NTT, Matakompas.com- Antusiasme warga Kecamatan Botinleobele kian meningkat menyusul bergulirnya program “balik tanah gratis dengan traktor” yang dicanangkan Bupati Malaka Stefanus Bria Seran (SBS) bersama Wakil Bupati Hendri Melki Simu (HMS).
Program ini terbukti mampu menghidupkan kembali lahan tidur dan membuka harapan baru bagi para petani.
Camat Botinleobele, Gregorius Mau, mengungkapkan bahwa hingga kini sekitar 10 hektare lahan di Desa Takarai telah diolah menggunakan traktor bantuan Pemda Malaka.
“Masyarakat sangat senang karena lahan yang tadinya tidur kini sudah diolah. Program revolusi pertanian lahan kering SBS-HMS benar-benar membantu kami, terutama dalam mempersiapkan musim tanam,” ujarnya.
Gregorius menambahkan, dari lima desa di Kecamatan Botinleobele, tiga desa sudah merasakan manfaat program ini, sementara dua desa lainnya, termasuk Desa Babotin Selatan dan Desa Kereana, sedang menunggu giliran.
“Target kita, tidak boleh ada lagi lahan tidur di Botinleobele. Semua lahan harus siap tanam demi mendukung ketahanan pangan,” tegasnya.
Kisah serupa datang dari Rosalina Lotu, seorang janda di Dusun Oetatunu, Desa Takarai. Berkat bantuan traktor gratis, ia berhasil membuka kembali dua kebun yang selama ini terbengkalai.
“Bagi saya, ini bukan hanya soal lahan. Ini soal harapan untuk masa depan keluarga saya,” ungkapnya penuh haru.
Menurut Rosalina, traktor tidak hanya meringankan beban kerja petani, tetapi juga mempercepat pengolahan lahan dan meningkatkan harapan panen. “Ini bukti nyata keberpihakan pemerintah kepada masyarakat tani,” katanya.
Dengan program ini, semangat masyarakat Botinleobele kembali bangkit.
Para petani optimistis, perjuangan mereka dari tanah sendiri kini benar-benar mendapat perhatian pemerintah.
Visi dan misi SBS-HMS yang menyentuh langsung kebutuhan rakyat dinilai sebagai langkah terbaik untuk mewujudkan Malaka yang lebih sejahtera.*** Eki Luan
