Daerah

DPRD Bali Sambut Baik Kedatangan Panitia Festival Gita Internasional Yang Akan Tampil di GWK

DENPASAR, Matakompas.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bali menerima rombongan Panitia Festival Gita Internasional yang diselenggarakan oleh Kurukshetra Development Board (An Autonomous Organisation of Haryana Goverment), Global Inspiration and Enlightenment Organisation of Bhagwad Gita (GIEO Gita) dan Bali-India Friendship Association (BIFA) atau Asosiasi Persahabatan Bali-India.

Wakil Ketua DPRD Provinsi Bali, I Komang Nova Sewi Putra bersama Ketua Komisi I Provinsi Bali I Nyoman Budi Utama, SH, Anggota Komisi I DPRD Bali, I Made Suparta, Dewa Nyoman Rai, Dr. I Ketut Rochineng, S.H., M.H, Dr. Somvir yang juga Ketua Fraksi Demokrat NasDem DPRD Bali menyambut baik Gita Manishi Swami Shri Gyananand Ji Maharaj dan Heritage and Tourism Minister Haryana Dr. Arvind Kumar Sharma di Kantor DPRD Bali pada Jumat 12 September 2025.

Turut hadir Secretary (South) MEA Dr. Neena Malhotra, Kurukshetra Development Board dan Consul General of India (CGI) Bali Dr. Shashank Vikram.

Festival Gita Internasional sebagai bentuk Perayaan Gita Mahotsav membawa kebangkitan moral dan budaya di antara masyarakat. Hal ini menjadi lebih relevan saat ini karena kehidup di masa yang penuh tantangan. Tujuan utama merayakan festival Gita Jayanti adalah untuk mencerahkan masyarakat dengan warisan abadi dan tak benda dari Bhagavadgita – lagu rohani.

Pemerintah Haryana Merayakan festival Gita Mahotsav bekerja sama dengan Dewan Pengembangan Kurukshetra di kota Kurukshetra sejak tahun 1989.

Pada awalnya, hanya program keagamaan dan budaya yang diselenggarakan oleh organisasi keagamaan dan Dewan Pengembangan Kurukshetra, tetapi kemudian berbagai macam program sosial, budaya, akademik dimasukkan ke dalam festival tersebut.

Pada kesempatan itu organisasi sosial menyelenggarakan kamp donor darah, perawatan gigi dan kamp mata dll. Selain itu, pernikahan pemuda miskin, adopsi anak yatim dan program kesejahteraan lainnya juga diselenggarakan selama hari-hari awal perayaan festival.

 

Pertemuan itu menyambut Festival Gita Internasional 2025 yang akan diselenggarakan di Bali, Indonesia selama dua hari, 13–14 September 2025.

Hari pertama, Sabtu (13/9) di Garuda Wisnu Kencana (GWK) dengan agenda Internasional Gita Seminar, Gita Exhibition dan Cultural Event.

Tempat itu dipilih, karena Patung Garuda  Wisnu Kencana (GWK)  sebagai mahakarya dan salah satu landmark paling ikonis di Indonesia. Menjulang setinggi 121 meter, patung ini menggambarkan dewa Hindu Wisnu menunggangi Garuda, sahabat setianya yang bagaikan elang. Garuda juga merupakan lambang negara Indonesia dan melambangkan kebebasan. Patung megah ini, yang lebih besar daripada Patung Liberty dan Patung Kristus Penebus di Rio, telah menjadi simbol kebanggaan dan persatuan budaya Indonesia. Pembangunannya memakan waktu 28 tahun! Seluruh struktur dibangun dari 754 modul dengan berat lebih dari 3.000 ton, dengan rangka baja berlapis tembaga dan kuningan. Di atas kepala Wisnu terdapat mahkota seberat 3,5 ton yang dilapisi mosaik berlapis emas. Nyoman Nuarta adalah dalang dan penggagas Garuda Wisnu Kencana.

Sedangkan Hari Kedua, Minggu (14/9) di Goa Lawah dengan agenda Gita Yagya, Bhakti Sangeet, Global Gita Chanting dan Gita Aarati.

Festival Gita Internasional merupakan perayaan agung dari kebijaksanaan abadi Bhagavad Gita, sebuah kitab suci yang melampaui batas, budaya, dan generasi.

