Oesman Sapta Buka Musda IV Hanura Bali 2025, Bertema Nangun Sat Kerthi Loka Bali Menuju Daerah Berdaya dan Indonesia Sejahtera

MANGUPURA, Matakompas.com | Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) DR. Oesman Sapta Odang dan Sekjen DPP Partai Hanura Benny Rhamdani bersama Gubernur Bali Wayan Koster membuka Musyawarah Daerah (Musda) IV Partai Hanura Bali 2025 bertema “Nangun Sat Kerthi Loka Bali Menuju Daerah Berdaya dan Indonesia Sejahtera” di The Trans Resort Bali, Seminyak, Kuta, Kabupaten Badung, Senin, 11 Agustus 2025.
Selain Gubernur Bali Wayan Koster, yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali, juga turut hadir, Bupati Klungkung I Made Satria, Ketua KPU Provinsi Bali, Ketua Bawaslu Provinsi Bali beserta para undangan lainnya.
Hadir pula, Plt. Ketua DPD Hanura Provinsi Bali H. Akhmad Muqowam dan Sekretaris DPD Hanura Bali, Gde Wirajaya Wisna, SE., S.Kom., beserta seluruh anggota DPD dan DPC Partai Hanura se-Bali.
Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) DR. Oesman Sapta Odang, yang akrab disapa OSO mengapresiasi kepemimpinan Gubernur Bali Wayan Koster, yang menyesuaikan meski beda konsep, namun tujuannya sama, yaitu berbuat terbaik untuk negara, daerah dan kemakmuran daerah beserta masyarakatnya menuju Indonesia makmur.
“Tadi, saya sangat terkesan dengan pidato Pak Gubernur Bali. Beliau semakin hari semakin cerdik dan lihai. Ada sesuatu hal yang Beliau lakukan dan ada pula sesuatu hal yang Beliau tidak lakukan, walaupun itu bisa menguntungkan daerahnya. Nah, hal itu tentunya perlu dibahas lebih lanjut,” terangnya.
Selain itu, OSO juga menyampaikan pandangan terkait bangsa Indonesia yang saat ini menghadapi tantangan besar bersifat kompleks dan multidimensi.
Bahkan, OSO menyatakan kondisi ekonomi dunia tidak menentu, geopolitik berubah yang penuh ketidakpastian dan ancaman berbagai arah, baik sosial, arus informasi beserta budaya asing, yang ternyata berpotensi mengancam nilai-nilai luhur bangsa.
“Hal itu juga disampaikan Gubernur Bali. Kami tidak janjian untuk membahas itu, tapi kebetulan pandangan kami sejalan. Ancaman ini sebagai bahaya moral bagi bangsa Indonesia, terutama di daerah-daerah,” urainya.
Meski demikian, OSO mengingatkan publik untuk bersyukur, karena Bali tetap berdiri tegak sebagai salah satu benteng kebudayaan Indonesia, dengan tanah diberkahi keindahan alam yang memukau dunia.
Selain itu, lanjutnya budaya Bali juga memancarkan kearifan lokal yang mengakar kuat ratusan tahun beserta masyarakat masih memegang teguh hidup harmoni antara manusia, alam lingkungan dan Sang Pencipta berkonsep Tri Hita Karana.
“Tapi, bukan berarti itu tidak ada tantangan. Bahkan, Bali menghadapi tantangan serius yang perlu diwaspadai. Ada ancaman komersialisasi yang berdampak pada kelestarian lingkungan, spekulasi tanah dan properti yang berpotensi menggeser rakyat dari tanahnya sendiri serta penetrasi budaya asing yang perlahan mengancam sendi-sendi adat dan nilai-nilai lokal. Inilah isu yang sebelumnya juga dimaksud oleh pak Gubernur tadi,” paparnya.
Terlebih lagi, Partai Hanura merupakan anak kandung rakyat yang ditakdirkan untuk menjadi alat perjuangan politik rakyat di daerah.
