Medan – Kabid Humas PKS Medan Ustadz Syaiful Ramadhan menyebut, bahwa karakter Akhyar Nasution tidak perlu berubah. Karena menurutnya, PKS tidak alergi dengan Marhaen dan juga nasionalis.
Hal itu disampaikannya untuk mempertegas, bahwa Akhyar yang berasal dari Keluarga Marhaenis, sangat bisa diterima di PKS.
Selain itu, Ustadz Syaiful juga menegaskan sikap PKS tentang calon Walikota dan Wakil Walikota Medan sudah jelas dan final. Presiden PKS saat bertemu dengan Ketum Partai Demokrat di Jakarta sudah menyebut nama Akhyar Nasution dan Salman Al Farisi yang akan didukung PKS dan PD.
“Seyogiyanya kan Pak Akhyar dan Ustadz Salman itu sudah menghadiri undangan ke DPP PD. Kemudian ke DPP PKS untuk finalisasi dan pengambilan rekom pada pekan lalu. Namun karena Pak Akhyar sedang dalam pemulihan karena Covid, akhirnya acara itu tertunda. Secepatnya setelah kesehatan Pak Akhyar memungkinkan, keduanya akan segera ke Jakarta,” kata Syaiful Ramadhan kepada wartawan, kemarin.
Ditegaskannya, Presiden PKS sudah menyatakan, yang menjadi calon walikota adalah Akhyar Nasution. Lalu yang menjadi calon wakil walikota adalah Ustadz Salman.
Ditanya soal kesolidan PKS memenangkan Akhyar Salman mengingat Akhyar sebelumnya berasal dari PDIP dan diketahui seorang Marhaenis? Syaiful menegaskan sesungguhnya PKS tidak alergi dengan Marhaen. PKS itu juga nasionalis.
“Akhyar tidak perlu mengubah karakternya sebagai seorang marhaen, nasionalis tulen, pekerja keras, sederhana dan jujur. Itu kan karakter Beliau ya.
Ajaran Marhaen yang kita ketahui sepanjang untuk kemandirian, kecintaan terhadap Tanah Air, kegotongroyongan, itu kan sesuai dengan nilai-nilai Islami.
Islam itu Rahmatan Lil Alamin,” tegasnya.
Dikatakan PKS sangat menghargai keberagaman. PKS juga Pancasila dan nasionalis. “Saya pribadi ya Ustadz Syaiful Ramadhan bisa duduk menjadi anggota DPRD Medan dari PKS, saat calon legislatif lalu bukan semata didukung Umat Muslim. Saya ini ‘anak sungai’ yang lahir, bermain dan dibesarkan di Pantai Burung Kelurahan Aur. Penduduknya beragam semua suku dan agama ada di situ,” jelasnya.
“Sewaktu pemilihan legislatif lalu, semua teman, tetangga baik yang Suku Melayu, Jawa, Batak, Nias, Tamil, Tionghoa bersatu mendukung mensosialisasikan saya. Mereka ada yang beragama Kristen, Hindu dan Budha. Jadi keberagaman dan kegotongroyongan itu indah sekali Bang,” sambungnya .
Ia pun melihat, bahwa ada tiga hal yang membuat Pasangan Akhyar Salman sangat kuat daya tariknya bagi pemilih. “Pertama, keduanya dipandang oleh pemilih sebagai pasangan calon yang asli anak Medan. Keduanya lahir di Medan. Bahkan orangtuanya pun masih ada dan hidup di Kota Medan,” katanya.
Kedua, sambung dia, Akhyar dan Salman sudah berbakti atau berbuat untuk Kota Medan. “Pak Akhyar pernah anggota DPRD Medan satu periode.
Kemudian Beliau empat tahun menjadi wakil walikota dan saat ini sebagai plt walikota. Begitu juga Ustadz Salman Al Farisi sudah dua periode menjadi anggota DPRD Medan. Dan saat ini terpilih sebagai anggota DPRD Sumut bahkan dipercaya sebagai Wakil Ketua DPRD Sumut,” paparnya.
“Tentu sedikit banyaknya pemilih fahamlah bahwa Akhyar Salman ini sudah punya jasa untuk Kota Medan. Pasti warga Medan akan sangat mempertimbangkan itu,” lanjut dia.
Ketiga, sebutnya, pemilih di Medan realistis. Sudah memiliki cara berfikir yang baik. “Masyarakat Medan punya pemikiran Akhyar Salman sudah mengerti apa yang masih menjadi kendala pembangunan di Kota Medan dan mereka juga yang akan paling mengerti apa solusi yang dilakukan untuk mengatasi kendala itu. Artinya, masyarakat kita tidak akan mau menjatuhkan pilihannya kepada pasangan calon yang masih minim pengalaman atau yang masih coba-coba,” tutup Ustadz Syaiful.*rel