Setelah sukses diselenggarakan di Kurukshetra (India) dan berbagai belahan dunia, kini festival ini hadir di tanah spiritual Bali, Indonesia—sebuah tempat yang sarat dengan tradisi Hindu dan warisan budaya yang kaya.

Gita Manishi Swami Shri Gyananand Ji Maharaj mengatakan, Kurukshetra dihormati sebagai tanah suci di mana, 5.562 tahun yang lalu, Sri Krishna menyampaikan pesan abadi-Nya kepada Arjuna.

Kebijaksanaan itu tidak hanya ditujukan untuk Arjuna, dan tidak semata-mata bagi masyarakat India (Bharat), melainkan bagi seluruh umat manusia untuk membawa seruan universal akan perdamaian, harmoni, dan kasih sayang.

International Gita Mahotsav akan diselenggarakan di Kurukshetra, India, pada 25 November hingga 1 Desember 2025. Selain perayaan utama tersebut, tahun ini acara yang sama juga digelar di 40 negara di seluruh dunia. Perayaan internasional pertama tahun ini akan berlangsung di Bali pada 13–14 September 2025.

Untuk melanjutkan tradisi dari penyelenggaraan sebelumnya di Mauritius, Inggris, Kanada, Australia, dan Sri Lanka.

Perdana Menteri India Shri Narendra Modi telah menyampaikan dukungan sepenuhnya terhadap inisiatif ini, dengan menegaskan peran pentingnya dalam menyebarkan serta menjunjung tinggi ajaran universal dari Bhagavad Gita.

“Kami dengan hangat mengundang cendekiawan, rohaniwan, seniman, bhakta, serta organisasi budaya untuk turut serta dalam perayaan suci ini di Bali,” imbunya.

Ia mengajak bersama-sama menyebarkan pesan abadi dari Bhagavad Gita, “Vasudhaiva Kutumbakam – Dunia adalah Satu Keluarga.”

Diharapkan, menyebarkan ajaran universal Bhagavad Gita—perdamaian, harmoni, dan kehidupan yang benar.

Selain itu, dapat memperkuat ikatan spiritual dan budaya antara India dan Indonesia. Sekaligus menampilkan pertunjukan budaya India dan Bali, menekankan warisan bersama.

Selain itu, inspirasi generasi muda dalam memberikan semangat kepada generasi muda dengan nilai-nilai karma (tugas), bhakti (pengabdian), dan gyan (pengetahuan).

Sementara itu, Dr Somvir yang juga merupakan keturunan India menyambut baik International Gita Mahotsav sehingga hubungan bilateral kedua negara India dan Indonesia (Bali) semakin baik.

Apalagi dalam menggelorakan Bhagavadgita, kitab suci yang cocok untuk semua kalangan, lintas agama dan budaya. Pendiri Bangsa Indonesia Bung Karno juga membaca dan mengagumi Bhagavadgita dengan sangat baik.

Usulan Anggota DPRD Bali l Dewa Rai untuk membangun guest house bagi umat Hindu dari Indonesia (Bali) disambut baik oleh Heritage and Tourism Minister Haryana Dr. Arvind Kumar Sharma.

Dr. Arvind Kumar Sharma berencana akan mencarikan lahan dalam membangun Rsi Markandeya Bali Kurukshetra Guest House bagi umat Hindu yang mau mandi ke Sungai Gangga.

Begitu juga yang mau tirta yatra Kurukshetra, Haryana di India, tempat dimana ajaran abadi Srimad Bhagvad Gita disampaikan oleh Sri Krishna kepada Arjuna (Pandava) di medan perang Mahabharata.

Selanjutnya, DPRD Bali akan menyampaikan hal itu kepada Gubernur Bali “DPRD Bali sangat menyambut baik, hal itu bisa terwujud, kita sampaikan kepada Gubernur Bali,” himbuhnya

Wakil Ketua III DPRD Provinsi Bali, I Komang Nova juga memberikan dukungan untuk perencana pembangunan Rsi Markandeya Bali Kurukshetra Guest House.

Bagiamana format kerjasamanya agar ditindaklanjuti oleh Pemerintah Daerah. Diharapkan ada juga pertukaran pelajar pendidikan Agama Hindu dan beasiswa dari Bali ke India.

Acara itu mampu meningkatkan hubungan bilateral dan memberikan dampak pariwisata bagi kedua negara baik India dan Indonesia. (Red)

  Banner Iklan Rafting Jarrak Travel

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button