“Filosofinya sederhana, Daerah semakin maju dan makmur barulah ada Indonesia makmur. Itulah sebabnya marilah kita berpihak pada daerah. Jika daerah makmur barulah Indonesia dikatakan makmur dan sejahtera,” tegasnya.
Terlebih lagi, Partai Hanura dinilai berjuang bagi rakyat dan daerah serta bersama Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah yang sungguh-sungguh berkeinginan berjuang demi kemajuan daerah.
“Kami terbuka untuk bekerjasama dengan partai-partai lainnya dan semua kekuatan rakyat yang tanpa ragu akan berjuang demi mewujudkan Daerah Berdaya Indonesia Sejahtera. Jadi, semua partai itu bekerja memakmurkan daerahnya tidak ada partai satupun yang berbuat jahat kepada daerahnya. Itu tidak ada sama sekali,” tegas OSO.
Mengenai Pemilihan Ketua DPD Hanura Provinsi Bali, lanjutnya nanti dibahas dalam suatu mekanisme pemilihan.
“Saya tentu tidak mencampuri, itu keputusan daerah sendiri untuk memilih pemimpinnya,” kata OSO, yang juga pengusaha dan politisi Indonesia yang pernah menjabat sebagai Wakil Ketua MPR RI periode 1999-2004.
Bahkan, OSO mengakui Bali sebagai daerah tourism atau pariwisata yang sangat berhasil, sehingga budaya Bali patut dijaga dan dilestarikan keberadaannya, karena budaya sendiri itulah yang laku dijual ke bangsa-bangsa lainnya.
“Mereka ingin melihat apa sebenarnya Bali itu, memang terus terang saja ada negara-negara yang lebih kenal Bali daripada Indonesia. Nah, ini bukan kita merekayasa, tapi itulah kenyataannya, bahwa Bali itu dikenal di dunia,” kata OSO.
Apalagi, komunikasi antara Partai Hanura dengan partai lainnya di Bali ini diakui sangat luar biasa keakrabannya.
“Orang Bali juga terkenal pada prinsip-prinsip budaya Bali itu sendiri. Jadi, memang itulah satu kekuatan Bali, daerah Bali itu makmur, karena hal itu,” paparnya.
Mengenai titipan buat Bali, OSO menyebutkan hal itu bukan titipan, tapi Gubernur Koster yang menitipkan, bahwa apa yang ingin dilakukan, maka partai-partai harus melakukan program kerja tersebut di daerahnya sendiri.
Terlebih lagi, Bali dijadikan sebagai contoh bukan daerah isme, tapi kekuatan adat istiadat daerah itu sendiri.
“Mengenai daerah isme, itu tidak boleh ada daerah isme. Jangan sekali-kali bangsa ini ada unsur daerah isme itu tidak benar, karena orang Bali menerima semua orang pendatang dan orang pendatang juga menerima dimana orang Bali ada di seluruh Indonesia, itu semua diterima,” tegasnya.
Sementara itu, Gubernur Bali, Wayan Koster yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Bali mengucapkan terima kasih atas dukungan totalitas Hanura se-Bali dalam Pilkada Serentak 2024 lalu, sehingga Calon Kepala Daerah yang diusung PDI Perjuangan mampu menang mutlak pada 8 Kabupaten/Kota di Bali serta menang pada Pemilihan Gubernur Bali dan Wakil Gubernur Bali.
Tak hanya itu, Gubernur Koster juga menyebutkan kader Partai Hanura selalu berkontribusi dalam berbagai bidang, untuk memberikan arahan pembangunan Bali kedepan.
“Sinergi dan kolaborasi yang terjalin erat dengan Partai Hanura sudah terbangun sangat baik. Demikian pula kerjasama dengan partai-partai lainnya demi membangun Bali secara bersama-sama,” pungkasnya. (Red).