 1 Busungbiu

* Juara 3: SMPN 1 Gerokgak

* Juara Favorit (online): SMPN 1 Sukasada

Lomba Sloka tingkat SMA:

* Juara 1: SMKTI Bali Global

* Juara 2: SMKN 1 Gerokgak

* Juara 3: SMAN 1 Sawan

* Juara Favorit: SMKN 1 Gerokgak

Ajang Dharma, Edukasi, dan Ekonomi Umat

Selain lomba, kegiatan Dharmatula turut digelar di Gedung FKUB Buleleng dengan tema “Rumah Bina Keluarga Sukinah (RBKS)”, menghadirkan narasumber Dr. Drs. I Made Metera, M.Si, Ketua PHDI Kabupaten Buleleng.

Peserta terdiri dari guru pendamping, mahasiswa, dan anggota KMHDI yang antusias mendalami nilai-nilai keharmonisan keluarga berbasis dharma.

Menariknya, di area kegiatan juga hadir stand penyuluh agama Hindu yang memamerkan buku-buku keagamaan, produk UMKM binaan penyuluh, serta kuliner lokal. Hal ini menjadikan Utsawa bukan hanya wadah pembinaan spiritual, tetapi juga ajang pemberdayaan ekonomi umat selaras dengan motto Kemenag RI: “Kemenag Berdampak.”

Kolaborasi dan Apresiasi

Kegiatan ini turut mendapat dukungan dari berbagai pihak seperti Pemerintah Kabupaten Buleleng, DPRD Kabupaten Buleleng, PHDI, MDA, serta Pokjaluh Agama Hindu Pusat.

Mereka sepakat bahwa kegiatan seperti Utsawa Jnananing Sad Dharma menjadi ruang suci bagi generasi muda Hindu untuk mengembangkan bakat, meningkatkan sradha dan bhakti, serta menanamkan nilai luhur pelestarian alam.

“Melalui Utsawa Jnananing Sad Dharma, kami ingin menegaskan bahwa dharma bukan sekadar ajaran, tetapi jalan hidup yang menuntun generasi muda menjadi *Yowana Satrianing Bhuana pejuang kebajikan yang memuliakan alam dan sesamanya,” tutur salah satu panitia dengan penuh semangat.

Utsawa Jnananing Sad Dharma ke-2 bukan sekadar lomba, melainkan gerakan budaya spiritual yang menyalakan obor pengetahuan, bhakti, dan cinta alam dihati generasi muda Buleleng.

Dari Buleleng, getaran dharma itu bergema menyapa dunia dengan pesan yang lembut namun kuat:

Generasi unggul adalah mereka yang berpengetahuan, berbakti, dan memuliakan bumi yang menghidupi.” (red)

  Banner Iklan Rafting Jarrak Travel

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button