
NTT, Matakompas.com- Pemerintah Kabupaten Malaka resmi meluncurkan program pacul tanah gratis bagi masyarakat sebagai bentuk nyata dukungan pemerintah terhadap petani.
Program ini menargetkan pengolahan lahan seluas 3.000 hektar yang tersebar di 127 desa, dengan jadwal pelaksanaan mulai 28 Agustus hingga awal Desember 2025.
Hingga 28 September 2025, tercatat sudah 769,62 hektar lahan yang berhasil digarap.
Angka ini setara dengan 25,65% dari target keseluruhan. Program ini terbuka bagi seluruh petani Malaka, khususnya mereka yang terkendala biaya dalam mengolah lahan.
“Siapa pun yang punya niat untuk menanam, pemerintah siap membantu. Semua biaya ditanggung penuh,” tegas Plt. Kadis Pertanian Malaka, Lorens Bere, Senin (29/9/2025).
Bupati Malaka, Dr. Stefanus Bria Seran, MPH (SBS), menekankan bahwa seluruh biaya—mulai dari operator traktor hingga bahan bakar, sepenuhnya ditanggung pemerintah daerah.
“Masyarakat tidak perlu keluar uang sepeser pun. Yang penting ada niat menanam, pemerintah akan hadir,” ujar SBS.
Ia juga mengajak camat, kepala desa, tokoh masyarakat, pemuda, dan perempuan untuk ikut mengawal keberhasilan program.
Sebanyak 35 unit traktor telah dilepas ke desa-desa dan kini mulai bekerja di lahan masyarakat.
Agar proses berjalan lancar, petani diminta hadir di lokasi saat pengolahan berlangsung, terutama untuk membantu operator mengenali batas lahan.
Meski demikian, urusan sengketa atau batas tanah tidak termasuk dalam lingkup program ini.
“Batas tanah tetap kewenangan pihak pertanahan. Kami hanya mengolah sesuai lahan yang diserahkan,” jelas Lorens.
Program pacul tanah gratis ini dilaksanakan dengan skema Calon Petani Calon Lahan (CPCL) sehingga lebih terarah dan tepat sasaran.
Selain meringankan beban petani, program ini juga menjadi wujud nyata janji kampanye pasangan SBS–HMS saat Pilkada Malaka 2024 lalu.
Dengan hadirnya traktor di desa-desa, masyarakat Malaka kini menyambut musim tanam dengan semangat baru, penuh harapan untuk panen yang lebih melimpah.*** Eky Luan