
NTT, Matakompas.com- Kebanggaan tengah menyelimuti Kabupaten Malaka. Tim PS Malaka U-15 berhasil menorehkan prestasi gemilang dengan mewakili Nusa Tenggara Timur (NTT) di ajang sepak bola tingkat nasional yang akan digelar di Surabaya.
Prestasi ini bukan hanya soal olahraga, melainkan juga simbol semangat dan harapan baru bagi masyarakat di wilayah perbatasan.
Bupati Malaka, dr. Stefanus Bria Seran (SBS), menjadi sosok yang tak henti menaruh perhatian pada generasi muda dan olahraga.
Baginya, pembinaan anak-anak sejak dini sangat penting, bukan hanya untuk mencetak atlet berprestasi, tetapi juga membangun disiplin, kerja keras, dan rasa bangga terhadap daerah asal.
“Ini bukan sekadar pertandingan bola, tapi tentang masa depan pemuda Malaka,” kata SBS dalam beberapa kesempatan.
Apresiasi pun datang dari para orang tua pemain PS Malaka U-15. Mereka menilai dukungan Bupati menjadi energi besar yang membuat anak-anak berani bermimpi dan percaya diri tampil di panggung nasional.
Namun yang paling menyentuh, besok Sabtu 27 September 2025 para pemain bersama orang tua akan berangkat ke Surabaya menggunakan pesawat.
Bagi sebagian orang tua, ini adalah pengalaman pertama mereka terbang.
“Kami terharu sekali. Tidak pernah bayangkan bisa naik pesawat, apalagi untuk mendampingi anak kami yang bermain di tingkat nasional,” ungkap salah seorang orang tua dengan suara bergetar.
Kisah sederhana namun penuh makna ini membuat perjalanan PS Malaka U-15 lebih dari sekadar perjalanan olahraga.
Ada cerita keluarga, cinta, dan kebanggaan yang ikut terbang bersama mereka menuju Surabaya.
Air mata haru yang menetes dari orang tua menjadi bukti betapa dalam makna perjuangan anak-anak di lapangan hijau bagi keluarga mereka.
Pertandingan di Surabaya akan menjadi panggung besar bagi PS Malaka U-15. Namun, apapun hasil yang akan diraih nanti, mereka sudah menorehkan sejarah: membawa nama Malaka dan NTT ke level nasional, membuat orang tua merasakan pengalaman pertama yang tak terlupakan, dan memperlihatkan bagaimana perhatian seorang pemimpin daerah seperti Bupati SBS mampu melahirkan kebanggaan kolektif.
Malaka kini bukan sekadar perbatasan, tapi pusat lahirnya harapan baru.*** Eki Luan